Baru saja Irene seperti dibuat melayang oleh seorang Alexa, namun sekarang harus jatuh terhempas keras menuju daratan. Kehadiran wanita kemarin itu mengganggu keadaan mood Irene yang sedang membaik. Tak henti-hentinya Irene memonyongkan bibirnya pertanda kesal akan kehadiran wanita yang menjadi pelanggan pertama gerai nya hari ini.
Alexa meletakkan special Latte buatannya di atas meja bar dan mencoba mengambil peralatan foam. Irene yang melihat Alexa membalikkan badan, langsung mengambil cangkir kopi miliknya dan menuangkan sedikit isinya kedalam special Latte pesanan wanita tersebut. Dengan alis yang dinaikkan dan wajah jahat yang menyerupai seekor kucing pada kartun 'Tom & Jerry' , Irene menyabotase isi special Latte buatan Alexa.
Alexa membalikkan badannya dan bersiap-siap untuk melakukan art foam pada special Latte buatannya. Spontan Irene salah tingkah dan bersiul agar Alexa tak menyadari perbuatan nya itu. Sedangkan Zedd yang mengetahui perbuatan Irene, menaikkan sebelah alisnya melihat ke konyolan Irene tersebut. Irene terkejut ternyata Zedd melihatnya, spontan saja ia memberi isyarat gesekan pada lehernya kepada Zedd dengan telunjuk, dan membuat Zedd menelan ludah melihat isyarat tubuh Irene.
Alexa berjalan menghampiri meja wanita itu dan meletakkan secangkir special Latte di meja nya.
"This what you've reserved. Your highness" ucap Alexa.
Wanita itu tersenyum dan langsung meneguk pesanan nya, sedangkan Alexa mulai melangkah meninggalkan meja wanita itu. Namun. . .
"Emmp!! Aneeh. . ." ucap wanita itu.
Alexa langsung membalikkan badan nya mendengar ucapan dari wanita itu.
"Eh? benarkah?" tanya Alexa tak percaya.
Wanita itu mengangguk kencang meyakinkan Alexa.
"Jika anda tidak keberatan, bolehkah saya mencicipinya?" ucap Alexa.
"Hoo.. ciuman secara gak langsung yah? rencana bagus Iren.." sindir Zedd tersenyum dan menaikkan kedua alis nya.
Irene mengumpat tak percaya kopi yang ia sabotase membawa keberuntungan untuk barista nya,
"Hentikan! Itu tidak sopan!" seru Irene merucutkan bibirnya.
"Ooh, jadi ini ulah kamu ya Iren.." gumam Alexa.
"Saya ingin memastikan sekali lagi, bahwa anda tidak keberatan bukan?" tanya Alexa memastikan kepada wanita tersebut.
Sekali lagi wanita itu pun mengangguk pasti, dan Alexa tersenyum lebar mengejek Irene yang memprotes nya. Irene langsung membuang wajahnya karena kesal.
Sluurrp... Alexa menyesap Latte buatan nya itu.
"Mo-cha-cci..no?" ucap Alexa melirik Irene dan cangkir yang berada di dekatnya.
"Ehmm.. maaf. Maksud kamu?" tanya wanita itu karena bingung dengan ucapan Alexa.
"Mmm tidak.. tidak.. Maaf soal kopi ini sebelumnya, saya memang sengaja melakukannya kepada anda" ucap Alexa yang membuat Irene, Zedd, Robert dan Mia kaget dengan ucapan nya.
"Eh?" wanita itu semakin kebingungan.
"Haha maaf ya. Saya hanya ingin menguji indra pengecap anda tentang kopi, hanya itu." ungkap Alexa atas kalimatnya yang membingungkan.
Wanita itu melamun tak mengerti dengan ucapan Alexa. Ia tertawa melihat ekspresi wanita itu dan berkata,
"Masih belum mengerti ya? Begini saja, apa rasa yang ada di lidah anda sewaktu meneguk kopi ini?" tanya Alexa.
"Sedikit asam... daaaan.. emm coklat?" jawab wanita itu ragu.
"Tapi rasa susunya tidak sekuat seperti sebelumnya" sambung wanita itu.
