M♥chaccinLOVE (Part IV)

34 10 4
                                    


14 Hari Kemudian . . .


          Sudah dua minggu berlalu, kehadiran Alodia di Latte-Matte membuat Alexa menjalani kehidupan yang penuh warna. Ia tak memungkiri bahwa belakangan ini dirinya mengalami banyak kejadian manis bersama Alodia, sempat terpikir oleh Alexa mungkin perasaan nya itu adalah perasaan yang di alami oleh Robert dan Mia. 


         Alexa begitu yakin bahwa perasaannya itu adalah perasaan yang sama dengan Mia dan Robert rasakan. Namun, bagaimana dengan perasaan Alodia? , Apakah dia memiliki perasaan yang sama dengan Alexa? . Meskipun Alexa yakin soal perasaannya pada Alodia, namun ia tak begitu yakin terhadap balasan Alodia padanya. Alexa yang sedang menuangkan bubuk kopi kedalam mesin espresso mengangkat kepalanya dan menatap langit-langit ruangan.

"Aku rasa takkan masalah jika ia tak punya perasaan yang serupa, Setidaknya aku memiliki perasaan ini padanya.. Hmmh benar-benar indah. . ." ucap Alexa dalam hati di iringi dengan sebuah senyuman di wajahnya.


"Lexaa.. Alexaaaa!!" seru Alodia membawa sebuah adonan.

"Hmm? Ada apa Alodia" sahut Alexa.

Alodia menyodorkan adonan yang ia bawa kepada Alexa, "Minta kopi nyaaa" ucap Alodia dengan wajah manis.

Sesaat Alexa menatap adonan yang di pegang oleh Alodia, Ia menyadari bahwa Alodia sedang membuat kue. Namun ia tak mengerti apa alasan Alodia mencampur adonan buatannya dengan kopi.

"Jika di campur kopi, adonan kamu basi Alodia.." ujar Alexa memberi tau.

"Hmm, Aku tau! Bukannya Alexa sudah cerita soal itu.." ucap Alodia.

"Hmmmm ya sudah kalau begitu, sini adonannya" Alexa mengambil adonan itu dari Alodia dan menuangkan kopi kedalamnya, "Bagaimana? Apa ini sudah cukup?" tanya alexa.

"Cukup! Cukup!" Alodia langsung menyerobot adonan miliknya dari tangan Alexa.

"La la la la" Alodia bersenandung dan masuk kedalam Roast Room tempat ia akan mengerjakan kue buatannya. "Oh iya, terima kasih Lexaa!" ucap Alodia sebelum memasuki ruangan tempat ia memasak.

Alexa menghela nafas panjang, lalu tersenyum dan berkata dalam hatinya "Haaaaaah.. Dasaar dia itu."


Lima hari yang lewat Alodia memberikan pendapat kepada Irene, dengan menyarankan untuk menjual 'side dish' sebagai teman untuk menikmati kopi. Namun irene tak yakin mengenai pendapat Alodia, lagi pula Irene bukanlah wanita yang cukup kreatif untuk membuat beberapa dish.

Alodia tak sungkan mencalonkan dirinya menjadi chef sebagai pembuat dish, untuk Coffee shop milik Irene disana. Meskipun Irene menolak untuk menggaji dirinya, namun Ia tak masalah akan hal itu.


"Kemana dia?" tiba-tiba suara Irene mengejutkan Alexa.

"Membuat menu aneh." jawab Alexa datar.

"Dimana Robert dan Mia?" kembali Irene menanyakan kedua karyawan nya yang sedang di mabuk cinta.

"Di gudang, aku suruh mereka dekorasi ulang eksterior kita." ucap Alexa yang kemudian mengambil gelas dan menuangkan kopi untuk Irene.

"Hooo?" Irene menyipitkan kedua matanya, Alexa spontan mengerutkan dahi melihat tatapan aneh dari Irene.

"Apa?" tanya Alexa bingung. Irene langsung melipat kedua tangannya pada dada dan berkata dengan nada angkuh, "Kamu menyuruh mereka mendekorasi ulang bagian luar agar kamu bisa bermesraan dengan dia di sini?" ucap Irene.

Latte-Matte LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang