"Mama... mama..." Teriak seorang anak laki - laki berumur 3 tahun sambil berlari.
"Iya sayang... kenapa teriak - teriak gitu?" Jawab Fanya sambil mengelus rambut putranya itu. Ya. Anak laki - laki yang memanggilnya tadi adalah anak pertamanya.
Sudah lebih dari 3 tahun ia menikah dengan Rafa. Lelaki yang mencintainya tulus hingga saat ini. Rafa menikahinya setelah Rafa benar - benar sukses dan mapan sesuai ucapannya waktu melamar Fanya beberapa tahun yang lalu.
Sekarang Rafa bekerja disalah satu rumah sakit besar yang ada dikota yang ia diami saat ini. Terkadang Rafa harus pergi ke luar kota karna mendapat panggilan dari rumah sakit lain atau menggelar rapat. Alhasil, jika Rafa sedang ke luar kota ia hanya tinggal berdua dengan sang putra di rumah yang khusus Rafa belikan untuknya.
Setelah beberapa tahun menikah mereka di karunia seorang putra yang sangat lucu dan tampan.
Abizaar Rafka Zefalio.
"Lio punya dedek kembal. Mbi juga mau punya dedek kayak Lio. Mama beliin ya buat Mbi. Masak Lio punya dedek, Mbi enggak punya." Ujarnya sambil memajukan bibirnya. Fanya tertawa geli mendengar ucapan anaknya barusan. Dengan ucapan yang masih belum lancar dan belum bisa bicara R membuatnya semakin lucu.
"Mama kok teltawa sih. Mbi pingin dedek Ma... ayo bilang Papa kita beli ke supelmalket. Ayuuk Maa... " Rengeknya sambil menarik - narik baju Fanya.
"Kamu kok lucu sih sayang. Dedek bayi itu nggak di jual."
"Tlus Lio dapet dedek kembal dali mana?" Tanyanya bingung.
"Udah ya kamu masih belum ngerti. Yuk bantu Mama masak di dapur. Bentar lagi Papa pulang tuh." Ajak Fanya mengalihkan perhatian Abi. Abi pun hanya menurut saja.
Sesampainya di dapur....
"Mama mau masak sayul apa?" Tanya Abi dengan gemasnya.
"Mama mau masak sayur kesukaannya Papa. Yaitu sayur--"
"Sop." Sambung Rafa yang baru pulang kerja.
"Yeeeh Papa pulang." Ucap Abi lalu memeluk kaki Papanya. Rafa pun mencoba mensejajarkan posisinya dengan putranya.
"Abi kangen sama Papa?"
"Iya dong. Mbi kangeeen banget sama Papa." Abi memeluk leher Rafa erat.
"Jangan dicekik dong. Leher Papa sakit."
"Oh iya maaf ya Papa."
"Bentar ya Papa mau ke Mama kamu dulu." Rafa pun menghampiri istrinya yang tengah memotong kentang.
"Kok tumben udah pulang?" Tanya Fanya tanpa mengalihkan pandangannya pada kentang yang ia potong.
"Kamu ngomong sama siapa? Sama aku atau sama kentang?"
"Ya sama kamu lah."
"Tapi kamu liatnya ke kentang itu."
"Ya kan aku masih sibuk."
"Kalau bicara sama aku itu liat aku. Jangan liat yang lain." Ucapnya lalu membalikkan tubuh Fanya berhadapan dengannya.
"Iya iya. Kok kamu tumben udah pulang?"
"Kamu gak seneng aku pulang cepet?"
"Nggak gitu maksudnya. Kan biasanya pulangnya jam 7. Sekarang baru jam 5 udah pulang."
"Karna aku kangen sama kamu. Pengen berduaan sama kamu." Jawab Rafa yang membuat pipi Fanya merah.
"Aku tanya serius tauk..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Ice Boy✔ ( Complete )
Teen FictionCover by @BlackWhiteAN "Dan lo adalah orang kedua yang bikin gue nyaman setelah bunda gue" ~Rafael Albar Givano "Gue gak tau perasaan apa ini.Gue nyaman setiap deket elo,dan begitupun sebaliknya. Gue merasa seluruh dunia ngehindarin gue kalo lo gak...