Chapter 41

2.7K 603 205
                                    

Hara, wanita itu adalah Hara. Hara nematung di tempat duduknya. Sebenarnya, ia sudah tahu bahwa Kai memang menyukainya sejak dulu, hanya saja ia tidak pernah tahu, bahwa Kai mencintai dirinya sampai sedalam ini.

"Aku tidak bisa Kaiㅡ" tolak Hara halus. Tapi percayalah, Kai yang mendengarnya menjadi berdengung.

"Kenapa?! Apa karna kau mencintai Baekhyun Hyung?!" Kai memangkas habis perkataan Hara. Hara tertegun, nada Kai naik satu oktaf.

"Maafㅡ"

"Ternyata aku selalu kalah dengan Baekhyun Hyung," Kai tersenyum getir, memandang satu gelas americano yang mulai mendingin.

"Bukan seperti ituㅡ, hanya sajaㅡ, aku tidak bisa." Kai tidak akan mengerti, dan mungkin tidak mau mengerti.

"But why? Tell me what your reason!" Kai mendesak, Hara bingung, harus seperti apa lagi ia mengatakannya.

"I just can't, Kai."

"Apa itu sebuah alasan? Apa tidak cukup aku berdiam diri selama ini? Hati ku sakit, dan kau pasti tahu ituㅡ," Kai kecewa, jelas saja! Tidak ada yang tidak kecewa dengan ini.

"ㅡjika Baekhyun Hyung yang menjadi alasanmu, bisakah kau memikirkan sesuatu tentang perasaan Hana? Dia istrinya, dan kau simpanannya. Bukan kah sangat kejam? Bahkan Hana pun sudah tahu tentang semuanya. Tidak kah kau mau berhenti dengan menikah saja dengan ku? Kenapa kau hanya ingin dengan Baekhyun Hyung yang jelas-jelas sudah mempunyai seorang istri?" mungkin terkesan tajam, tapi itulah kenyataan. Kai berkata penuh kesadaran.

Untuk sesaat Hara terkejut, ia tidak tahu bahwa Hana mengetahuinya. Pantas saja, Baekhyun tidak pernah datang ke apartemen nya atau sekedar menghubunginya, ternyata masalah sudah serumit itu.

"Aku tahu kau begitu mencintai Baekhyun Hyung, tapi bisakah kau berhenti, dan coba beralih padaku. Aku sudah menunggumu sangat lama jika kau ingin tahu." nada Kai terkesan frustasi. Itu wajar, karna kenyataannya memang Kai menyukai Hara sudah sejak bertahun-tahun lalu.

Hara terdiam, entah jawaban apa yang harus ia lontarkan. Memang Hara mencintai Baekhyun. Namun, memang benar yang di katakan Kai. Tapi, apa tidak boleh ia berlaku egois? Hana selalu menang, sedangkan ia, selalu tersisihkan.

"Maaf Kaiㅡ, aku ingin egois."

🔒Treason🔒

"Cukup Hana!" Hana terjolak kaget, ia melirik ke sumber suara. Disana ada Baekhyun, sedang besedekap dada.

"Aku tidak sanggup lagi." Baekhyun merubah suaranya menjadi sendu.

Hana tersenyum miris, hatinya sakit. Jujur saja, Hana pun tidak sanggup, antara menetap atau meninggalkan. Hana hanya ingin di beri waktu untuk berfikir, memikirkan langkah selanjutnya harus seperti apa.

"Mari kita bicara."

Baekhyun berjalan mendekati Hana yang sedang duduk di sofa, mematikan TV yang sedari tadi justru menonton Hana, bukan Hana yang menonton. Karena Baekhyun pun memperhatikannya, Hana tidak benar-benar menonton TV.

Baekhyun duduk tepat di samping Hana. Sedangkan Hana, refleks menjauhi tubuhnya.

Baekhyun geram, namun ia tahan. Ini semua demi kebaikan semuanya, mungkin.

"Langsung saja ke intinya." tanpa basa-basi, Hana langsung berbicara ketus seperti itu.

Sesaat, membuat hati Baekhyun mencelos seketika. Belum apa-apa, ia sudah mendapatkan pukulan telak dari sang istri. Baekhyun kecewa, hanya saja ia bisa menutupi raut kekecewaannya.

Treason || Byun Baekhyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang