Roast The Pain (Part IV)

23 4 7
                                    

Music Background for this Part :
Saosin - You're Not Alone.

Sekedar saran, ada baiknya dengan memutar lagu di setiap part ^^

------------------------------------------------------



Hari ini Alexa sengaja menelpon Irine untuk mengatakan bahwa dirinya tidak bekerja seperti biasanya, sebab Alexa telah berjanji untuk mengajak Miori berkeliling Rivierenbuurt. Dengan tubuh yang benar-benar enggan untuk di gerakkan, Alexa perlahan bangkit untuk segera mempersiapkan dirinya. Setelah bersusah payah untuk berdiri, Alexa mulai melangkah menuju kamar mandi. Namun tak sengaja, gerakan kaki Alexa menggeser standing frame lukisan yang ia buat.

Alexa genggam erat sisi kanvas pada lukisan itu, ia tersenyum tipis untuk menyemangati hari-harinya yang penuh akan rasa sakit tak terungkapkan. Terlihat jelas sketsa lukisan wajah Alodia yang berada pada kanvas tersebut. Lukisan yang Alexa buat dengan sepenuh hati, ia tuangkan ke dalam selembar kanvas untuk meredam perasaan sakit di dalam lubuk hatinya. Coretan demi coretan, dan garis-garis yang menyesuaikan tiap-tiap pola lekukan wajah Alodia, kembali membuat Alexa merasa sedih.

Ia tak mengerti kenapa hal ini harus terjadi pada dirinya, di saat ia benar-benar merasa telah menemukan sebuah harapan dalam dirinya. Sempat terpikir oleh Alexa bahwa dunia ini tak adil, mengapa ia yang harus merasakan perasaan sakit ini. Tak sekalipun Alexa pernah menyakiti perasaan seseorang, namun mengapa hal ini terjadi pada dirinya. Genggaman tangan Alexa pada sisi lukisan, perlahan merenggang. Cahaya mata redup pada bola mata Alexa, serta tubuhnya yang benar-benar kaku membuatnya lemah tak berdaya.

***

"Jadi hari ini kita akan mampir ke tempat kak Alexa bekerja?" ucap Miori terlihat girang setelah Alexa mengajak dirinya mampir ke Latte-Matte siang itu.

"Ya, Aku rasa tidak masalah." ucap Alexa datar.

Miori menyadari ada sesuatu yang sedang terjadi pada Alexa, karena tak biasanya Alexa bersikap dingin seperti itu.

"Kak Alexa, Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Miori pelan.

Alexa tak terlihat terkejut dengan pertanyaan Miori. Ia mengetahui cepat atau lambat, Miori akan menyadarinya, "Aku baik-baik saja." jawab Alexa singkat.

"Semenjak kita meninggalkan Amsterdam Surf, kak Alexa jadi begini? . Apa karena aku yang terlalu merepotkan?" ungkap Miori merasa bersalah.

Alexa menepuk lembut kepala Miori dan berkata, "Ini tidak ada hubungannya dengan itu, Justru aku merasa lebih baik karena bisa menemanimu berkeliling kota." ucap Alexa menjelaskan.

"Tapi, tetap saja aku-" belum usai Miori mengucapkan kalimatnya, Alexa langsung menyela perkataan adik sepupunya.

"Sudahlah, Ayo!" ucap Alexa tersenyum melihat wajah murung Miori, dan berusaha membuang segala masalahnya tentang Alodia, Irene dan Zedd.

*****



*Krinting.. Krinting.. Alexa dan Miori membuka pintu Latte-Matte.

"Hei Alexa, kebetulan sekali kau datang. Kemari lah!" seru Zedd penuh semangat.

Alexa sempat termangu karena harus melihat dua sahabatnya yang mengecewakan berada di sana, namun ia menutupi perasaan kecewa dalam hatinya dengan sebuah senyuman hambar.

Latte-Matte LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang