"Terima kasih sudah datang di acara ulang tahunku Cio. Kau cantik sekali hari ini."
"Ah biasa saja. Ini hadiah untukmu." Aku memberikan sebuah kado yang tidak begitu besar. Isinya tidak usah tau apa. Pokoknya aku juga tidak terlalu pandai memilih hadiah untuk seseorang.
"Kau kesini sendirian?" Tanyanya.
"Tadi aku diantar adikku, lalu aku suruh dia pulang lagi."
"Padahal tidak apa apa jika dia mau disini, aku akan sangat menerimanya. Eh aku baru tahu kau punya adik."
"Hehe iya, aku kan memang tidak pernah bercerita apa apa padamu."
"Iya juga sih."
"Kak! Kau meninggalkan tasmu." Lucas berteriak teriak sambil berlari kearahku, astaga memalukan sekali.
"Ah." Aku ingin memarahinya saat ini. Tapi harus ku tahan karna ini bukan dirumah. Dia sepertinya sengaja menyuruhku menyimpan tasnya dibelakang agar aku lupa. Ah aku baru sadar juga dia pakai baju yang rapi saat ini.
"Kau adikknya Cio?"
"Hehe iya, kenalkan, namaku Lucas." Kenapa dia sangat centil hari ini.
"Namaku Yena."
"Nama yang cantik seperti orangnya." Kenapa dia jadi seperti Mark sih. Genit!
"Kau ini apa sih Lucas." Aku merasa ingin memarahinya karna sikap Lucas yang tidak sopan.
"Tidak apa, santai saja."
"Aku jadi tidak enak dengan sikapnya padamu. Dia memang perlu aku hajar."
"Haha, tidak usah begitu. Dia kan hanya bercanda. Kau ini jangan terlalu serius." Jawab Yena.
"Tidak sepenuhnya bercanda, kau memang cantik kak Yena. Kau lebih cantik dibanding Cio." Sahut Lucas. Anak ini benar benar ya!
"Kau ini kenapa sih Lucas?" Aku kesalll.
"Apa? Aku kenapa?"
"Aku permisi kesana sebentar yah hehe." Pintaku pada Yena sembari menarik badan adikku kasar. "Ayok ikut denganku."
"Kau ini apa sih kak, aku masih ingin disini."
"Sudah ikut saja." Aku membawanya ketempat yang tidak terlalu banyak orang. "Kau kenapa ikut ikutan kesini hah?"
"Aku mengantar tasmu, bukannya berterima kasih, malah marah marah."
"Aku tahu itu bohong, kau memang sengaja. Buktinya bajumu tidak serapi ini biasanya."
"Iya jujur, aku hanya ingin tahu teman perempuanmu yang kau maksud itu. Heran saja, kau kan tidak pernah ke acara seperti ini, apalagi datang ke acara ulang tahun teman. Rasanya aneh saja."
"Bohong, masih ada yang kau sembunyikan kan?"
"Sudah itu saja."
"Bohong!"
"Ya sudah kalau tidak percaya."
Aku menatapnya dengan penuh curiga. Dia seperti tengah menyembunyikan sesuatu dariku, tapi apa?
*
Aku langsung pulang saja dari acara Yena. Tidak sempat berpamitan karna mungkin tidak apa juga, lagian aku tidak begitu dekat dengannya.
Lucas sedang ngeyel dan aku kesal. Makanya aku lebih memilih pulang daripada berlama lama disini.
Ditengah perjalanan yang hening, tiba tiba Lucas bicara. "Jangan dekat dekat dengan Mark lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
moccacino, mark lee (selesai)
Fanfictionkenapa harus moccacino? rasanya seperti aku harus menuang lagi gula agar rasanya sepadan. tetap saja, meskipun pahitnya menghilang, aku slalu mengharapkan dia jangan sampai pergi..