"Hmm. Benar! Saya mencampurkan Mochaccino kedalam nya, Mochaccino adalah kopi yang di campur coklat bubuk dan susu yang di kembangkan. Masing-masing komposisi nya harus di proses dengan seimbang, agar macam-macam rasa dari komposisi tersebut tidak terlalu tajam. Berbeda dengan Latte yang biasa kamu minum, komposisi Latte yang memfokuskan rasa susu pada kopi, membuat rasa Latte sangat lah milky saat menyentuh lidah." ucap Alexa yang berusaha menerangkan.
Wanita itu tak sedikit pun mengerti ucapan Alexa, ia hanya termangu melihat Alexa berdiri di hadapannya, yang mencoba berusaha menjelaskan sesuatu yang tak ia pahami. Namun, wanita itu tiba-tiba saja tersenyum manis menanggapi ucapan Alexa.
"Sepertinya kamu tidak mengerti ya, baiklah tunggu disini dan saya akan mengajarkan sedikit tentang rasa kopi." ucap Alexa yang langsung berlari kecil menuju Coffee bar, tempat dimana ia berkarya.
"Benar-benar berhasil ya Irene, gak disangka-sangka ya.." ledek Zedden pada Irene.
Irene langsung duduk menopang kepalanya dengan tangan pada meja, dan memasang wajah cemberut.
Alexa kembali ke meja wanita itu dengan beberapa Acme cup berukuran kecil pada nampan yang ia bawa, Alexa duduk di depan wanita itu dan mulai meletakkan seluruh cup berukuran kecil di hadapan wanita tersebut.
"Nah, sekarang ada 6 jenis kopi di depan anda. Silahkan anda coba masing-masing dari kopi yang saya bawa." kata Alexa.
"Yang ini.. asam." ucap wanita itu pada cup pertama yang ia teguk.
"Yang ini.. wlek! pahit."
"Ini.. enaak!!"
"Hmmph, yang ini juga"
"Ini juga enak!!"
"Huuump wlek, asam pahit lagi!!"
Alexa mulai memberikan penjelasan mengenai macam-macam kopi pada wanita tersebut, wanita itu merasa nyaman berbicara dengan Alexa. Sesekali ia tersenyum manis kepada Alexa karena candaan yang dibuatnya, sedangkan Irene yang berada di Coffee bar tak henti-hentinya mencibir kesal karena rencananya mengusili wanita tersebut malah berujung kedekatan antara mereka.
"Nah! Berdasarkan Acidity anda.. Anda merupakan penikmat kopi dengan tipe Nippy and Milky. Istilah ini memiliki arti, anda menyukai rasa manis yang lembut tersentuh di ujung lidah anda, dan rasa manis serta soft tersebut berasal dari susu. Bukan begitu?" ungkap Alexa menjelaskan.
"Hmmm Hmm" wanita itu mengangguk membenarkan ucapan Alexa.
"Kalau begitu, apakah anda mau mencoba Iced-Caramel Macchiato?" Alexa mencoba menawarkan kepada pelanggan manisnya tersebut.
"Hmm!! Hmm!!" wanita itu langsung mengangguk dan mengedipkan matanya dengan cepat.
Tak dapat di pungkiri, Alexa tak menyangka dapat mengatasi ke usilan Irene, dan malah membuat wanita di hadapannya memasang ekspresi yang sangat menggemaskan. Ia benar-benar merasa gembira hari ini dan segera beranjak dari tempat dimana ia duduk.
"Barista..." panggil wanita itu.
"Iya? Apa ada yang bisa saya bantu lagi?" tanya Alexa seraya membalikkan badan.
"Na.. Nama kamu siapa?" tanya wanita itu.
"Ah, saya lupa memakai name-tag saya. Maaf.. Maaf" ucap Alexa seraya membungkuk kan badannya beberapa kali.
"Hm.. Hmm.. Gak masalah kok." wanita itu menggelengkan kepalanya.
"Ah iya! Nama saya, Alexa. Alexa Fredrich." ucap Alexa memperkenalkan diri.
Betapa mengejutkan, tiba-tiba wanita itu mengulurkan tangannya dan berkata.
"Alodia Lorelei..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Latte-Matte Love
RomanceMemiliki impian dan cita-cita merupakan target untuk manusia berkembang. Namun berbeda dengan Alexa seorang pria melankolis, impian dan cita-citanya berasal dari masa lalunya yang kelam. Alexa memiliki impian untuk membuat dirinya takkan pernah putu...