*Tuuut.. *Tuuuut... Suara handphone Alexa berbunyi, pertanda panggilan masuk.
Tanpa melihat siapa yang menelponnya, Alexa langsung mengangkat panggilan telepon masuk tersebut.
"Hallo? Siapa ini." sapa Alexa.
"A.. Alexa, ini aku. Alodia." ternyata suara Alodia yang berada di seberang telepon Alexa.
Baru saja Alexa mengalami kejadian yang menyakitkan, karena ia harus terpaksa berbohong dan mengorbankan persahabatannya dengan Irene dan Zedd. Agar mereka berdua dapat hidup bahagia, tanpa harus memikirkan dirinya.
Kini suara Alodia membuat hati Alexa semakin pilu, mengingat kejadian tadi malam.
"Ya? Ada apa Alodia?" basa-basi Alexa mengutarakan sebuah pertanyaan kepada Alodia.
"Aku tidak datang kemarin, karena ada urusan mendadak. Jadi, aku benar-benar minta maaf. Dan satu lagi." Alodia tak menyambung kalimatnya, membuat Alexa penasaran.
"Tidak usah di pikirkan. Lagi pula setelah sejam menunggu, aku langsung pulang karena mengetahui kalau Alodia takkan datang. Hahaha." tutur Alexa yang berbohong untuk membuang perasaan bersalah Alodia.
Namun Alodia mengetahui bahwasanya Alexa berbohong, dan sengaja mengatakan hal seperti itu untuk membuat dirinya merasa lebih baik. Alodia tak mengerti kenapa Alexa selalu saja menutupi rasa sakit dalam hatinya, dan seolah-olah ia terlihat baik-baik saja.
"Benarkah? . Tapi tetap saja aku merasa tak enak padamu." ucap Alodia.
"Aku sudah bilang bukan? . Tak usah dipikirkan." kembali Alexa memaksa Alodia untuk membuang perasaan bersalahnya kepada Alexa.
"Sebenarnya, Aku menelpon karena ingin mengajakmu bertemu. Ada yang ingin aku bicarakan. Aku tunggu di Schelde Mall." ungkap Alodia membeberkan alasannya menelpon Alexa.
"Oh ya? Kalau begitu aku segera menuju kesana." jawab Alexa menyanggupi permintaan Alodia.
Alexa tak mengetahui apa sebenarnya yang ingin Alodia bicarakan, akan tetapi Alexa menduga bahwa hal yang ingin di utarakan Alodia pastinya mengenai hubungan mereka. Segera Alexa beranjak meninggalkan tepi sungai dimana ia mencoba untuk menenangkan dirinya, dan menuju Schelde Mall.
*****
Alexa melangkah memasuki Schelde Coffee shop. Ia memutar kepala nya mencari sosok Alodia yang berkata telah menunggu kedatangan dirinya. Seluruh penjuru meja di sisir Alexa lewat matanya, dan pencariannya berhenti ketika mendapati sosok wanita yang ia kenal dan melambaikan tangan ke arahnya.
"Di sini!!" teriak Alodia dengan lambaian tangan.
Alexa segera menuju meja tersebut, setelah sampai di sana Alexa kemudian duduk berhadapan dengan Alodia.
"Waiter! Aku mau pesan!" seru Alodia cukup kuat, hingga seorang waiter langsung menuju meja Alodia dan Alexa di sana.
"Maaf membuat anda menunggu, bisa saya tulis pesanan anda sekarang?" ucap sang waiter mempersiapkan pena dan secarik kertas.
"Aku pesan Latte." pinta Alodia.
"Aku burgersteak." turut Alexa memilih menu.
"Baiklah, secangkir Latte dan burgersteak akan segera datang." ucap waiter itu seraya meninggalkan Alexa dan Alodia.
Cukup lama mereka menanti pesanan datang. Suasana kebersamaan mereka saat itu benar-benar canggung. Alodia bingung harus memulai darimana, sedang Alexa memilih untuk diam tak berkata apapun karena menanti hal yang ingin Alodia bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Latte-Matte Love
RomanceMemiliki impian dan cita-cita merupakan target untuk manusia berkembang. Namun berbeda dengan Alexa seorang pria melankolis, impian dan cita-citanya berasal dari masa lalunya yang kelam. Alexa memiliki impian untuk membuat dirinya takkan pernah putu...