Irene dan Zedden benar-benar tak menyangka atas apa yang terjadi di hadapan mereka pagi ini. Mereka yang hendak berencana untuk meminta maaf dan menjelaskan alasan mengapa mereka tak memberitahu Alexa tentang hari ulang tahun Eiden, terpaksa harus mengurungkan niat mereka.
Pasalnya, pagi ini berdiri di hadapan mereka Alexa dan Alodia yang tengah bermesraan saat membuat kopi pada mesin espresso.
"Eheem.. Ehem.. " Irene berdeham untuk membuyarkan suasana mesra mereka. Refleks, Alodia dan Alexa menghentikan kemesraan mereka dan menatap Irene dari balik meja bar.
"Gak ada yang mau cerita apa yang terjadi?" ucap Irene mencibir tajam.
Alodia dan Alexa bertatapan, tak lama mereka tertawa bersama "Hahahaha."
Melihat kemesraan mereka Irene menjungurkan bibirnya kesal dan berkata, "Kasih tau!!"ucapnya.
Dengan ekspresi manja Alodia membalas perkataan Irene, "No, No, No! Ra-ha-si-a.." ucapnya.
"Humpph!!" umpat Irene kesal.
"Baiklah.. Baiklah.. Sebenarnya, Aku dan Alodia... " ucap Alexa tersipu malu dan menggaruk dahinya tak melanjutkan kalimat yang akan ia ucapkan.
"Tunggu!! Kalian??" dengan membuka mata lebar-lebar, Zedden coba menduga apa yang terjadi sebenarnya diantara mereka.
Alodia tersenyum manis dan mengangguk untuk menjawab pertanyaan Zedden.
"WAAAAAAAH!! Selamat ya!! Tak disangka-sangka, Alexa akhirnya punya kekasih. Benar-benar ironis!!" ledek Zedden.
"IRONIS?? Apanya yang IRONISS!!?" cibir Alexa kesal.
Sejenak Irene benar-benar kaget mendengar Alexa dan Alodia telah berpacaran, ia menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan raut murung di wajahnya.
"Irene!! Kamu dengar itu 'kan? Alexa memiliki pacar! Hahaha." ledek Zedden.
Irene mengangkat kepalanya dan tersenyum hambar, "Selamat yaaaa! Alodia, Alexa!" ucapnya.
"Dan selamat juga untuk kalian yang sudah bertunangan!" sambut Alexa membuat Irene dan Zedd terkejut.
"Dari mana kamu tau kita sudah bertunangan?" ungkap Zedd yang terkejut.
"Norman membicarakannya dengan ku lewat telepon." ucap Alexa datar.
Dengan cepat Irene menyela ucapan Alexa berkata,"Maaf kami tidak memberitahu sebelumnya, Bukan berarti kami tidak mau-" .
"Tidak perlu khawatir, Aku paham bagaimana keadaannya. Jadi, kapan kalian akan menikah?" ucap Alexa yang memotong penjelasan Irene.
Zedd dan Irene terdiam. Sebelumnya mereka telah memikirkan bagaimana mereka menjelaskan nya kepada Alexa, karena mereka tau Alexa pasti akan langsung menanyakan kapan pernikahan mereka akan dilaksanakan. Dan lagi-lagi, Irene mengatakan kepada Zedd untuk tidak membicarakannya dengan Alexa terlebih dahulu.
"Kita sedang menanti saat yang tepat. Mungkin secepatnya.." tutur Zedd yang mencoba menjawab pertanyaan Alexa dengan alasan yang ia buat.
"Oh ya? Kalian harus ingat, Aku rasa akan lebih baik jika di pecepat." ucap Alexa dengan tersenyum dari balik meja bar.
Irene hanya tersenyum tipis menanggapi respon Alexa yang terlihat kecewa menurutnya. Ia beranggapan bahwa dirinya tak lagi pantas menjadi sahabat Alexa, karena telah berkali-kali menutupi kebenaran tentang hubungannya dengan Zedd. Irene memberanikan dirinya untuk mengungkapkan kebenaran tentang pernikahannya kepada Alexa, tak peduli apabila sahabatnya itu akan menilai dirinya adalah seorang yang buruk. Yang terpenting, Ia telah mencoba untuk jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Latte-Matte Love
RomanceMemiliki impian dan cita-cita merupakan target untuk manusia berkembang. Namun berbeda dengan Alexa seorang pria melankolis, impian dan cita-citanya berasal dari masa lalunya yang kelam. Alexa memiliki impian untuk membuat dirinya takkan pernah putu...