🐝Part 1

18.3K 529 35
                                    

"Mah. Fanya berangkat dulu ya." pamit Fanya kepada bundanya tidak lupa sambil mencium punggung tangan bundanya itu.

"Hati - hati loh." ucap bunda sambil mengelus rambut Fanya.

"Cepet dek.. udah telat nih gue." teriak Ryan dari luar. Ryan adalah kakak Fanya keduanya hanya terpaut usia 2 tahun.

"Iya iya,bawel amat." ucap Fanya seraya memasuki mobil Ryan.

***
"Woy! Ngelamun aja.. lamunin siapa mbak?" Ucap Fanya sambil menepuk bahu Raina, sahabatnya.

"Ngagetin aja sih Lo Fan." ujar Raina memarahi Fanya.

"Hehe.. iya maap kali, lagian ngapain Lo pagi-pagi udah bengong aja!" Ucap Fanya sambil cengengesan.

"Gak kok,pinjem buku mtk Lo dong gue mau nyalin, tadi malam ketiduran soalnya." ucap Raina sembari merangkul pundak Fanya.

"Alesan aja Lu nyett.. bilang aja males ngerjain kan."

***
Bel istirahat berbunyi...

"Kantin yuk Rein.." ucap Fanya kepada Raina.

"Gue lagi males, Lo duluan aja gih" tolak Raina.

"Ok.Zahra ama si Dania udah duluan ya?" Tanya Fanya.

"Iya iya udah sono pergi..." jawab Raina tanpa memalingkan wajahnya dari buku yang ia pegang.

Bugh!

"Woy.. jalan tuh pake mata dong." bentak orang yang menabrak Fanya.

"Hufftt.. Lo yang salah kok Lo yang nyolot sih? " sahut Fanya dengan nada yang di buat - buat. Rafa memperhatikan Fanya yang sedang ngomel - ngomel di depannya itu.

"Cantik... tapi galak." ucap Rafa dalam hati.

"Ngapain Lo liatin gue?" Tanya Fanya.

"Pede banget." sahut lelaki itu lalu pergi meninggalkan Fanya yang lagi ngedumel sendiri gak jelas.

"Woy! Belum juga minta maaf, udah main nyelonong aja, punya hati gak sih? Dasar batu!" Teriak Fanya ke laki-laki itu.

Di kantin..

"Trus trus dia cakep gak Fan?" Tanya Dania antusias.

"Paan sih Lu, orang lagi kesel juga." sahut Fanya sambil memajukan bibir tipisnya itu.

"Ya elah mbak, becanda kali, kidding!!" Ucap Dania sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Gue penasaran deh ama tuh cowok, dingin banget sih jadi orang jutek lagi." Komentar Zahra yang sedari tadi hanya menjadi pendengar.

Mereka bertigapun memakan makanan yang di pesan tadi sambil mengobrol,  sesekali tertawa bersama. Setelah makanan mereka habis, mereka bertiga pun segera kembali ke kelas.

"Guys, gue ke toilet bentar yak." ucap Dania langsung berlari menuju arah toilet.

"Fan, gue samperin Zikra dulu ya.. hehee biasa..." ucap Zahra lalu pergi meninggalkan Fanya.

Zikra adalah pacar Zahra, mereka berpacaran udah sebulan lebih lah.

"Wahhh.. gak asik lu pada, masa gue ditinggal sendiri sih." omel Fanya sambil berjalan menendang apa yang ada di dekatnya.

Di dalam kelas...

Bu Erni masuk ke dalam kelas dengan dua orang murid laki - laki di sampingnya.

"Anak - anak mohon perhatiannya sebentar ya. Minggu depan tepatnya tgl 16 sekolah kita mengadakan camping selama satu minggu." ucap bu Erni sambil di hiasi teriakan anak-anak satu kelas.

"Horee,asiiikkkk...."

"Di harapkan semua tenang, jika ada yang berminat silahkan mengambil formulir di Ibu bisa juga di Rafa selaku ketua osis di sekolah kita." ucap bu Erni lagi.

"Eh itu bukannya yang nabrak gue tadi pagi ya? What The?? Dia ketua osis?? Ketua osis yang nyebelinnya Naudzubilah!!.."gumam Fanya di dalam hati.

"Jika tidak ada yang perlu di tanyakan lagi, ibu permisi, nanti kelompoknya akan di bagi oleh wali kelas masing-masing." tambah bu Erni.

"Iyaa buuu...." sahut murid-murid

Sekarang kelas Fanya sedang jam kosong jadi muridnya pun bebas melakukan apa saja di dalam kelas. Ada yang gosip, main gadget, selfi norak, pokoknya lengkap.

"Kalian pada ikut kan?" Tanya Fanya kepada ke tiga sahabatnya.

"So pasti lah.. smoga aja kita satu kelompok ya gaaess." jawab Raina yang kemudian di angguki oleh Dania, Fanya, dan Zahra.

Bel pulang berbunyi...

"Fan kita duluan ya..." ucap Raina dan Dania.

"Zahra mana?" Tanya Fanya

"Oh dia pulang bareng Zikra .." jawab Dania.

"Oya udah." jawab Fanya.

"Bye Zefanya." ucap ke dua sahabatnya sambil melambaikan tangannya.

Saat ini Fanya duduk sendirian di pos satpam menunggu jemputan. Sesekali ia melirik ke jam tangannya. ***
Jam sudah menunjukkan pukul 15.30.
Hujan deras pun mengguyur seluruh kota. Terlihat orang - orang sedang berlarian mencari tempat untuk berteduh.

"Bang Ryan kemana sih? Lama amat, mana hujan lagi." Dumel Fanya tak jelas.

Terlihat ada sebuah motor ninja berhenti di depan pos satpam.

"Belum pulang?" Tanya orang itu yg ternyata Rafa.

"Menurut Lo?" Jawab Fanya ketus.

"Hmmm.. ya udah bareng gue aja." ucap Rafa

"Gak usah kepedean, anggap aja sebagai permintaan maaf gue soal tadi pagi." tambah Rafa.

"Ihh siapa juga yang kepedean, ya udah dengan terpaksa gue mau terima tawaran lo." ucap Fanya dengan terpaksa sambil naik di atas motor Rafa.

Selama di perjalanan hanya keheningan yang terjadi. Tidak ada yang memulai percakapan. Suara rintik hujan pun semakin lama sudah tidak terdengar lagi.

"Thanks."

"Hm." ucap Rafa lalu langsung melajukan motornya.














Jangan lupa 🌟 n comment !
Supaya jadi penyemangat buat aku untuk terus nulis cerita ini...

The Perfect Ice Boy✔ ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang