BAB 27

169K 21K 1.1K
                                    

Selamat membaca:*

***

"Ingat!" seru Vasilla. "Kenapa sama dia?"

Kamu ingat buku bersampul kulit warna hitam yang waktu itu ada diperpustakaan?

Vasilla mengangguk dengan semangat. "Iya! Aku udah baca. Itu menuju kepria yang memakai jaket biru waktu itu. Dia yang memukul kepala Vento sampai Vento masuk rumah sakit."

Dia masih beruntung, hanya dipukul dengan bangku kayu.

Yaka menggeleng jenuh.

Aku? Bisa dibilang, aku mati penasaran. Benar benar tidak tau apa alasan pria berjaket biru itu membunuh aku.

Mata Vasilla melebar. "Pria berjaket biru itu, pembunuh kamu??"

Yaka mengangguk pelan.

Kejadian-nya baru beberapa bulan yang lalu. Walau aku udah dikubur selayak-nya, aku tetap ga bisa tenang sebelum membalas kematian aku sama pria dengan jaket biru itu. Cuma, aku ga bisa nemuin identitas orang itu.

"Terus, soal buku bersampul kulit hitam?"

Itu aku yang tulis. Menghabiskan kemampuanku selama 3 bulan. Tidak semua arwah bisa menulis dan menyentuh manusia. Butuh waktu lama untuk itu. Dan aku menulis itu setelah tumbuh lebih kuat selama 3 bulan. Aku mau kamu cari dia, pria berjaket biru itu.

"Lalu soal kertas yang terbang kekaki aku? Kertas dengan tulisan angka 1616, itu juga dari kamu?"

Yaka mengangguk pelan.

"Maksud dari angka itu, apa?"

Aku ga tau, Vasilla. Yang aku tau, itu kertas yang dijatuhkan oleh pria berjaket biru itu. Aku ga bisa pecahin teka-teki itu. Tapi aku yakin kalau kamu bisa. Kamu udah berhasil mecahin teka-teki yang aku kasih sendirian.

"1616." gumam Vasilla, gadis itu tampak berpikir. "Kayak-nya, sebuah kode ..."

Yaka mendelik pada Vasilla lalu dia maju selangkah, kini dia berdiri tepat dihadapan Vasilla.

Kode apa?

"Aku belum tau. Aku ga sepinter itu, Yaka." Vasilla mengerutkan dahi-nya. Dia memang tidak pernah merasa pintar walau kenyataan-nya memang dia anak paling pintar dikelas-nya.

Yaka tampak sedih, membuat Vasilla merasa sedikit tidak enak hati.

"Gimana cara pria berjaket biru itu membunuh kamu? Kenapa kamu bilang vento beruntung karena cuma dipukul dengan bangku kayu?"

Karena Vento ga akan merasakan rasa-nya dilempari menggunakan setrika panas dan tepat mengenai kepala.

Mata Vasilla melebar saat luka bakar mendadak muncul diatas kepala Yaka. Luka itu mengeluarkan darah dan tampak jelas bahwa kulit kepala-nya tampak meleleh.

Reflek, Vasilla membuang muka lalu memejamkan mata-nya. Yaka yang mengerti bahwa Vasilla takut pun langsung kembali menyembunyikan luka itu hingga lagi-lagi luka itu tak terlihat dan menghilang begitu saja.

Vasilla perlahan membuka mata-nya lalu menatap Yaka. Luka dikepala-nya sudah menghilang, raut wajah Vasilla berubah menjadi sedih. Benar benar dia tidak mampu membayangkan saat kepala Yaka terkena setrika panas dari orang yang bahkan tak pernah Yaka kenali.

"Aku bakal berusaha cari. Tapi, aku ga yakin aku bisa. Aku ga akan pernah bisa keluar dari tempat ini, Yaka."

Aku selalu ada dimanapun saat kamu butuh.

Yaka tersenyum, berbalik lalu menghilang. Entah mengapa Vasilla menghela nafas lega. Rasa-nya sangat tidak nyaman saat berada disatu kamar dengan laki laki asing, walau laki laki itu sudah bukan manusia.

"1616, teka-teki apa lagi ini?"

***

Ini papa dan mama-nya Gatha Samuel dan Vasilla Agatha.
Entah kenapa, aku support kematian mereka BANGET!
Kejam ya? Haha! Tapi author emang lebih senang kalau mereka menghilang aja, mereka kejam sama anak sendiri:(

Tau lah gimana rasa-nya punya orang tua kayak Samuel dan Agatha ini?

Tau lah gimana rasa-nya punya orang tua kayak Samuel dan Agatha ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makasih atas support dalam bentuk vote yang kalian kasih:)Makasih juga atas siders, makasih udah mau baca walaupun ga meninggalkan vote:)Aku tetap senang:)Tapi sebisa mungkin, kasih vote-nya, ya? Tinggal klik ikon bintang, ga susah kan?:)Makasih!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makasih atas support dalam bentuk vote yang kalian kasih:)
Makasih juga atas siders, makasih udah mau baca walaupun ga meninggalkan vote:)
Aku tetap senang:)
Tapi sebisa mungkin, kasih vote-nya, ya? Tinggal klik ikon bintang, ga susah kan?:)
Makasih!

Salam,

Slvnhng

[✔] Sixth SenseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang