Bagian 40

2.5K 111 2
                                    


"Mau mie itu dong! Mas beli sana, mienya dikit aja banyakin bawang gorengnya ya!"

"Mas pengin es cream yang dijual keliling itu dong! Kayaknya enak dimakan panas-panas gini. Beliin ya!"

"Mas mau bakso gerobak yang jualan dipinggir jalan gitu dong. Putar balik gih! Aku maunya yang dekat kantor Mas itu."

"Mas mau ini dong!"

"Mas mau itu jugaa!"

"Mass---"

"Mass--"

Argghhh!!!

Raja hampir berteriak frustasi ketika Rania benar-benar total dalam 'mengerjai' dirinya.

Sejak tadi tepatnya sejak mobilnya bergerak meninggalkan gerbang kampus kekasihnya, gadis itu mulai menunjukkan semua keinginannya bahkan kali ini Rania memerintah dirinya layaknya ia supir yang dipekerjakan oleh gadis itu.

Ketika Raja hendak membantah ia kembali menelan semua bantahannya saat melihat kekasihnya sedang bersidekap dengan mata memicing kearahnya.

Raja hanya bisa tersenyum dan menuruti semua keinginan kekasihnya itu sampai saat ini ia dan kekasihnya sedang berada ditaman ditengah kota yang terlihat begitu ramai saat menjelang sore seperti ini.

"Loh kok nggak dimakan sayang? Tadi katanya kamu pengen?"Raja bertanya sambil menatap bingung kekasihnya.

Rania tidak menghiraukan ia membuka semua makanan yang ia pesan tadi dan menaruh didepan kekasihnya, "Nia pengennya lihat Mas makan! Mana sanggup Nia makan makanan sebanyak ini Mas."

'Kalau tidak sanggup lalu kenapa kamu minta aku beliin sayangku?'teriak bathin Raja gemas.

"Nia hanya ingin Mas makan! Bekerja itu boleh Mas tapi tetap kesehatan nomor utama. Mas nggak sadar akhir-akhir ini jam makan Mas benar-benar berantakan bahkan aku bisa melihat pipi kosong Mas dari sini."Omel Rania tanpa memerhatikan kekasihnya, gadis itu masih sibuk menata makanan didepan Raja.

Raja tersenyum lembut, ia menatap Rania begitu dalam ia benar-benar merasa menjadi pria paling beruntung didunia ini, lihat saja bagaimana gadis dihadapannya ini memperhatikan dirinya sampai sedetil ini.

Raja memang bermasalah dengan jam makannya akhir-akhir ini, selain karena pekerjaan ia juga menghindari jam pulang kerumahnya. Raja akan pulang kerumah saat penghuni rumah terutama Mami-nya sudan tidur dan otomatis ia melewatkan jam makan malamnya sedangkan dirinya sangat tidak suka makanan cepat saji.

Dan semua itu berimbas dengan bobot tubuhnya mulai menyusut dan ternyata meski jarang bertemu Rania menyadari hal itu. Bahkan ia ragu Mami-nya sendiri sadar akan penyusutan bobot tubuhnya.

Ah, Raja benar-benar beruntung dalam urusan asmaranya.

"Makan Mas! Jangan liatin Nia terus! Mas nggak bakal kenyang."Gerutu Rania gemas yang dibalas kekehan kecil oleh Raja.

Raja mengambil sumpit yang di sodorkan oleh Rania, meskipun tidak suka makanan luar tapi jika bersama Rania apapun akan Raja sukai termasuk makanan yang benar-benar bukan makanan kesukaannya.

Rania tersenyum puas ketika Raja melahap mie pesanannya tadi dengan lahap, sebenarnya ia sedikit menyesal 'mengerjai' kekasihnya seperti ini. Ia tahu Raja tidak suka makanan luar tapi demi apa ia tidak mungkin pulang kerumah lalu memasak untuk kekasihnya waktu mereka tidak sebanyak itu.

"Enak! Mas baru tahu mie pinggir jalan bisa seenak ini."Puji Raja disela kunyahannya.

Rania terkekeh saat melihat mulut Raja belepotan dengan pipi mengembung lucu karena pria itu benar-benar melahap penuh mie itu.

Because Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang