Chapter 37

2.6K 629 137
                                    

Disinilah Baekhyun, duduk menghadap sang kakak ipar.

Baekhyun menuruti permintaan Hana yang katanya ingin pulang. Namun, setelah sampai di kediaman keluarga besar Hana, disana tidak ada siapapun, hanya ada Chanyeol yang kebetulan sedang membereskan barang-barang nya yang tertinggal.

"Apa yang terjadi?" setelah Hana pergi ke kamarnya, kini mereka hanya berdua, duduk saling diam tanpa ada yang mau membuka suara.

Baekhyun menunduk, merasa tidak punya muka untuk ia tunjukan pada kakak iparnya.

"Biar ku tebak, Hana sudah mengetahuinya, apa itu benar?" nada mengejek pun terdengar, Baekhyun semakin merasa kecil.
Tidak ada jawaban apapun dari Baekhyun, seketika membuat Chanyeol terkekeh sinis.

"Bagus jika Hana sudah tahu, lalu apa reaksinya?" Chanyeol bersedekap dada, sungguh aura persahabatan pun tidak terasa ada.

Baekhyun menggeleng lemah, matanya mulai memanas. Sebenarnya Baekhyun buka tipical pria yang mudah menangis, atau sebut saja cengeng. Hanya saja, entah kenapa, jika menyangkut soal Hana, ia merasa lemah dan tak berdaya.

"Hana tidak mengetahui semuanya" masih dalam keadaan menunduk, Baekhyun bersuara.

Maka reaksi selanjutnya, Chanyeol menukikan salah satu alisnya tajam, "Tidak mengetahui? Mungkin kau salah bicara dude, Hana wanita yang cerdas, ia akan mengetahui semuanya, kau bisa mengganti kata-katamu dengan, 'Hana belum mengetahui semuanya' bukan 'Hana tidak mengetahui semuanya'. Lalu setelah itu, kau mau apa?" masih dengan nada tidak bersahabatnya, Chanyeol benar-benar terlihat mengerikan.

"Chanyeol-ah, tolong bantu aku" mohon Baekhyun, ia memberanikan untuk menatap lawan bicaranya.

Chanyeol mendengus geli, apa Baekhyun sudah gila?.

"Kau bercanda?, apa yang harus aku bantu?. Kau tahu Baek? Sadar atau tidak, kau sudah menyakiti Hati kedua adik ku Baek, lalu kau memohon padaku untuk membantu mu? Yang benar saja?! Heyyy dude, pleasee wake up!" Chanyeol terkekeh garing, sungguh nafsu ingin menghajar Baekhyun sangat besar sekarang, apa lagi saat pria bermarga Byun ini memohon untuk membantunya.

"Kau meminta bantuanku untuk bercerai dengan Hana dan memisahkanmu dengan Hara? Maksudmu begitu?" Chanyeol berusaha untuk tenang, walaupun pada akhirnya, perkataan Chanyeol seperti mengejek lawan bicaranya.

"Bukan, aku tidak mau Hana meninggalkan ku, a-aku tidak bi--"

"Aku memang sahabatmu Baek, tapi maaf Hati adik ku lebih penting. Sekarang kau lebih baik pulang, aku bisa menjaga Hana dengan kemampuan ku, ini sudah malam, aku dan Hana ingin beristirahat." Chanyeol hendak bangkit namun urung Karna Baekhyun sekarang benar-benar memohon pada Chanyeol.

"Kau tahukan aku mencintai adikmu Hana, tolong bantu aku" air mata meluruh, Chanyeol tidak tega, namun tetap saja, sebagai seorang kakak, ia harus tegas.

"Aku tidak bisa berbuat apa-apa, biar ini menjadi keputusan Hana" Chanyeol pergi, meninggalkan Baekhyun sendiri.

🔒Treason🔒

Sehun menyeruput sisa minumannya. Seperti biasa, Sehun suka sekali mengulang materi sambil bersantai. Hari ini kebetulan Sehun libur, dan waktu bersantai pun ia habiskan untuk belajar memahami materi baru atau mengulang materi sebelumnya, dan sesekali melihat Rui yang sedang main di karpet berbulu. Semenjak Rui bisa merangkak dan sedang masanya untuk belajar berdiri, Sehun harus extra waspada, takut-takut Rui akan pergi ke luar atau melakukan tindakan bahaya.

Sehun akhirnya menuruti perkataan sang ibu yang memintanya untuk menyewa asisten rumah tangga. Tidak mudah, karna Sehun benar-benar menyeleksi para pekerja yang melamar untuk menjadi asisten rumah tangga sekaligus pengasuh untuk Rui.

Treason || Byun Baekhyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang