Arkara - 52

7.9K 322 10
                                    

Happy Reading.
Sorry kalau ada typo.

Enjoyyyyy🙌

🌱🌱🌱

"Wah lo bonyok kayak gitu kenapa? Pasti gara-gara ketawan nyolong mangga tetangga sebelah kan?" ujar Aji membuat Fauzan menatapnya malas.

Zaki yang berada disebelahnya langsung memukul kepala temannya ini "Lo kalau ngomong jangan asal jeplak!"

Aji meringis sambil mengusap kepalanya, ia menatap Zaki kesal "Dih gue kan nanya, kenapa sih gue salah mulu?"

"Cih, lebay." Zaki berdecih melihat tingkah lebay Aji.

"Udah napa lu berdua berantem mulu, lama-lama gue kawinin nih." sahut Arka membuat Zaki dan Aji saling menatap jijik.

"Mending gue jomblo seumur hidup!" sahut Zaki bergidik jijik.

"Gue mending mati aja!" timpal Aji lalu menjauhkan dirinya dari Zaki.

Zaki menatap temannya itu tajam "Yaudah sana mati lu."

"Parah lu, kalau gak ada gue pasti kangen kan?!" Aji mengangkat dagunya angkuh, Zaki menggeram serasa ingin mematahkan kepala Aji sekarang juga.

"Pala lu kangen." ketus Zaki membuat Aji membelak tak terima.

"Berisik." desis Fauzan lalu menyeruput jus jeruk miliknya.

"Waduh, babang bonyok sudah marah." ucap Zaki membuat Fauzan langsung menatapnya tajam.

Fauzan langsung menjauhkan jus jeruknya lalu bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja meninggalkan kantin.

"Lah tuh babang bonyok kenapa malah pergi?" kata Zaki binggung menatap kepergian Fauzan.

"Biarin aja, suasana hati dia lagi gak baik mungkin." sahut Arka membuat Zaki membulatkan mulutnya.

"Emang tuh babang bonyok kenapa bisa bonyak kayak gitu? Gak mungkin kan dia ketawa nyolong mangga tetangga sebelah?" tanya Aji membuat Arka langsung memutar bola matanya malas.

"Mangga mulu yang lu bahas! Lu ngidam?!"

Aji membelak lalu menggeleng cepat "Enggak lah bege!"

"Ya elo daritadi mangga mulu!"

"Tapi emang iya si gue lagi pengen mangga, nyolong yuk?" Zaki langsung memukul kepala Aji lagi, kali ini menggunakan sebuah sendok.

Aji kembali meringis, ia menatap Zaki tajam "Hobi banget lu ya mukul kepala gue, kalau gue geger otak gimana?!"

"Ya bodoamat, siapa juga yang peduli." sahut Zaki santai membuat Aji menggeram kesal.

"Kalau bukan temen udah gue patahin batang leher lu."

"Tuh berantem lagi. Sekali lagi berantem gue kawinin beneran lu!" kata Arka menatap kedua temannya tajam. Lalu ia bangkit dari duduknya dan pergi dari kantin. Sebelum benar-benar keluar, matanya menangkap dimana seorang gadis sedang duduk sendiri sambil memainkan handphone, tidak memperdulikan makanan dihadapannya.

ARKARA [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang