Hara baru saja selesai menyiapkan sarapan untuk Baekhyun.
Selama Hana tidak ada, Baekhyun lebih sering menghabiskan waktunya bersama Hara di apartemen.
Selain takut Hara yang kenapa-napa, Baekhyun beralasan bahwa jarak apartemen dengan kantornya terbilang cukup dekat dari pada jarak kantor dengan rumahnya.
Baekhyun keluar dari kamarnya dengan dasi di tangannya, jangan tanya kenapa ia belum benar-benar rapih, karna pada kenyataannya Baekhyun tidak bisa menggunakan dasinya dengan benar, Hana selalu menyiapkan dasi yang sudah Hana simpulkan, sehingga lelaki itu tinggal memakainya, tapi Hara tidak melakukan itu, Hara lebih suka langsung merapihkannya sendiri.
"Tolong pakaikan ini untuk ku Hara" pinta Baekhyun, Hara dengan senang hati menerima dasi itu dan mengalungkannya ke leher Baekhyun.
"Baek" ucap Hara, tangannya masih sibuk membuat simpul rapih pada dasinya.
Baekhyun bergumam sebagai jawaban.
"Bisakah aku mendapatkan Hak ku?" tanya Hara, matanya menatap Baekhyun tepat di mata lelaki itu, pandangannya berubah sendu, berharap jawaban Baekhyun tidak lagi melukai hatinya.
Baekhyun terdiam, membalas tatapan Hara, "Aku tidak tahu, aku minta waktu untuk memikirkannya" jawab Baekhyun akhirnya, tangannya menggenggam tangan Hara yang berada di pundaknya. Baekhyun melepaskannya perlahan.
🔒Treason🔒
Adakah yang lebih bahagia dari hari ini?, Hana berjalan di atas pasir putih dengan kaki telanjang.
Sehun yang merekomendasikan untuk pergi ke pantai terlebih dahulu sebelum kembali ke Seoul besok.
Dan disinilah mereka, berdiri menghadap ombak yang sedang bergerumul, hari mulai senja, Sehun maupun Hana sama-sama menunggu matahari meninggalkan peradaban sementaranya.
"Noona" panggil Sehun, tatapannya masih tertuju pada matahari yang sedikit demi sedikit turun seperti tertelan air laut di ujung sana.
Hana hanya bergumam sebagai balasan, sama dengan Sehun, pandangannya pun tidak teralihkan dari indahnya sunset yang jarang mereka lihat.
"Kau tahu, saat kau dan juga keluarga Oh membawa ku ke rumah besarnya, aku benar-benar takut"
Hana hanya menyimak apa yang di katakan Sehun.
"Saat itu fikiranku benar-benar kacau, aku takut jika suatu saat nanti aku akan di jual atau di mutilasi oleh keluarga baruku"
"Tapi saat itu noona memegang tangan ku seperti ini" Sehun meraih telapak tangan Hana yang bebas, menggenggamnya dan memperlihatkannya pada Hana.
Hana tersenyum, ia ingat kejadian itu, dimana wajah Sehun tiba-tiba pucat karna ketakutan.
"Entah dari mana, aku percaya pada noona, saat noona bilang 'Sehun-ah, kita akan menjadi keluarga yang bahagia, kau jangan takut dengan paman dan bibi, percayalah padaku, aku pasti akan sering-sering datang berkunjung ke rumah ini' seperti itu. Saat noona bilang seperti itu padaku, ada sedikit keberanian itu muncul ke permukaan."
Hana tersenyum tipis, tidak menyangka, anak kecil yang ia temui di panti asuhan dulu akan tumbuh seperti sekarang ini, tubuh kurus nya di gantikan dengan tubuh ideal impian semua wanita, wajah tampan yang saat itu pun tampan kini berubah menjadi lebih tampan dan dewasa.
"Saat noona meninggalkan ku di rumah ibu, semalaman aku menangis, aku fikir noona akan tidur bersamaku, tapi ibu bilang jika hari libur noona akan datang dengan yang lainnya, lalu aku berhenti menangis pada malam selanjutnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Treason || Byun Baekhyun
Fanfiction[Privated on some chapter's, Follow me and you'll get what you want] "Kau tahu, apa konsekuensinya orang yang bersahabat dengan luka?" Hana berucap datar, namun dengan penekanan. "Ada dua hal yang akan kau dapatkan, pertama kau akan kuat dan yang...