BAB 2

267K 23.9K 533
                                    

Selamat membaca:*

***

Saat guru tengah sibuk menjelaskan pelajaran ekonomi, Vento malah mengulurkan tangannya pada Vasilla. "Vento." ucapnya sambil tersenyum.

Ini pertama kalinya ada yang tersenyum pada Vasilla selain guru dan kakaknya sendiri. Vasilla melirik sekilas namun tak menyambut uluran tangan Vento. "Udah tau kan? Vasilla Agatha."

Vento menurunkan tangannya, senyumannya mendadak pudar lalu dia mengeluarkan buku tulisnya.

Aduh...Buku paket ekonomi dari Bu Jeni kemaren malah ketinggalan lagi.

Vento meringis pelan. Vasilla menoleh, membuat Vento salah tingkah. "E-eh? Kenapa?"

"Kalau buku paket ekonomi kamu ketinggalan, liat punya aku aja." Vasilla membuka buku paketnya lalu mendekatkan buku itu pada Vento.

Vento mengernyit. "Hah?" masih tidak paham. "Lo tau dari mana kalo gue ga bawa buku paket?"

"Barusan kamu bilang." Vasilla masih terfokus pada buku tulisnya. Vasilla tak berani menatap Vento, karena jika tatapannya tak sengaja bertemu dengan sosok perempuan dibelakang Vento, sosok itu akan menyadari bahwa Vasilla bisa melihatnya.

Vento mengangguk pelan dan mulai memerhatikan Bu Jeni didepan sana. Sosok itu mengalihkan pandangannya pada Vasilla. Vasilla merasa bulu kuduknya merinding. Punggungnya terasa hangat karena sosok itu menatapnya. Vasilla bergidik pelan, lalu diam-diam menghela nafas lega setelah punggungnya tak lagi terasa hangat.

Vento hanya menoleh sekilas. Sebenarnya dia merasa ada yang aneh dengan sikap Vasilla, namun dia tidak berani bertanya. Kenapa anak-anak kelas tidak menyukai Vasilla? Bahkan mereka langsung ribut saat Vento duduk dengan Vasilla? Ada apa dengan murid perempuan berkulit putih seputih mayat hidup yang duduk disampingnya ini?

***

VOTE+COMENT!

[✔] Sixth SenseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang