Thirteen

1K 164 2
                                    

Kang POV

Aku tidak menyangka mereka bisa menyusulku dengan cepat setelah terjebak di lampu merah tadi. Untung saja aku hafal seluruh jalan tikus di kota ini, paling tidak aku bisa memperlambat mereka dengan melewati jalan kecil yang rumit. Aku terus berlari tanpa memperhatikan sekitarku. Aku kemudian memutuskan untuk bersembunyi saat melihat semak-semak yang cukup lebat.

"Sial! kenapa mereka masih bisa mengejarku?" keluhku setelah bersembunyi dibalik semak-semak. Aku mengintip dari balik semak, melihat apakah orang-orang itu masih mengejarku. Tak lama kemudian aku melihat enam orang yang tadi mengejarku. Mereka terlihat bingung karena kehilangan jejakku.

Aku tersenyum sinis melihatnya. Kupikir otak mereka tidaklah lebih besar dari badan mereka. Terlalu bodoh menurutku. Aku terus memperhatikan mereka hingga mereka menghilang di balik gang untuk mencari diriku.

Melihat mereka yang sudah agak jauh, aku kemudian keluar dari tempat persembunyianku. Aku berlari kearah sebaliknya sambil menertawakan orang-orang tadi. Mudah sekali lepas dari kejaran mereka, aku yang masih kalah cepat dari Byul saja masih bisa lolos apalagi jika mereka mengejar Byul? tentu saja mereka akan kehilangannya dalam sekejap.

Sekarang aku berlari menuju rumah Detektif Shin. Kami sudah memutuskan untuk berkumpul disana setelah mendapatkan barang bukti. Jarak antara rumah Detektif Shin dan tempat persembunyianku tadi tidak terlalu jauh, hanya berbeda beberapa blok saja.

.

.

.

"Hyung! kenapa lama sekali?"

"Kau tidak apa?"

"Apa mereka berhasil menangkapmu?"

"Kau berhasil lolos dari mereka bukan hyung?"

Byul langsung menyerangku dengan berbagai pertanyaan ketika aku masuk ke dalam rumah Detektif Shin. Aku tersenyum geli mendengarnya mengoceh seperti itu.

"Aku kan sudah bilang kalo aku pasti akan lolos bukan? Jadi tenang saja, sudah pasti aku berhasil lolos dari mereka." ucapku percaya diri.

"Kerja bagus Byul, Kang." ucap Detektif Shin memuji kami. Aku tersenyum lebar, "Terima kasih, tuan." Byul juga melakukan hal yang sama denganku.

Kami kemudian melihat hasil rekaman yang aku dan Byul ambil tadi. Aku rasa video rekaman itu cukup untuk menjadi barang bukti selain itu kami juga punya rekaman percakapan transaksi narkoba dari handphone yang berhasil kami sadap. Aku cukup puas dengan apa yang sudah aku dan Byul kerjakan.

"Aku sangat senang dengan kinerja kalian berdua, aku memang tidak salah pilih." ucapnya kemudian tertawa kecil. Aku dan Byul tersenyum senang saat mendengarnya.

"Sebenarnya, ada satu hal lagi yang ingin aku sampaikan pada kalian," Detektif Shin tiba-tiba berbicara dengan serius. Hal itu sontak membuatku dan Byul menjadi tegang. Detektif Shin memberi jeda sejenak sebelum kembali berbicara.

"Aku punya satu lagi tugas untuk kalian, tapi aku tidak yakin karena ini sangat berbahaya menurutku." ucap Detektif Shin dengan raut muka khawatir.

"Aku sangat yakin dengan kemampuan kalian, sangat. Tapi jika aku mempertimbangkan umur kalian, aku rasa tugas ini akan berat untuk kalian laksanakan." lanjutnya lagi. Mendengar penjelasan dari Detektif Shin itu aku menjadi penasaran. Setelah beberapa kali diberi tugas oleh Detektif Shin aku rasa aku mulai menikmati pekerjaan ini. Dan saat aku mendengar hal tadi aku merasa sedikit tertantang untuk mencobanya.

"Memangnya tugas seperti apa yang sedang tuan bicarakan?" tanyaku. Detektif Shin menghela napas sejenak, "Kalian tentu ingat bukan tentang kasus Lee Jae Wook?" aku dan Byul mengangguk mantap.

"Tugas ini menyangkut kasus itu." jelas Detektif Shin. "Aku mendapat informasi jika presiden Lee Jae Wook memberikan uang agar dapat terpilih menjadi presiden lagi, namun aku juga mendengar jika orang-orang yang tidak mendukungnya tiba-tiba menghilang, dan aku curiga ada sesuatu yang terjadi pada mereka." Detektif Shin melanjutkan penjelasannya lagi.

Aku dan Byul mengangguk paham. Dalam hati kecilku aku sungguh membenci pria itu, entah mengapa ketika melihat atau mendengar namanya disebut membuat emosiku naik.

"Aku tidak akan memaksa kalian untuk melakukannya karena aku rasa tugas ini-"

"Aku akan melakukannya tuan!" Detektif Shin menatapku tak percaya, "Tidak Kang, aku tidak akan memberikan tugas itu."

"Tolong biarkan aku melakukannya tuan! aku ingin melakukannya! Persetan dengan umur! aku rasa aku dan Byul sudah cukup umur untuk melakukannya" pintaku. Byul menatapku agak ragu lalu menoleh ke arah Detektif Shin, "Aku juga ingin melakukannya tuan." ucapnya.

Detektif Shin menghela napas lagi, "Seharusnya aku tidak memberi tahu kalian." gumamnya pelan namun masih bisa kudengar.

"Baiklah aku akan memberikan tugas itu pada kalian, tapi dengan satu syarat." ucap Detektif Shin. "Apa syaratnya tuan?" tanyaku. Detektif Shin menatapku lekat, "Kau harus mengikuti tes kepolisian itu Kang."

MissingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang