tigapuluhempat

277 39 4
                                    

"Aku cemburu."

"Kau cemburu pada siapa?"

"Padamu."

"Tidak lucu." Jelly memalingkan wajahnya dari Lucas.

"Aku serius, aku tidak sedang bercanda."

"Hmm."

"Tapi, terima kasih juga." Lajut Lucas. Dari senyumnya dia terlihat bersemangat sekali malam ini. Walaupun sedikit sedih karna rasa cemburu, tapi dia sangat senang malam ini, berjalan sebentar ditaman kecil dekat rumahnya Jelly.

"Untuk?" Tanyanya singkat, berusaha mengalihkan pandangan matanya dengan menunduk.

"Karna telah benar benar memaafkanku. Entah kenapa aku merasa senang."

"Aku belum memaafkanmu, siapa bilang sudah."

"Buktinya sekarang kau mau dekat dekat denganku? Hihihi."

"Hah, sulit dipercaya."

"Tapi aku juga percaya kalau suatu saat nanti.."

"Suatu saat nanti apa?"

"Tidak jadi. Lalu aku harus apa agar kau benar benar mau memaafkanku?"

"Entahlah."

Lucas benar benar tidak bisa menahannya lagi, dia menarik wajahnya Jelly yang sedari tadi hanya menunduk. Tidak ada jawaban selain ekspresi yang begitu kaget dan bola matanya yang seperti ingin tumpah.

"Kau tau? Semenjak kejadian itu, kepalaku serasa ingin pecah setiap harinya. Disana isinya hanya ada kau, kau dan kau. Aku tidak tahu kenapa. Aku merasa sangat bersalah sekaligus ada perasaan lain disana. Jelly, aku seperti menjilat ludahku sendiri. Aku merasa-- sepertinya aku mulai menyukaimu."

"Tidak, kau tidak boleh menyukaiku. Perasaanku padamu kemarin adalah sebuah kesalahan, aku tidak ingin mengulanginya lagi."

"Tapi kau masih menyimpan perasaanmu itu padaku kan? Tidak usah menjawab, aku sudah tahu jawabannya. Tidak apa apa, lagian disini mungkin giliranku berjuang dengan keras untukmu." Lucas terlihat murung. Semangatnya yang menggebu gebu tadi seketika sirna.

"Lucas.."

"Sudah jangan dipikirkan."

"Tapi kau selalu menghindariku dulu karna tahu aku menyukaimu. Kenapa sekarang tiba tiba?"

"Aku tidak pernah menghindarimu. Aku hanya takut kau akhirnya akan kecewa padaku. Aku tidak bisa diandalkan dan aku, aku dulu masih sering dekat dengan banyak perempuan. Aku tahu kau anak yang baik, makanya aku merasa kau tidak seharusnya menyukai laki laki brengsek sepertiku."

"Itu memang kau terlalu baik pada semua orang. Sampai sampai aku juga sering menyalah artikan kebaikanmu."

"Berjuta juta kali lagi, aku minta maaf. Aku akan terus berkata maaf sampai kau benar benar memaafkanku. Maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf maaf-----" Ucapannya menggantung disana karna Jelly langsung membekap mulut Lucas dengan sebelah tangannya. "Aku sudah memaafkanmu." Hening sejenak setelah Jelly mengatakan hal itu, mereka berdua malah mematung disana dengan posisi yang tidak berubah, mereka saling menatap satu sama lain sebelum Jelly sadar dan langsung melepaskan tangannya dari mulut Lucas.

"Ah, sudah malam, aku harus cepat pulang." Ucap Jelly mengalihkan perhatiaannya.

Lucas mengangguk dengan cepat. "I-iya ayok."

*

Ketika ternyata waktu yang singkat juga bisa menjauhkan dua manusia. Pernah merasa dititik sangat dekat dan kemudian perlahan kedekatan itu tiba tiba terasa  asing.

moccacino, mark lee (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang