Afforgetto (Part II)

79 6 12
                                    

Alexa benar-benar mempersiapkan dirinya akan kencan malam ini bersama Alodia, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki tak luput dari perhatiannya. Karena malam ini, adalah malam yang amat penting bagi Alexa. Bukan hanya karena makan malam bersama Alodia, namun juga sebagai kencan pertama mereka. Mengingat kencan sebelumnya tak berjalan dengan sempurna.

Dengan baju lengan panjang bermotif blaster hitam dan abu-abu membungkus badan dan leher Alexa, serta jeans panjang berwarna hitam yang ia kenakan. Alexa menunggu kedatangan Alodia di Bungashi Japanese Sea Food Court, sengaja Alexa memilih bangku dekat jendela. Karena Alexa mengamati kesukaan Alodia yang selalu memilih untuk duduk di pinggir ruangan. Sesekali Alexa mengecek handphone miliknya, siapa tau saja Alodia akan datang terlambat.

----------------

Alodia menyalakan handphone nya, yang sebelumnya ia matikan. Ia tak mau Grey mengganggunya, karena ia masih kesal terhadap Grey. Alodia berusaha menelpon Alexa untuk memastikan bahwa Alexa sudah berada di sana. Namun jaringan yang tertangkap karena handphone Alodia baru menyala, membuat handphone Alodia di banjiri notifikasi.

Empat puluh satu e-mail di terima, dan itu semua berasal dari pengirim yang sama, Grey. Alodia menarik nafas dalam-dalam, tak heran bahwa Grey memang seperti itu setiap kali mereka mengalami cekcok di dalam hubungan mereka. Ia memutuskan untuk membaca satu per satu e-mail dari Grey, yang hampir seluruhnya berisi penjelasan dan permohonan maaf dirinya kepada Alodia. Sampailah Alodia membaca beberapa e-mail terakhir dari Grey.

"Lure. Ku mohon maafkan aku, Aku tak tahan jika kita harus begini. Maafkan aku!" - Prince Avalon (18:50).

"Lure, Aku menunggu di depan rumahmu dari tadi. Ayolah temui aku. Bukankah aku penting bagimu? Aku mencintaimu!" - Prince Avalon (19:18)

Alodia tak menyangka Grey telah menunggunya selama lebih kurang tiga puluh menit di depan rumahnya, Alodia yang semula telah mempersiapkan dirinya untuk berangkat makan malam dan berkencan dengan Alexa, terpaksa menemui Grey di depan rumahnya.

Alodia pun segera meninggalkan kamarnya dan berjalan keluar rumah, ia buka pintu gerbang yang tertutup rapat. Dan benar saja Grey sedang menunggu dengan duduk di atas kap mobil miliknya.

"Lure! Aku mohon maafkan aku. Kamu mau memaafkan aku bukan? . Dia itu benar-benar klien ku, Aku bawakan biodatanya kepadamu." ucap Grey yang tengah menggenggam biodata perusahaan Mercedes-Benz.

Sejauh itu Grey membawakan biodata perusahaan yang bersifat pribadi dan menunjukkannya, ia pun memaafkan kejadian tadi siang dengan seulas senyuman tipis dan anggukan kecil sebagai pertanda ia telah memaafkan Grey.

"Kau memaafkanku? Benarkah? Aku tau kau pasti akan melakukannya. Aku benar-benar mencintaimu." ucap Grey yang langsung memeluk hangat tubuh Alodia.

"Aku tak mau lagi kau bersikap seperti itu. Aku membenci pria pembohong. Akan lebih baik jika kau berkata jujur, untuk pergi dengan klien wanita di luar kantor. Aku bisa lebih tenang." ucap Alodia mengutarakan alasan mengapa ia begitu marah.

"Iya. Baiklah, Aku mengerti. Jadi sekarang, bagaimana kalau kita makan malam bersama?" kata Grey mengajak Alodia dan memegang lembut pipi Alodia.

Alodia tersenyum dan mengangguk pelan menjawab ajakan Grey, mereka berangkat meninggalkan rumah Alodia untuk makan malam bersama.

Belum terlalu jauh Grey mengendarai mobilnya, tiba-tiba handphone Alodia berbunyi tanda panggilan masuk menunggu Alodia menjawabnya. Alodia segera melihat panggilan masuk itu, yang ternyata berasal dari Cassandra.

Latte-Matte LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang