Bukti nyata dari cinta adalah luka. Hana menertawakan hidupnya, bisa-bisanya ia di khianati oleh suaminya sendiri. Maka sekarang apa yang harus ia lakukan?
"Noona, apa kau yakin?" jika di hitung, ini yang ke 20 kalinya Sehun bertanya dengan pertanyaan yang sama.
Hana tersenyum tipis. Jujur saja, ia pun ragu. Lantas? Harus bagaimana lagi?
"Kau tahu sendiri, aku tidak suka dengan orang yang berkhianat. Jika aku tidak melakukannya? Bagaimana nasib hatiku? Bagaimana nasib anak ku? Bagaimana jalan hidupku kedepannya? Jujur saja, ini sulit, sangat sulit. Kau tahu seperti apa perasaan ku pada Baekhyun." Sehun terdiam, mencerna ucapan Hana yang terdengar pilu.
"Maaf Noona, aku tidak bermaksud." Sesal Sehun.
"Sehun-ah, terimakasih. Sepertinya memang benar, aku harus meninggalkan Baekhyun."
Sehun menatap sendu, memang ia menyukai Hana. Hanya saja, jika jalannya seperti ini, Sehun pun tidak ingin. Tidak ada yang menginginkan ini.
"Aku tidak bisa menahan apa yang sudah menjadi kehendak Noona. Tapi berjanjilah pada ku. Setelah ini, Noona harus bahagia." Mata Sehun berkaca-kaca. Ia ingin Hana bahagia, cukup kejadian kemarin. Itulah pertama kali dan terakhir kalinya untuk Hana terluka.
🔒Treason🔒
Jika sudah seperti ini, siapa yang harus di salahkan? Disaat semua orang tidak ingin bersalah, tetapi jika tidak ada satupun, bukannya sangat aneh?
"Kau yakin ingin bercerai dengan Baekhyun? Bagaimana-pun kau sedang Hamil Hana." Hana tidak ingin menyimpan masalahnya sendiri. Makada dari itu, ia datang menghampiri sang kakak, membawa kabar yang membuat gempar seluruh jagat raya, ini hiperbola yang berlebihan.
"Aku ingin bahagia." Itu jawaban dari Hana.
Chanyeol mengerti, sangat mengerti. Ia tidak bisa melarang Hana untuk tidak menggugat cerai. Bagaimanapun, Hana bisa mendapatkan haknya untuk itu. "Kau sudah bilang pada Baekhyun?"
Hana diam, "Setelah ini, aku ingin berbicara dengannya." Chanyeol mengangguk.
"Bagaimana pun akhirnya, aku harap kau mau memikirkannya lagi. Bukan apa-apa, memang segala sesuatu tidak semua bisa di paksakan. Tapi tolong fikirkan lagi." Disini Chanyeol hanya berfikir realistis. Di samping rasa sakit, di samping rasa kecewa, dan di samping rasa amarah, Chanyeol hanya ingin Hana tidak akan menyesali keputusannya di kemudian hari.
"Ini akhirnya, aku sudah membulatkan keputusanku. Tolong jangan memuatku goyah, Oppa."
Chanyeol tersenyum lembut. "Maaf jika kau sampai berfikiran seperti itu. Semua keputusan ada di tangan mu. Semoga ini jalan terbaik menuju bahagia mu, Hana."
🔒Treason🔒
Satu senyuman manis Baekhyun berikan pada hidupnya yang pahit. Kenapa penyesalan datang terlambat?
"Bagaimana keadaan Hara Eonnie?" Hana duduk di depan Baekhyun.
Untuk sesaat, Baekhyun merasa sesak. "Dia—, baik." Entahlah, jawaban apa yang seharusnya ia lontarkan.
"Syukurlah, aku senag mendengarnya." Senyum getir tampak di wajah Hana, Baekhyun semakin merasa bersalah.
"Kau ingat Baek, ini tempat pertama kali kita berkencan." Hana sedikit mengajak Baekhyun untuk bernostalgia.
Hana tersenyum, entahlah ia hanya ingin sedikit mengenang masa lalunya saja.
"Kau tahu aku mengajakmu ke sini untuk apa?" seketika, bulu-bulu halus Baekhyun meremang, ia tidak mau mendengar apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treason || Byun Baekhyun
Fiksi Penggemar[Privated on some chapter's, Follow me and you'll get what you want] "Kau tahu, apa konsekuensinya orang yang bersahabat dengan luka?" Hana berucap datar, namun dengan penekanan. "Ada dua hal yang akan kau dapatkan, pertama kau akan kuat dan yang...