Thirty Six

620 104 22
                                    

Kang menggenggam erat kedua tangannya begitu mendengar kisah yang sebenarnya. Akhirnya dia mengerti kenapa hari itu Detektif Shin tidak muncul dan kenapa malam itu Taeyeon menyuruhnya pergi ke Amerika untuk menemui Tuan Hwang. Tanpa ia sadari, dari samping Joohyun menatapnya sendu. 

"Hyung, beritahu aku sekarang, pada siapa Gook Cha Kyung bekerja?" ujar Kang dengan suara seraknya.

Taeyeon menatap tiga orang dihadapannya itu bergantian, ia lalu menghela napas. 

"Orang yang ada dibalik semua ini adalah Lee Jae Wook."

"Lee Jae Wook? maksudmu Lee Jae Wook sang mantan presiden?"

Taeyeon mengangguk, "Sekarang, akan aku beritahu apa yang harus kalian lakukan."

.

.

.

Keesokan harinya

 "Selamat pagi, Gyuri."

"Pagi, Letnan. Anda bangun kesiangan hari ini?" tanya Gyuri karena atasannya yang datang lebih lambat daripada biasanya.

Joohyun mengangguk, "Aku mengalami hari yang cukup berat kemarin." 

"Apakah anda ingin sekelas kopi?"

"Umm, tidak, tapi terima kasih atas tawarannya Gyuri." ujar Joohyun menolak dengan halus.

"Baiklah, letnan"

"Apakah Kapten sudah datang?" tanya Joohyun sambil mencoba menengok ke arah kantor Kapten Nam.

"Sepertinya belum, letnan."

Kemudian, pintu ruangan mereka terbuka. Tampak dua sosok laki-laki masuk ke dalam. Gyuri langsung berdiri dan mengacungkan pistolnya ke salah satu dari mereka.

"Yak! Angkat tanganmu!" seru Gyuri masih sambil mengarahkan pistolnya ke pria itu.

"Hei hei, Gyuri, letakkan pistolmu"

"Tidak kapten! dia itu musuh!"

Kapten Nam mencoba melindungi Il Seung.

"Jang Gyuri, letakkan pistolmu!" seru Kapten Nam.

"Jang Gyuri, tenanglah."

Mendengar perintah dari kedua atasannya itu, akhirnya Jang Gyuri menurunkan pistolnya. Tetapi ia memberi tatapan bingung kepada Joohyun.

Joohyun mengangguk kecil, ia lalu maju dan berdiri diantara Gyuri dan Il Seung.

Ia lalu membalikkan badannya menghadap Gyuri, "Sepertinya, apa yang kita kira salah. Orang ini ternyata bukan musuh."

Gyuri masih memberikan tatapan tidak percaya kepada Il Seung.

"Perkenalkan, namanya ada Kang Seulgi, selain nama, aku tidak akan menyebutkan identitas aslinya yang lain. Ia disini ditugaskan langsung olehku untuk menangani kasus khusus." ujar Kapten Nam menjelaskan.

"Maafkan aku karena menutupi ini dari kalian, tetapi karena hal tersebut perintah langsung dari atas, aku tidak bisa menolak."

Suasana ruangan itu kini sedikit mencair setelah ketegangan yang tiba-tiba tadi.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka, semua orang sontak menoleh ke arah pintu.

"Apakah aku ketinggalan sesuatu?" tanya sersan Lee yang bingung karena ditatap oleh semua orang.

.

.

.

MissingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang