Bagian 17

2.6K 154 6
                                    


Raja masih menggenggam tangan Rania, setelah kembali dari toilet tadi Rania kembali dikejutkan dengan keberadaan Raja di dekat toilet perempuan. Rupanya pria itu masih menunggunya lalu tanpa kata Raja kembali meraih tangan Rania kemudian menggenggamnya erat sampai sekarang.

Mereka berkeliling mall dengan bergandengan tangan.

Raja masih memikirkan hadiah yang cocok untuk Maminya sedangkan Rania hanya diam mengikuti kemana Raja membawanya.

Namun langkah mereka terhenti ketika Rania menyentuh lengan Raja dengan satu tangannya yang bebas, "Itu."tunjuknya ketika Raja melihat dengan pandangan bertanya.

Raja mengikuti arah telunjuk Rania, "Menurutku perhiasan salah satu hadiah yang cocok untuk Mami kamu."ungkap Rania sambil menatap manik mata Raja.

Raja tersenyum, "Ayok kalau begitu!"

Raja kembali menarik tangan Rania menuju salah satu toko perhiasan, ketika memasuki toko Rania terkagum-kagum melihat isi toko yang dipenuhi berbagai macam perhiasan yang diyakini Rania bisa menguras habis kantong peminatnya.

"Selamat datang Tuan dan Nyonya, ada yang bisa kami bantu?"sapaan ramah dari pekerja menyambut kedatangan mereka.

"Cincin pasangan ada disebelah sini Tuan."Wanita yang memakai pakaian berlambang toko perhiasan itu menunjuk salah satu rak berisi ratusan cincin.

Rania menundukkan kepalanya, ia dan Raja bukan pasangan sedangkan Raja terlihat berbinar bahkan berjalan menarik Rania mendekati rak berisi cincin tersebut. Sepertinya pria itu sudah lupa niat awalnya memasuki toko ini.

"Ini cincin pasangan keluaran terbaru, minimalis namun terkesan elegan dan sangat indah sangat cocok untuk pasangan yang akan menikah."jelas wanita itu sambil tersenyum ketika melihat Raja dan Rania.

Raja tertarik terbukti ketika pria itu mendekati rak, "Tolong ambilkan mbak saya mau mencobanya."

Rania membulatkan matanya ketika mendengar perkataan Raja, ia lebih terkejut ketika pria itu melepaskan genggamannya untuk mencoba cincin itu. Rania merasa kehilangan ketika Raja melepaskan genggaman tangan mereka.

Raja tersenyum lebar ketika mendapati cincin itu melekat pas di jari manisnya."Wah..ternyata pas banget dijari Tuan ya, sepertinya cincin ini memang di desain khusus untuk kalian."

"Emang cincin ini nggak ada ukurannya mbak?"Raja bertanya sambil menatap jarinya yang masih terpasang cincin.

Wanita itu tersenyum ramah, "Tidak Tuan, cincin ini limited edition,cuma diproduksi satu-satunya."

"Nyonya silahkan mencobanya siapa tahu cincin ini memang diperuntukkan untuk Tuan dan Nyonya."

Rania diam saja sampai tangannya terangkat lalu cincin itu berpindah melekat erat di jari manisnya, Rania membulatkan matanya lalu mendongakkan kepalanya seketika ia terenyuh saat melihat binar bahagia di mata Raja, si pelaku pemasangan cincin ini.

"Wah.. Benar-benar pas."pekik wanita itu tanpa sadar.

Raja tersenyum puas sedangkan Rania masih mematung, "Bisa pas begini ya? Takdir memang ingin menyatukan kita."

Rania kembali membeku ketika mendengar perkataan Raja. Rania diam saja ketika melihat antusiasme Raja mendekatkan ke dua tangan mereka di mana di jari mereka terpasang cincin itu.

Sampai salah seorang karyawan menghampiri mereka. "Maaf Tuan dan Nyonya, cincin itu sudah ada yang membelinya, maaf sekali Tuan."

Raja menipiskan senyumannya, mood-nya seketika hancur ketika mendengar perkataan karyawan itu, "Kalau sudah laku kenapa masih dipajang, gimana sih!"damprat Raja membuat karyawan itu menundukkan kepalanya.

Because Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang