🐝Part 13

5.7K 225 0
                                    

Happy reading..
Don't forget for 🌟..

Fanya berangkat ke sekolah di antar oleh sang mama.Abangnya sudah harus kembali ke Jogja karena masa cutinya sudah habis.

Fanya menyusuri koridor sekolah dengan semangat.Entah apa yang membuatnya menjadi sangat senang pagi ini.

Dari arah berlawanan,terlihat Rafa and the gang.

Rafa yang melihat Fanya pun hanya menunjukkan wajah datarnya,tanpa ada senyuman di bibirnya.

"Eh Raf,ada Fanya tuh" Doni menyenggol lengan Rafa.Yang di senggol pun hanya menatap datar ke arah Fanya.

"Hai " sapa Bara

"Eh Hai" jawab Fanya kaku.Ia sempat berpikir kenapa Rafa melihatnya seolah mereka adalah orang asing? Padahal baru kemarin mereka belajar bersama.Oh iya sampe lupa Rafa kan emang Rafa! Si cowo Es yang nyebelin!.

"Hai jodoh gue.. cantik amat neng.Mau ga jadi pacar abang?" Goda Doni yang langsung mendapat jitakan dari Azka

"Mana mau dia sama cowo yang gak pernah mandi kayak lo!" ucap Azka yang langsung membuat mereka tertawa terbahak.

"Gue mandi tau! Ketek gue juga wangi.Ni cium kalo mau" ucap Doni menyodorkan ketiaknya ke wajah Azka.

"Jijik!"

"Ya udah gue ke kelas dulu ya.Bye" ucap Fanya sembari melambaikan tangannya.

"Iya beb.Hati - hati ya.Kalau ada yang gangguin bilang langsung sama abang" teriak Doni sehingga membuat murid yang lewat menoleh ke arahnya.

"Apa lo liat - liat? Minta di gaplok?" ucap Doni yang menyadari semua pasang mata tertuju padanya.

◇◇◇

"Rein,kok lo diem aja sih dari tadi? Ngomong kek,ngapain kek" ucap Dania yang sedari tadi memperhatikan Raina hanya diam dan melamun sambil bertopang dagu.

"Tenang aja Rein.Bang Ryan pasti balik lagi kok.Gak usah galau gitu napa sih" ucap Fanya sambil menoel pipi kanan Raina.

"Paan sih lo.Siapa juga yang mikirin dia.Mau dia pergi ke mana kek,mau dia balik kek,enggak kek,bukan urusan gue.Ngapain juga mikirin dia yang jelas - jelas gak pernah mikirin gue" omel Raina lalu pergi begitu saja.Fanya tau,sangat tau! Raina begitu karena abangnya.Tapi,apa boleh buat, pada kenyataannya abangnya itu harus pergi ke Jogja untuk kuliahnya.

"Lagian abang lo sih Fan,ngegantungin si Raina.Raina kan jadinya bimbang gitu karena belum dapet kepastian sampe sekarang" sekarang giliran Zahra yang mengomel.

"Ya gue juga gak tau kenapa abang gue gak mau ngungkapin perasaannya ke si Raina"

***

Raina tengah duduk sendiri di taman belakang sekolah.Tempat ini sangat sepi dan sangat cocok untuk menyendiri.

Raina duduk di bawah pohon dengan kedua lutut yang di tekuk di depan dada.

"Kenapa sih lo gak pernah bisa ngertiin gue?" ucapnya lirih

"Apa susahnya ngasih gue kepastian?"

"Kenapa lo seakan gak mau kehilangan gue,tapi lo sendiri gak mau dekap gue agar gue gak hilang dari hidup lo?"

"Lo terus ngegantungin gue.Gue sadar gak seharusnya gue berharap lebih sama lo.Tapi,sikap perhatian yang selama ini lo tunjukin ke gue itu bikin gue berpikiran kalo lo itu gak mau kehilangan gue"

"Gue sayang sama elo..."

"Sampai kapan gue bertahan dengan keadaan begini.Sampai kapan hah?!!" Teriak Raina frustasi.Ia bahkan menjambak rambutnya sendiri.Ia semakin terisak hanya dengan mengingat nama orang itu.

"Belum tentu orang yang gak pernah ngasih kepastian ke kita itu gak peduli sama perasaan kita.Mungkin ada suatu alasan kenapa orang itu belum ngasih kepastiaannya sama lo"Raina pun menoleh ke arah suara.

"Lo gak boleh egois dengan perasaan lo sendiri.Lo juga harus mengerti perasaan dia ke lo,jangan hanya mikirin perasaan lo doang"

"Lo nganggep dia hanya ngegantungin elo.Tapi menurut sudut pandang dia,mungkin dia lagi nyoba nguji elo.Dia nyoba cari sisi mana dari elo yang belum dia ketahui"

"Supaya dia punya alasan,bahwa dia macarin elo bukan karena lo cantik,lo pinter,lo populer,bukan! Tapi karena sesuatu yang orang belum ketahui dari diri lo sendiri"

"Lo harusnya lebih berpikir ke arah sana"

Raina pun sedari tadi memaknai apa yang di ucapkan lelaki itu.Laki - laki itu benar.Kenapa dia egois? Kenapa dia sampai tidak mengerti di mana posisinya?

"Makasih ya.Lo udah ngingetin gue.Gue sadar gue egois.Gue hanya mikirin perasaan gue sendiri tanpa mikirin perasaan orang lain yang sayang sama gue"

"Iya.Jangan pernah sia - siain apa yang menurut lo harus di jaga.Jangan membuat semua orang yang sayang sama lo menjauh hanya karena sikap egois lo itu"

Setelah mengatakan hal itu lelaki itupun langsung beranjak dari tempatnya.

Disisi lain Raina akhirnya sadar,kenapa Ryan belum memberinya kepastian.Dan ia juga merasa tenang mendengar penuturan dari lelaki itu.

Setelah mencuci mukanya untuk menghilangkan bekas air mata di pipinya,Raina pun segera menuju kelasnya.

Kira - kira gimana kelanjutan kisah cinta Ryan and Raina?
.
Sabar! Aku bakal bikin part khusus mereka berdua.
.
Ohiya? Pada tau ga sih siapa laki - laki yang di taman tadi?
.
Ya udah nanti bakal aku kasih tau,tapi jangan lupa votement ya gaes...muahmuah😍

The Perfect Ice Boy✔ ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang