Arkara - 37

9.5K 361 7
                                    

Kalau ada typo kasih tau ya, biar nanti dibetulin!✨

happy reading.

--

"Arka apaan sih. Malu tau diliatin!" bisik Ara sedikit tajam namun Arka tidak meresponnya.

Arka terus membopong Ara menuju mobil, tak perduli dengan berbagai macam tatapan orang yang mereka lewati.

Ara mendengus, ia menutup wajahnya, setidaknya orang-orang tidak bisa melihat wajahnya dan itu mampu membuat malunya sedikit berkurang. Ingat, hanya sedikit.

Sedangkan Erik, Rina, David, dan Khanza menahan tawanya melihat aksi pasangan itu.

"Arka ada-ada aja ya." kata Rina terkekeh pelan membuat ketiganya ikut terkekeh.

"Jadi gasabar liat mereka jadi suami istri." sahut Erik yang langsung diangguki cepat oleh Rina.

"Eitss Ara gaboleh nikah sebelum aku duluan yang nikah. Ara gaboleh ngelangkahin kakaknya sendiri!" ketus David membuat Khanza tersenyum gemas.

"Makannya cepet-cepet nikah, Mamah udah pengen gendong cucu."

David segera merangkul kekasihnya itu lalu tersenyum miring "Udah dikasih kode tuh."

"Isshh apaan sih" bisik Khanza lalu menunduk malu membuat David mencubit pipinya gemas.

-

"Kamu enggak pulang?" Arka menggeleng seraya tersenyum "Aku mau malmingan sama kamu."

"Malmingan? tap-" Ara terkejut saat telunjuk Arka menyentuh bibirnya.

"Gaperlu malmingan keluar, liatin bintang sama kamu disini aja udah cukup kok." ujar Arka membuat hati Ara menjadi begitu hangat. Lelaki disampingnya ini benar-benar idamannya.

"Aku sayang kamu, Arka." Ara menatap dalam begitupun Arka yang juga menatap Ara dalam.

"Jangan bilang kayak gitu"

"Loh kenapa?" Ara menaikkan alisnya sebelah.

"Karena aku yang seharusnya bilang kayak gitu, kamu hanya cukup bilang 'aku juga sayang kamu'."

Ucapan Arka mampu kedua sudut bibir Ara tertarik, lalu tanpa aba-aba Ara memeluk Arka erat membuat Arka kaget namun sedetik kemudian ia membalas pelukan kekasihnya itu.

"Aku sayang kamu." bisik Arka seraya mengelus rambut kekasihnya itu.

Senyum Ara semakin mengambang lalu ia mengeratkan pelukannya "Aku juga sayang kamu."

"Aku mau tanya sesuatu boleh?"

"Boleh kok, tapi enggak gratis loh ya." sahut Arka membuat Ara mencebik kesal.

"Kamu mau tanya apa?" lanjut Arka membuat Ara mulai melepaskan pelukannya, kini Ara dapat menatap Arka puas "Kemarin kan aku kasih tau tentang penyakit aku, hmm apa sebelumnya kamu udah tau tentang penyakit aku ini?" tanya Ara yang langsung diangguki oleh Arka.

Ara terdiam, ia menatap Arka seakan meminta penjelasan "Ceritanya panjang, intinya aku tau dari Diva. Kamu ingat kejadian dimana aku lebih milih nganterin Fara dibanding kamu?" Ara mengangguk membuat Arka menghela nafasnya pelan lalu melanjutkan ceritanya "Terus kamu nangis dikamar mandi kan?"

ARKARA [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang