A Latte to Remember (Part II)

43 12 7
                                    


"Cih! si jalang!" umpat Irene dengan nada pelan.

"Hush! jangan begitu dia juga pelanggan" tutur Zedd.

"Kamu juga suka sama dia!?" seru Irene menatap mata Zedd dengan jarak yang amat dekat.

"EH? Hahaha bukan begitu.. Ayolah Irene.." ucap Zedd mengedipkan matanya melirik ke arah Alexa sesekali.

Irene mengacuhkan wajahnya karena kesal.


"As you wish, Your Majesty." dengan ciri khas membungkuk kan badan nya Alexa menerima pesanan sang pelanggan wanita kemarin.

"Humph!!" umpat Irene kesal.


Tak membutuhkan waktu yang lama, Alexa telah selesai dengan 'special Latte' yang ia sebut-sebut kepada Irene. Ia meletakkan nya di meja coffe bar dan menyelesaikan Latte buatannya dengan memberikan sedikit teknik Foam andalannya.

Mia menghampiri meja coffe bar dan bermaksud mengantarkan pesanan itu, kepada pelanggan mereka yang menunggu di meja sudut cafe dekat jendela. Mia meraih nampan dan meletakkan cangkir Latte di atasnya, namun tangan Alexa menahan nampan tersebut.

Mia menatap wajah Alexa yang tak begitu tampan, ia melihat senyuman di wajah Alexa.

"Biar aku saja yang mengantarkan nya." ucap Alexa.

"Huh! dasar caper!" gerutu Irene kesal.

Alexa mengenakan kedua sarung tangan yang biasa ia pakai dan mulai melangkah menuju meja tempat dimana wanita itu menanti.


*Kretekk.. Alexa meletakkan pesanan wanita itu.

"This what you've reserved, Your highness" kembali Alexa mengucapkan kalimat tersebut.

Wanita itu membalas perkataan Alexa dengan senyuman manisnya.
Alexa pun melangkah untuk mengundurkan dirinya dan berjalan menuju turntable di dekat Robert.


"Dasar jalang!" cibir Irene tak senang, karena Alexa menyebutkan kalimat yang tak pernah ia dengar dari mulut Alexa sebelumnya.


♫ ♫

Wise men say only fools rush in
But I can't help falling in love with you
Shall I stay?
Would it be a sin
If I can't help falling in love with you?


Like a river flows surely to the sea
Darling so it goes
Some things are meant to be
Take my hand, take my whole life too
For I can't help falling in love with you


"This...WHAT..YOU!.. RESERVED!! YOUR HIGHNESS!!" ulang Irene dengan tekanan nada di tiap kalimatnya, menyindir Alexa yang berjalan melewatinya menuju coffee bar.

Alexa hanya menanggapi cibiran Irene dengan seulas senyum di bibirnya.

"Sejak kapan kamu jadi waiter dan ngasih sapaan yang aneh seperti itu?" gerutu Irene yang masih saja kesal.

"Ssssstt!" Alexa memperingati Irene dengan meletakkan jari telunjuk di bibirnya.


Cukup lama Irene melontarkan kekesalannya pada Alexa yang berdiri dari balik meja Coffee bar, Ia juga bingung mengapa perlakuan Alexa terhadap wanita itu membuatnya kesal. Namun, Alexa hanya membalas kekesalan nya hanya lewat senyuman dan kalimat-kalimat lembut, yang justru membuat dirinya semakin cemburu.


"Satu Latte lagi..!" seru pelanggan wanita misterius itu.
"Eh..?" Alexa terlihat bingung.
"Satu cangkir lagi.." senyum wanita itu seraya mengacungkan jari telunjuk nya, memberi isyarat bahwa dirinya meminta secangkir Latte lagi.

"Haha.. baik, baik.. As you wish, Your majesty!" jawab Alexa tersenyum.

"Lexaa! Kamu gak pernah meng-izinkan aku minum dua cangkir kopi sekaligus, kenapa dia boleh?" kembali Irene memprotes sikap Alexa yang menurutnya sudah kelewatan.

"Dia itu kan newbie, selagi itu Latte dengan paduan krim susu yang weak and tasty, aku rasa tidak akan masalah jika dia meminum dua cangkir sekaligus." pungkas Alexa dengan jelas.

"Curaaaaaaangg!!" Irene pergi meninggalkan mereka di Coffee bar.

Irene berjalan hendak meninggalkan gerai kopinya, sesaat setelah ia berdiri tepat di samping meja wanita itu, Irene berhenti. Ia tatap tajam wanita yang duduk di sudut dekat jendela itu, wanita itu pun membalas tatapan Irene dan tersenyum dengan menutup kedua matanya.

"GANJEEEEEN!!!" umpat Irene dalam hati seraya keluar dari gerai dan membanting pintu.

*Krantank.. tank.. tank suara bell yang berbunyi kuat karena Irene membanting pintu


"Dia itu kenapa sih?" Zedd terlihat murung melihat kekasihnya begitu kesal melihat tingkah Alexa.

"Biarkan saja, dia memang begitu setiap tidak ku perlakukan dengan adil"

Alexa kembali membuat maha karya special Latte nya, tak ia sangka wanita yang duduk disana begitu menyukai Latte buatan dirinya. Alexa berharap jika memang wanita itu menyukai Latte buatannya, maka Latte ini akan menjadi Latte untuk di ingat. Baik dirinya, maupun wanita itu. . .

Latte-Matte LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang