••Happy Reading••
Don't forget for 🌟
"Apa lo juga rasain hal yang sama?"
R.A.G.
"Gak aktif bun"
"Ya udah cepet kamu samperin ke rumahnya,bunda juga khawatir sama dia.Apalagi di rumahnya sedang tidak ada orang kan"
"Ya udah Rafa pamit" ucap Rafa lalu mengambil kunci motornya di atas nakas.
"Kok gak pake mobil? Di luar hujan deras loh Rafa"
"Gak usah bun,biasanya kalo hujan jalanan macet.Pake motor aja biar cepet dan gak kejebak macet"
"Ya udah hati - hati ya.Jangan ngebut"
"Iya bun.Assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam.."
Motor Rafa pun segera meleset menuju rumah Fanya,menerobos derasnya hujan dan jalanan yang licin.Rafa mengendarai motor di atas rata - rata,dan sudah beberapa kali mendapat klakson dari kendaraan lain akibat mengendarai motor secara ugal - ugalan.
Rafa pun tak peduli dengan klaksonan kendaraan lain yang protes padanya,yang ada di pikirannya saat ini adalah Fanya.Ia harus segera sampai di rumah Fanya.
Motor Rafa pun sudah memasuki kompleks perumahan rumah Fanya.Entah kenapa detak jantungnya berpacu lebih cepat,pikirannya pun mendadak tidak fokus.Ada apa sebenarnya dengan gadis itu?
Sesampainya di depan rumah Fanya,Rafa segera membuka gerbangnya.Untungnya gadis itu tidak menguncinya tadi.Setelah memasuki pekarangan rumah,ia pun segera menuju pintu rumah Fanya.
Ia menggedor pintu Fanya tak sabaran layaknya orang yang lagi di kejar anjing.
"Fanya!!"
"Fanya lo di dalem kan? Bukain dong ini gue Rafa"
"FANYA! jangan becanda deh.Buruan buka"
Rafa sudah berusaha menggedor pintu rumah Fanya.Tapi tetap tak ada sahutan dari dalam sana.
Ia pun mencoba membuka pintunya barangkali tidak di kunci.Gagal.Pintunya di kunci dari dalam oleh Fanya.
Hanya ada satu cara agar pintunya terbuka.
Dobrak.
Rafa pun sudah mengambil ancang - ancang untuk mendobrak pintu rumah Fanya.
Duar!
Percobaan pertama gagal.Rafapun tak menyerah, ia mencoba mendobrak pintu Fanya dengan sekuat tenaga.Gagal untuk kedua kalinya.Rafa pun tak putus asa.Ia terus mencoba mendobrak pintu itu.Sampai pada dobrakan ke empat pintu itu terbuka.
Alangkah terkejutnya ia,melihat Fanya yang sudah tergeletak di lantai dengan berlumuran darah di bagian kepalanya.
"FANYA!!"
Rafapun langsung lemas melihat kondisi Fanya seperti ini.Ia langsung menghubungi Azka untuk meminta pertolongan karena ia tak membawa mobil untuk membawanya ke rumah sakit.
"Azka!! Datang ke rumah Fanya SEKARANG JUGA!!! gue sms alamatnya"
"Ada apa Raf kenapa lo panik gitu?"
"Bacot!! Ini DARURAT!!!" Rafa pun memutuskan sambungan secara sepihak dan langsung mengirim alamat rumah Fanya kepada Azka.
Setelah itu,ia beralih menatap Fanya."Fanya lo kenapa? Fanya bangun Fanya!"
"FANYA!! BANGUN!!"
"Fanya bangun .. " ucap nya lirih.Entah kenapa ada rasa sesak di dadanya melihat gadis itu dengan kondisinya sekarang.Bahkan Rafa pun tak sadar kenapa dia sampai segitu paniknya melihat Fanya dengan kondisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Ice Boy✔ ( Complete )
Teen FictionCover by @BlackWhiteAN "Dan lo adalah orang kedua yang bikin gue nyaman setelah bunda gue" ~Rafael Albar Givano "Gue gak tau perasaan apa ini.Gue nyaman setiap deket elo,dan begitupun sebaliknya. Gue merasa seluruh dunia ngehindarin gue kalo lo gak...