Kau tau alasan langit berwarna sangat biru hari ini?
Tidak ada alasan sebenarnya, mungkin hanya karna aku sedang jatuh cinta, segalanya jadi terlihat berlebihan.(Mark Lee - Moccacino)
.
.
."Kau?" Seseorang memanggilku, aku sedang makan mie didepan sebuah toko, lalu berhenti mengunyah sebentar dan langsung menelannya bulat bulat.
Uhukk!
"Minum minum." Dia menyodorkan minuman yang memang adalah punyaku. Aku meminumnya sambil sesekali menepuk nepuk dadaku yang sedikit sesak karna tersedak.
"Kau ini kenapa sih, segitu kaget nya aku menyapamu. Memang aku terlihat seperti hantu apa."
"Tidak seperti biasanya. Makanya aku kaget."
"Entahlah, aku merasa sedikit bersalah padamu."
"Tentang apa?"
"Tidak tidak. Kau sedang apa disini?"
"Aku sedang makan. Dan yang seharusnya bertanya itu aku, kau sedang apa didaerah sini? Jarak dari sini ke rumahmu kan lumayan jauh."
Kak Cio langsung duduk disebelahku. "Sebenarnya aku salah naik bus tadi, makanya aku salah jalan. Dan karna lapar, aku memutuskan untuk pergi ke mini market membeli mie atau roti untuk sekedar mengganjal perutku yang keroncongan. Aku merasa malu menceritakannya."
Aku terkekeh mendengarnya bercerita barusan. Dia terlihat seperti anak hilang yang menggemaskan. "Lagian kau kenapa tidak fokus sih kak. Kau memikirkan apa sampai salah naik bus seperti itu? Jangan jangan kau memikirkan aku. Iyakan?"
"Enak saja. Kurang kerjaan sekali aku memikirkan mu. Hm matamu sembab, kau habis menangis?" Dia sampai memperhatiakan mataku. Apa ini terlihat? Kenapa dia bisa bilang kalau mataku sembab?
"Tidak memikirkan ku tapi begitu khawatir kelihatannya." Candaku sambil mengalihkan perhatiannya.
"Khawatir apa, aku hanya bertanya. Bagaimana tidak, itu jelas terlihat menonjol Mark."
"Hahaha, iya iya. Kau sangat peka untuk sekarang. Terima kasih untuk kepekaan itu, aku merasa senang karna diperhatikan."
"Ihh kau ini."
"Aku kenapa?"
"Tau ah, aku capek, aku lapar, mau makan."
"Mending kita makan nasi yuk. Tenang aku yang traktir."
"Beneran kau yang traktir? Ah tidak mau, nanti aku terlihat seperti kakak kelas yang mencuri uang jajan adik kelasnya."
"Kau ini apa sih, makanya jangan anggap aku adik kelasmu, atau seseorang dibawahmu."
"Lalu kau mau aku anggap apa?"
"Pacarmu mungkin."
"Apa?"
"Hahaha tidak, aku hanya bercanda. Ayok!"
Dia terlihat sedikit cemberut karna perkataanku barusan. "Jangan karna aku mau ikut denganmu, kamu jadi berpikir aku melunak. Ingat ya, meski tidak dihari pertama, aku memang baik kesemua orang, tapi kamu harus ingat lagi, aku tidak mudah percaya kepada semuanya."
Iya aku tahu kak..
*
"Aku baru tahu kalau makanmu sebanyak itu. Terakhir kali kita makan bersama, kau makan begitu sedikit, tidak seperti sekarang ini."
"Diam, aku sedang lapar."
"Oh kau sedang lapar, kalau aku sudah kenyang."
"Sudah kenyang apa, kau baru makan beberapa sendok."
KAMU SEDANG MEMBACA
moccacino, mark lee (selesai)
Fanfictionkenapa harus moccacino? rasanya seperti aku harus menuang lagi gula agar rasanya sepadan. tetap saja, meskipun pahitnya menghilang, aku slalu mengharapkan dia jangan sampai pergi..