Mungkin ini konsekuensi nya, mempunyai dua wanita tentu saja bukan hal yang mudah, Baekhyun harus pintar-pintar membagi waktunya, dan juga ia harus pintar-pintar mencari alasan yang logis jika salah satunya membutuhkan dirinya.
Seperti sekarang, Hara baru saja menelfonnya, Hara mengeluh sakit dan alhasil Baekhyun pun harus cepat-cepat pulang ke apartemen.
Jujur saja, Baekhyun sudah sangat lelah jika terus menerus seperti ini, tapi mau bagaimana lagi? Ini sudah jalannya dan yang harus ia lakukan cukup dengan berjalan di atas jalan semestinya.
Ia sadar lambat laun pasti Hana akan mengetahui semuanya, dan Baekhyun tidak mau sampai Hana tahu terlebih lagi Hana akan murka karenanya. Karna ia terlalu menyayangi Hana, dan tidak mau kehilangan Hana.
Baekhyun sampai di apartemen Hara, ia mengatur deru nafasnya yang tidak teratur, sebisa mungkin ia menormalkan kekhawatirannya.
Baekhyun bisa melihat Hara tengah berbaring dengan selimut yang membungkus tubuhnya, matanya terpejam, namun bibirnya tidak diam, Hara merintih kesakitan.
"Hara? Kau dengar aku?" Baekhyun menepuk pipi Hara pelan, sedangkan Hara enggan untuk membuka matanya namun bibirnya tidak bisa berhenti untuk merintih.
"Sebentar, aku akan menelfon dokter dulu" Baekhyun berlalu meninggalkan Hara, ia menelfon dokter.
Tidak butuh waktu lama, dokter yang ia telfon pun datang.
"Silahkan, masuk saja ke kamar" ucap Baekhyun, dokter itu pun mengikuti Baekhyun dari belakang.
"Tolong periksa,"
"Baik Tuan,"
Baekhyun menunggu saat dokter cantik itu memeriksakan keadaan Hara.
Selesai dengan tugasnya, dokter itu lalu menulis di atas kertas yang di ketahui sedang menulis macam-macam resep obat.
"Tuan, istri anda tidak apa-apa, ia mungkin sedikit kelelahan, ini gejala biasa, tapi jika seperti ini terus menerus di sarankan untuk membawanya ke rumah sakit, supaya bisa di tangani lebih intensif lagi.
Saya tidak memberikan obat karna istri anda tengah mengandung, usia kandungannya baru 4 minggu, di sarankan untuk tidak melakukan hal-hal yang membuatnya setres. Saya akan memberikan beberapa vitamin, anda bisa membelinya di apotek"
Baekhyun membatu, entah tiba-tiba saja lidahnya kelu.
"Saya permisi Tuan jika tidak ada yang ingin anda tanyakan"
Tidak ada jawaban maka dokter cantik itu pun bergegas pergi. Namun, sebelum mencapai batas pintu kamar, Baekhyun pun bersuara.
"Tunggu" Baekhyun sebenarnya ragu, tapi ia harus memeriksa kebenarannya.
"Apa benar Hara hamil?" kosong, pandangan Baekhyun berubah kosong, walaupun pada kenyataan lelaki itu menatap sang dokter.
Dokter cantik itu mengernyit heran, oke mungkin wali pasiennya ini terlampau bahagia jadi seperti tidak menyangka dengan kenyataan yang ada.
"Benar Tuan, istri anda sedang hamil, dan usianya baru 4 minggu"
Baekhyun menunduk sedalam-dalamnya, entah harus merasa bahagia atau sedih dengan berita kehamilan Hara, hatinya sedikit sakit mengetahui fakta bahwa kabar bahagia ini bukan berasal dari Hana.
"Baek" suara lemah Hara menyadarkan Baekhyun.
Dokter cantik tadi sudah pergi, dan kini hanya mereka berdua.
"Ha-Hara, kau ingin apa?" lihat, sekarang suara Baekhyun malah berubah.
"Aku ingin minum"
"Sebentar, akan ku ambilkan" Baekhyun berlalu dengan langkah gemetarnya, sampai-sampai saat membawa air pun, air itu tumpah, Baekhyun merasa kalut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treason || Byun Baekhyun
Fanfic[Privated on some chapter's, Follow me and you'll get what you want] "Kau tahu, apa konsekuensinya orang yang bersahabat dengan luka?" Hana berucap datar, namun dengan penekanan. "Ada dua hal yang akan kau dapatkan, pertama kau akan kuat dan yang...