Tiga jam berlalu sejak Byul berusaha menjernihkan rekaman video yang diberikan oleh Tuan Hwang dan Byul masih saja berkutat didepan laptopku.
"Akhirnya selesai!" seru Byul sambil merentangkan kedua tangannya. Aku langsung mendorongnya untuk menyingkir dari depan laptopku. Aku segera membuka berkas rekaman video tersebut. Mataku mengamati dengan seksama setiap pergantian frame video tersebut, mencari sebuah petunjuk yang bisa kugunakan.
Byul yang sudah kembali duduk disampingku ikut mengamati rekaman tersebut. Aku memutar ulang video itu berkali-kali, aku merasa ada yang janggal dari video ini tetapi aku tidak tahu apa itu.
"Hyung, coba kembali ke detik 57, lalu perbesar kearah pintu garasi." aku menuruti ucapan Byul, terlihat sebuah cahaya yang mendekati garasi tempat seseorang sedang disiksa. Tak lama cahaya tersebut meredup, menampakan sebuah mobil yang terparkir tepat didepan pintu garasi.
"Hyung! perbesar mobil itu, aku rasa kita bisa tahu plat mobil tersebut." aku membenarkan perkataan Byul dalam hati.
"Dapat, sekarang akan kucoba melacak mobil itu, kau istirahat saja, biar aku yang menyelesaikannya"
Byul menurut, ia beranjak pergi dari ruang tengah menuju kamarnya. Aku kembali berkutat dengan laptopku, mencari informasi serta keberadaan mobil tersebut saat ini. Jujur, ini agak sulit karena platnya termasuk plat lama.
Setelah memasukkan data-data yang diperlukan sistem untuk mencari informasi mobil itu, aku memutuskan untuk membereskan barang-barangku terlebih dahulu. Karena setidaknya butuh dua belas jam untuk selesai memindai data-data tersebut.
.
.
.
"Aish Kapte-"
"Wae? Masih mau protes?"
"Kenapa aku yang mengerjakannya?"
"Kau kan yang bertanggung jawab jadi kerjakan saja tugasmu itu"
"Apa tidak ada orang lain yang bisa menggantikanku?"
"Kau mau aku yang mengerjakannya?"
"Tidak kapten! Akan aku kerjakan"
"Bagus, besok kau serahkan laporannya padaku"
Joohyun mendengus kesal dan duduk kembali di mejanya. Dia mulai mengerjakan laporan tentang kasus yang ia tangani tadi.
Tangannya mengetik dengan cekatan. Ia tidak ingin bekerja lembur hari ini. Dia sudah berjanji untuk pulang cepat karena hari ini ia akan merayakan ulang tahun Ibunya.
"Oh iya Joohyun,"
Joohyun menoleh kearah kapten Kim, "kenapa kapten?"
"Besok kita kedatangan polisi baru, kau kutugaskan untuk menjadi pengawasnya."
"Saya?"
"Nde, aku berharap banyak padamu,"
"Tapi kapt-"
"Shht- aku tidak menerima protes apapun, lanjutkan pekerjaanmu"
"..."
"Aku ingin semuanya sempurna, ingat itu."
"Nde kapten,"
.
.
.
Srettt
"Hyung, bangun hyung" Byul mengguncang badan Kang yang masih terlelap setelah membuka gorden kamar Kang.
"Nggh.. sebentar lagi" ucap Kang lirih khas orang masih mengantuk.
"Kau tidak ingat hari ini hari pertama kau bekerja?" tanya Byul, mengingatkan.
"AH IYA" seru Kang yang kini sudah sepenuhnya sadar.
Lalu ia buru-buru ke kamar mandi. Byul hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku hyungnya itu.
"Ya Byul-ah, tolong kau lihat apakah pemindaian data dilaptopku sudah selesai atau belum" seru Kang dari dalam kamar mandi
"Nde hyung" Byul lalu berjalan menuju meja kerja Kang.
"Eung? Bukankah dia salah satu pemegang saham di Bae Group?"
"Wae Byul-ah?" tanya Kang yang sudah selesai mandi dan juga berpakaian.
"Mobil itu..."
"Ada apa dengan mobil itu?"
"Mobilitu milik Gook Cha Kyung"
![](https://img.wattpad.com/cover/151572051-288-k344008.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing
ActionBetween ambition, love, and sacrifice Started : 30/07/2018 End : 04/06/2020