Chapter 19

2.5K 631 100
                                    

Baekhyun mengerjapkan matanya saat sinar matahari menerpa wajahnya.

"Kau sudah bangun Baek? Apa kau masih merasa mual dan pusing?" Baekhyun bisa melihat Hana yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah tentunya.

Baekhyun mengangguk lemah, memang benar ia masih merasa pusing dan sedikit mual.

"Aku sudah memasakan sup pereda mabuk, kau ingin memakannya sekarang?"

"Nanti saja aku masih lemas, bisa kau membawakanku air putih?"

"Tentu saja, sebentar aku akan mengambilkannya"

Tidak perlu waktu lama Hana sudah kembali dengan tangannya yang membawa gelas berisi air putih.

Hana membantu Baekhyun bangkit, dan memberikan gelas itu pada Baekhyun.

"Sudah merasa lebih baik?" tanya Hana lembut, tangannya terulur mengusap lembut surai hitam Baekhyun.

Baekhyun mengangguk "Terimakasih"

"Sebaiknya hari ini kau tidak usah pergi ke kantor, aku sudah menghubungi sekretarismu, dan sekretarismu bilang kau juga tidak memiliki jadwal penting hari ini, istirahatlah agar kau cepat pulih"

Baekhyun menurut, ia kembali berbaring, Hana dengan telaten merapihkan letak bantal dan selimut untuk Baekhyun supaya Baekhyun merasa nyaman.

"Aku harus bersiap-siap"

Baekhyun tersenyum melihat pergerakan istrinya, dari mulai Hana yang memilih baju untuk Hana pakai karna sedari tadi Hana hanya mengenakan bathrobe, Hana yang mengeringkan rambutnya, dan Hana yang sibuk mencari jam tangannya, Baekhyun memperhatikan itu semua. Dan ia tersenyum melihatnya.

"Aku akan memanaskan sup nya, kau harus memakannya" ucap Hana namun atensinya tertuju pada bayangan dirinya didepan cermin sambil menata rambutnya.

"Aku meninggalkan obat jika kepala mu masih terasa pusing, aku janji akan pulang cepat hari ini" Hana berlalu meninggalkan Baekhyun.

Butuh 15 menit untuk Hana menyiapkan makanan dan obat untuk Baekhyun, kini di tangannya Hana membawa sup lengkap dengan air putih dan juga obat untuk Baekhyun.

"Makanlah selagi masih hangat, aku pergi, jaga dirimu baik-baik, jika terjadi apa-apa cepat hubungi aku" sebelum pergi Hana mencuri satu kecupan di pipi Baekhyun.

"Jangan sakit, Aku mencintaimu" dan Hana pun pergi

🔒Treason🔒

Seperti biasa, Hana akan membaca buku kedokterannya saat tidak ada pasien yang datang ke ruangannya, walaupun nyatanya ia sudah pintar, tetap saja ia harus banyak belajar dan membaca banyak buku untuk menambah wawasannya.

Suara ketukan pintu terdengar membuat fokus Hana kini teralihkan.

"Silahkan masuk"

Pintu pun terbuka, menampakan sosok pria tampan membawa kotak persegi, yang entah apa isinya.

"Daniel!" pekik Hana tanpa sengaja, sedangkan pria yang di panggil Daniel itu terkekeh.

"Kau tidak berubah Hana-ya, boleh aku masuk?"

"Tentu saja, masuk lah"

Mereka kini duduk berhadapan di sofa yang kebetulan ada di dalam ruangan Hana.

"Kau sudah menjadi dokter tapi kau masih belajar? Kau bercanda?" Daniel memincingkan matanya menatap Hana tak percaya, sedangkan Hana terkekeh.

"Kau fikir jika aku sudah menjadi dokter aku sudah tidak perlu belajar? Bagaimana jika ada penyakit baru dan aku tidak mengetahuinya? Bisa-bisa aku di pecat jadi dokter karna tidak bisa menyembuhkan pasien ku"

Treason || Byun Baekhyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang