Bagian 24

2.5K 149 6
                                    


Seorang pria tampan meski usia sudah memasuki kepala 4 duduk termenung diatas kursi kebesarannya, bayangan masa lalunya perlahan menyeruak terputar indah di memori otaknya. Dulu, kala ia masih seorang pelayan restoran ia mengenal seorang wanita cantik dengan tubuh semampai benar-benar mampu membuatnya jatuh cinta dikala pandangan pertamanya.

Dia, Amelia wanita cantik memiliki karir bagus dibidangnya. Amelia seorang model terkenal yang ternyata juga jatuh cinta padanya. Seperti cerita dongeng, kisah cinta yang mereka rajut berakhir di pelaminan. Meski hanya menikahi pria kalangan rendah dengan pekerjaan pelayan biasa tidak membuat seorang model sekelas Amelia merasa malu bahkan wanita itu bertekad mengakhiri karirnya yang sedang naik kala itu.

Amelia berhenti menjadi seorang model lalu beralih menjadi ibu rumah tangga. Kesehariannya bersama sang suami, Aji Ramlan benar-benar membuat dirinya bahagia. Apalagi ketika setengah tahun perjalanan rumah tangga mereka, Amelia positif hamil.

Aji bersujud dilantai rumahnya, mensyukuri kabar gembira dari sang istri.

"Aku hamil Mas. Disini ada buah cinta kita."Ujar Amelia sambil mengusap perutnya yang masih rata kala itu.

Aji yang baru pulang bekerja memeluk erat istrinya bahkan menggendong istrinya melakukan gerakan memutar sambil tertawa. Mereka begitu larut dalam kebahagiaan mereka.

"Terima kasih sayang. Ini hadiah terindah sepanjang hidupku. Terima kasih, aku mencintaimu Ameliaku. Aku mencintaimu."

Seiring berjalannya waktu, perut Amelia mulai terlihat buncit masa-masa kehamilannya sering ia lalui sendirian, bukan apa hanya saja suaminya Aji sedang mencoba peruntungan di sebuah perusahaan dimasa awal kehamilannya dan seperti rejeki sang anak nasib baik berpihak pada Aji ia diterima disana sebagai salah satu staf lapangan.

Hingga tak berapa lama Aji mampu menunjukkan kemampuannya hingga ia dipercayai memegang sebuah proyek besar. Jika berhasil maka keuntungan yang akan didapat oleh Aji bisa membangun sebuah usaha kecil-kecilan. Demi mendukung sang suami Amelia harus merelakan keinginannya yang begitu ingin dimanja oleh Aji, ditambah diawal masa-masa kehamilannya ia sedikit kerepotan menghadapi morning  sickness  yang dialaminya.

Kembali lagi, ia harus mendukung semua usaha suaminya sebagai baktinya sebagai seorang istri. Hingga tepat hari kelahirannya, Amelia berhasil melahirkan seorang bayi perempuan cantik dan Amelia bersyukur setelah perjuangannya melawan rasa sakit akhirnya di detik- detik terakhir bayinya akan keluar Aji datang dan menyaksikan langsung bagaimana perjuangannya melahirkan putri mereka.

"Terima kasih sayangku, terima kasih." Aji berulang kali mengucapkan kata itu sambil mengecupi seluruh wajah Amelia yang terlihat bahagia meskipun raut lelah tidak bisa wanita itu sembunyikan.

Semua berjalan lancar, kebahagiaan keluarga Aji benar-benar mampu membuat keluarga lain iri, Aji berhasil menjadi salah satu pengusaha yang mulai diperhitungkan keberadaannya, perusahaan kecil yang ia rintis kini berkembang pesat bahkan ia sudah bisa mendirikan belasan anak cabang meskipun dalam skala kecil.

Namun ketika mereka berfikir materi sudah mencukupi kebahagiaan mereka semakin bertambah ternyata mereka salah. Justru ketika materi semakin berlimpah kasih sayang diantara mereka mulai berkurang.

Aji semakin sibuk memajukan perusahaannya hingga ia jarang memiliki waktu bersama istri dan putri simata wayangnya. Semua terjadi bertahun-tahun hingga Rania putri kecilnya beranjak dewasa dan pertengkaran demi pertengkaran mulai terjadi diantara Aji dan Amelia.

Tidak ada lagi kemah bersama setiap akhir minggu seperti yang mereka lakukan ketika Rania berusia 10 tahun, tidak ada lagi acara nonton bersama sambil bertukar cerita ditengah keluarga mereka yang ada hanya kesibukan masing-masing hingga pada akhirnya Aji harus berlapang dada menerima kenyataan bahwa Amelia sudah menyelingkuhinya.

Because Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang