Chapter 17

2.6K 601 128
                                    

Bagus Baekhyun sedang merajuk sekarang.

"Dia teman ku Baek, kami tidak ada hubungan apa-apa" Baekhyun sedari tadi hanya diam, Hana tahu Baekhyun sedang merajuk.

Saat Baekhyun menjemput Hana, Baekhyun melihat Hana dan Daniel sedang berbincang dengan Hana yang sesekali tertawa, tentu saja Baekhyun yang melihat itu geram, Hana tidak pernah selepas itu saat tertawa.

Baekhyun berlalu begitu saja saat mereka telah sampai rumah, Hana sekali lagi menghela nafas lelah, entahlah Baekhyun membuatnya pusing sekarang.

Hana berjalan mengikuti Baekhyun yang berjalan menuju kamar mereka, saat Hana membuka pintu kamarnya, disana Baekhyun sedang melepaskan kancing kemejanya dengan posisi membelakangi pintu yang otomatis membelakangi Hana.

Hana memberanikan diri untuk menghampiri Baekhyun, memeluknya dari belakang dan menyanderkan kepalanya di punggung suaminya.

Dan alhasil pergerakan Baekhyun pun terhenti, ia membuang nafasnya kasar.

"Jangan seperti ini, kau membuatku takut" Hana menahan air matanya yang bisa turun kapan saja.

Baekhyun sedikit melembut, ia mengusap lembut lengan istrinya yang melingkar di pinggangnya.

"Maafkan aku, aku terlalu cemburu" ucap Baekhyun.

Hana hanya mengangguk dan Baekhyun merasakannya.

"Aku ingin mandi" Hana langsung melepaskan pelukannya, dan hendak pergi untuk menyiapkan air hangat unyuk Baekhyun, namun Baekhyun menahannya, menatap Hana dengan tatapan yang sulit di artikan.

"-- Bersamamu"

🔒Treason🔒

Baekhyun menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang, sedangkan Hana sudah tidur di sampingnya.

Mereka baru saja selesai dengan kegiatan panas mereka, tentu saja bukan Baekhyun jika meminta mandi bersama dan benar-benar hanya mandi, nyatanya Baekhyun mengajak Hana untuk meneruskan kegiatannya di ranjangnya.

Baekhyun mengelus lembut surai hitam Hana dengan sayang, ia tersenyum tipis melihat wajah Hana yang tidur menghadapnya.

"Bagaimana bisa aku meninggalkan mu jika semakin hari kau semakin cantik dan sangat pengertian?"

🔒Treason🔒

Hara terbangun dari tidurnya, kepalanya berdenyut, peluh membasahi pelipisnya dan nafasnya pun tersengal-sengal.

Ia bermimpi buruk, mimpi yang benar-benar membuatnya sangat tidak nyaman, mimpi itu terlalu nyata, dimana ia di marahi oleh ayahnya sendiri, bahkan ayahnya memukulnya saat itu, Hara menangis, ia takut.

Hara mencoba untuk tenang, ia tidak ingin seperti ini terus menerus.

"Aku benar-benar harus melupakannya dan mulai untuk mati rasa dari sekarang.

🔒Treason🔒

Emang dasarnya jika sahabat mengalami kesulitan maka sahabat yang satunya lagi harus membantu, ya minimalnya menemani.

Kai, menjadi objek yang Chanyeol temani karna Kai berkeluh kesah bahwa dirinya sedang di rundung banyak masalah, Chanyeol menurut saja, lagi pula ia pun tidak punya jadwal pending di kantornya, tapi apa ini? Chanyeol tak habis fikir.

Mungkin versi Kai berbeda dengan dirinya, Kai malah mengajaknya ke kelab malam milik Kai yang terbilang sangat mewah ini.

"Sepertinya kau memang benar-benar kacau dude" Chanyeol menyesap minuman beralkohol nya, sebenarnya tidak dengan alkohol yang tinggi, karna ia sedang tidak ingin mabuk.

Treason || Byun Baekhyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang