EXTRA PART C

5.3K 151 5
                                    

Sebulan berlalu ...

"Mama .. Mama .. kapan sih dedek bayinya lahil. Mbi udah gak sabal pingin liat dedek bayi." Ujar Abi yang kini tengah duduk disamping Mamanya.

"Sabar dong sayang dikit lagi kok .."

"Mama .. dedek bayinya ada dua kan kayak punya Lio?"

"Emangnya kenapa sih kamu kok pingin banget punya dedek kembar?"

"Mbi pingin aja. Soalnya liat Lio punya jadi Mbi  juga kepingin punya."

"Kalo misalnya dedeknya yang didalam sini cuma satu gimana?"

"Mmmm... gak papa deh Mah. Yang penting Mbi punya dedek. Hooleee..."

"Kamu ini awas aja ya kalo nanti adeknya lahir terus kamu jailin. Nanti Mama jewer."

"Iya Mama. Mbi nggak nakal kok."

"Janji?"

"Janji!"

"Aduh .. " Tiba - tiba Fanya merintih sambil memegangi perutnya merasakan sakit.

"Mama kenapa?" Tanya Abi panik.

"Perut Mama sakit sayang Awww... "

"Mama tunggu bental aku panggilin bibi dulu."

"Iyyhhh iyaa.. cepetthhh Abii Mama nggak tahan. Aaww... sshhh.. "

Abi pun berlari keluar kamar dan menuju dapur.

"Bibi!!!! Bibi!!!"

"Abi kenapa teriak - teriak gitu?"

"Biii cepet telfon Papa. Mama mau melahilkan. Cepetan bi!!!!!"

"Hah??? Ayo kita cek Mama kamu dulu."

"Ya ampun .. Mbak Fanya air ketubannya udah pecah." Ujar ART rumah Fanya panik.

"Bi.. ssshhhh aahhh... cepat panggilin Mang Ujang. Cepetan biiii!!"

"I-iya mbak Fanya. Bentar." Bi Lina pun segera menelpon sopir pribadi Fanya untuk segera membawa  Fanya ke rumah sakit.

"Bibi .. Mbi ikut ya.."

"Iya sayang iya."

Tak butuh waktu lama mereka pun segera menuju rumah sakit. Bi Lina juga sudah mengabari Rafa serta kedua orang tua Fanya.

Sesampainya di rumah sakit.

Saat ini Fanya sedang di tangani oleh dokter bersalin. Kedua keluarga pun sudah memenuhi ruang tunggu dengan harap - harap cemas.

"Papa .. Mama nggak kenapa - napa kan?" Tanya Abi dengan raut cemasnya.

"Enggak sayang. Mama kamu mau lahirin adek kamu. Kan katanya kamu pingin adek."

"Tapi tadi Mbi liat Mama kesakitan. Mbi kasihan sama Mama. Coba aja Mbi nggak minta dedek mungkin Mama nggak akan kesakitan kayak tadi." Ucapnya dengan bersalah.

"Nggak papa sayang. Itu  wajar kalo perempuan melahirkan emang gitu. Emang sakit."

"Kalo gitu Mama kok mau jadi pelempuan? Kenapa Mama nggak jadi laki - laki aja kayak Papa bial gak usah ngelasain lahilan?" Ujarnya yang sukses membuat Rafa tertawa.

"Ya ampun sayang... kamu kok lucu banget sih. Kita itu dilahirkan sesuai takdir. Kalo Mama kamu takdirnya jadi perempuan nggak ada yang bisa buat dia jadi laki - laki."

"Oohhh gitu ya Pah .. telus kenapa Papa jadi laki - laki kenapa nggak jadi pelempuan aja kayak Mama? Pasti Papa cantik deh kalau jadi pelempuan."

'Astaga... gak ibunya gak anaknya sama - sama bikin kepala gue mau pecah rasanya.'

"It-"

Oweeek oweek..

"Alhamdulillah .." Seru semua orang diruang tunggu ketika mendengar suara tangisan bayi Fanya.

"Selamat Raf .. kamu jadi ayah dari dua anak sekarang." Ujar Mama mertuanya sambil memeluk Rafa.

***

"Yeeehh akhilnya dedek Mbi udah lahil. Mbi gak sabal pengen cepet - cepet bawa pulang dedeknya."

"Iya sayang. Selamat ya dedek kamu perempuan." Mendengar kata perempuan membuat raut wajah Abi seketika berubah.

"Kamu kenapa sayang? Kok mukanya gitu?" Tanya Fanya.

"Mbi nggak mau punya dedek pelempuan." Ujarnya.

"Loh kok gitu?"

"Soalnya kalo dedek Mbi pelempuan nanti pasti lasain lasanya melahilkan kayak Mama. Melahilkan kan sakit. Mbi nggak mau dedek Mbi nanti sakit juga." Semua orang yang mendengar pun tertawa geli mendengar pengakuannya itu.

"Ya ampun sayang. Siapa yang bilang semua perempuan sakit kalau melahirkan?"

"Papa. Kata Papa semua pelempuan melasakan sakit kalau melahilkan."

"Ya ampun Rafa!! Kamu bilang apa aja tadi sama Abi?? Jangan bilang macem - macem dong kan dia masih kecil." Omel Fanya pada Rafa.

"Enggak kok sayang.. aku gak bilang apa - apa lagi selain itu. Iya kan Mbi?"

"Iya. Papa cuman bilang itu aja."

"Ya ampun keluarga bahagia. Sampai para orang tua disini di cuekin." Ujar Bunda Rafa yang diangguki oleh Mama Fanya dan Papa Fanya juga.

"Eh iya aku lupa kalau ada kalian juga disini." Ujar Fanya.

"Aku malah nggak sadar kalau bunda ada disini." Timpal Rafa yang membuatnya mendapat jitakan keras dari bundanya.

"Omaaaa!! Kok Papa di pukul sih? Oma nggak boleh nakal!" Seru Abi.

"Iya nih Oma kamu nakal ya. Suka mukul - mukul."

"Papa kamu itu yang nakalnya kelewat. Dasar anak lucknut."

Keluarga besar itu pun mengakhiri hari dengan bahagia.










Follow akun ig author:
Ig' fey_guan

__________________________________

Vote pliiiiiisss!!
Jangan jadi siders dong!
W tampol juga lu pada!

The Perfect Ice Boy✔ ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang