"Jadi?? Dari tadi kalian hanya berduaan di gerai? Robert dan Mia? . Mereka tidak hadir ya??" tanya Zedd mengenai keadaan gerai yang hening dan sepi karena hujan yang tak kunjung henti.
"Ya.. Begitulah. Aku juga tidak mengerti cuaca hari ini..." ucap Alexa membuang pandangannya ke luar jendela.
Alexa beranjak dari Coffee bar menuju Roast Room , Ia tak mengerti mengapa cuaca hari ini begitu mewakili perasaannya. Alexa duduk pada kursi dimana ia menyatakan perasaan cintanya kepada Alodia. Mencoba menengadahkan kepalanya, Alexa menatap jam dinding yang tepat berada di atas kepalanya.
"Ternyata memang benar dia tak hadir." gumamnya.
*Drrrt! Drrrt!
Getaran handphone pada saku celana Alexa membuyarkan lamunan nya.
Alexa terkejut tak menyangka, getaran handphone miliknya ternyata berasal dari panggilan masuk Alodia. Segera ia menerima panggilan masuk pada handphone nya.
"Hallo, Ada apa Alodia?" sambut Alexa.
"Hmm? Kenapa malah bertanya? Lexa tak rindu padaku ya? Aku 'kan pacarmu!" jawab Alodia dari seberang.
Sepintas, senyum kecil terukir di bibir Alexa. Ia menghela nafas panjang dan mencoba berbicara, "Haha, Benar juga. Tapi maksudku.. Ah, lupakan saja." ucap Alexa ragu untuk menanyakan perihal kemarin.
"Ada apa Lexa? Tidak enak badan karena hujan ya? . Maaf hari ini aku tidak datang ke gerai, karena hujan. Daaan.. " Alodia tak menyambung kalimatnya, membuat Alexa penasaran dan khawatir. Mungkin saja Alodia akan memutuskan ikatan yang baru saja mereka jalin, begitulah menurut Alexa.
"Kenapa? Apa ada yang ingin kau sampaikan?" tanya Alexa yang berusaha menguatkan hatinya yang sedang terluka.
"Maaf sebelumnya, Aku tidak dapat hadir ini. Aku rasa aku juga akan sibuk beberapa hari ini Lexa. Kemarin ayah menelpon, karena memintaku untuk menerima tawaran project beberapa agency." ucap Alodia memberitahu bahwa dirinya akan sibuk untuk beberapa minggu kedepan.
Beberapa saat Alexa terdiam, ia sadar bahwa tak dapat mempercayai Alodia selepas kejadian kemarin. Akan tetapi, perasaan cintanya kepada Alodia mengalahkan rasa kekecewaan nya. Sekali lagi Alexa menarik nafas dengan dalam, meskipun beberapa bagian dalam paru-parunya terasa seperti berlubang-lubang.
"Benarkah? Wah!! Kalau begitu Alodia harus jaga kesahatan bukan? . Makan teratur dan jangan sampai lupa mengkonsumsi kopi! Hahaha." ucap Alexa berusaha bercanda.
"Iya! Alexa juga harus jaga kesehatan juga ya!" balas Alodia yang ikut mengingatkan Alexa.
"Sayaaang? siapa itu? . Teman kamu? Lure?" ucap Grey yang datang dan mengejutkan Alodia.
Alodia kaget tak menduga Grey akan menjemputnya ke depan pintu toilet, Ia langsung mengakhiri teleponnya seraya berkata, "Ya sudah, nanti aku telepon lagi ya. Bye!" pamit Alodia sebelum menutup telepon.
Alexa memusatkan pikirannya pada suara seorang pria di tengah perbincangan nya dengan Alodia. Meskipun memang benar dugaan Alexa bahwa Alodia sedang berbohong, namun ia tetap memilih untuk menepis dugaan itu, dan tetap mempercayai Alodia.
"Sedang menelpon siapa Lure?" tanya Grey penasaran.
"Temanku, yang kemarin aku ceritakan! . Orang yang mengajariku beberapa hal tentang kopi." terang Alodia beralasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Latte-Matte Love
RomanceMemiliki impian dan cita-cita merupakan target untuk manusia berkembang. Namun berbeda dengan Alexa seorang pria melankolis, impian dan cita-citanya berasal dari masa lalunya yang kelam. Alexa memiliki impian untuk membuat dirinya takkan pernah putu...