Kalau ada typo kasih tau ya, biar nanti dibetulin!😋
Happy Reading🌹
^Δ^Δ^Δ^
Bisa ketemu? Gue tunggu di Kafe Chery.
Diva tersenyum saat membaca pesan tersebut. Pesan yang berasal dari lelaki yang selama ini membuat harinya begitu indah dan berwarna.
Saka. Lelaki yang berhasil memikat hati Diva sejak masa MOS. Namun dulu lelaki itu terlalu dingin namun entah ada angin apa sikap dingin lelaki itu mulai mencari dan hadirlah kini sikap ramah yang dikagumi banyak orang.
Awalnya Diva dan Saka tidak terlalu dekat, namun sejak kejadian ditaman belakang dan dimana Saka mengajak dirinya jalan mampu membuat mereka dekat sampai sekarang.
Masih ingatkah kalian pertemuan Diva dan Saka ditaman belakang? Saat itu Diva sedang meluapkan kesedihan dan kekesalannya akibat Fero dan Reno yang menjadikannya barang taruhan, sudah jelas Diva tidak terima, pada saat itu Saka tiba-tiba hadir membuat Diva sejenak melupakan kesedihannya dan Saka juga mengajaknya jalan untuk menemani mencari kado untuk ulang tahun mamahnya. Siapa yang tidak mau diajak jalan oleh Saka? Lelaki yang termasuk deretan cogan di SMA Brawijaya.
Hubungan Diva, Reno, dan Fero pun mulai membaik seminggu kemudian. Reno yang terus-terus meminta maaf membuat Diva mau tidak mau memaafkannya begitu pun Fero yang juga terus menerus meminta maaf.
"Pesan dari siapa sih? Sampe senyum-senyum gitu?" Ara mencoba mengintip pesan apa yang masuk ke ponsel Diva namun dengan cepat Diva mematikan handphonenya dan tersenyum lebar.
Ara terdiam namun detik selanjutnya ia baru mengerti apa maksud senyum Diva. Ara tersenyum menggoda lalu mencoel pipi kanan Diva "Ciee. Kalau jadian jangan lupa kasih gue peje!"
"Kalau jadian kalau enggak gimana?" tanya Diva menaikkan alisnya sebelah.
"Ya mungkin belum jodoh" jawab Ara enteng membuat Diva mendengus sebal.
"Terserah lo deh. Btw gue tetep cantik kan? Rambut gue berantakan gak?"
"Cantik. Enggak. Kenapa emang?"
"Saka ngajak gue ketemu" bisik Diva lalu bangkit dari kasur empuk milik Ara yang berwarna putih itu lalu bercermin didepan cermin yang berukuran panjang yang ada disudut kamar Ara.
"Terus?"
"Terus apanya? Ya gue temuin dia lah, siapa tau ada yang penting atau siapa tau dia mau ngajak gue nikah"
Ara meringis mendengar ucapan Diva. Mimpi apa dia punya teman seperti ini?
"Kurangin deh ngarepnya, hubungan lo sama Saka aja masih abu-abu"
Diva sontak menoleh sambil mengerucutkan bibirnya. Ucapan Ara memang benar bahkan seratus persen benar, hubungan ia dengan Saka masih abu-abu.
"Lo bener juga. Gue gamau ah berharap kalau Saka ngajak ketemu buat ngajak gue nikah, siapa tau aja kan dia ngajak gue ketemu mau lamaran" ujar Diva diakhiri kekehan kecil membuat Ara serasa ingin melempar wanita itu ke planet pluto.
"TERSERAH LO JUBAEDAH!"
🌹🌹🌹
"Lo belum pulang kerumah?" tanya Saka memperhatikan Diva yang masih memakai seragam sekolah.
Diva menggeleng pelan "Belum. Tadi gue soalnya pulang kerumah Ara, kasian dia masih lemes gaada yang nganter pulang."
"Arka kemana emangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKARA [PROSES REVISI]
Teen FictionArala. Gadis yang bisa dibilang cerewet dengan rambut sebahu mampu memikat hati seorang Arka. Siapa yang tidak kenal Arka? Lelaki dengan paras tampan itu merupakan seorang Kapten Basket di SMA Brawijaya. Banyak yang menjuluki mereka 'couplegoals' n...