suka syedih pas liat yang baca banyak, tapi yang vote dikit, apalagi comment. pada kemana? males ya? huh, jangan males buat voment dong😩 #curhatdikit #biarpadapeka
maaf kalau ada typo, happy reading ya.
🍑✨🍑
"Aku gak mau berangkat sama dia, aku naik taksi online aja." kata Ara dengan wajah datar dan dingin.
"Nanti malah telat loh, taksi online kan lama, sudah berangkat sama Wildan saja." sahut Eyang namun Ara tetap menggeleng.
"Aku naik bus aja."
"Disini mana ada Bus? Kamu harus jalan jauh sekitar satu kilometer, mau?"
Ara terdiam lalu menggeram kesal, pagi-pagi seperti ini ia sudah dibuat kesal oleh Eyangnya. Eyang memaksa dirinya berangkat ke sekolah dengan Wildan, hal yang sama sekali tidak Ara inginkan.
"Udah kamu berangkat sama Wildan aja ya, lagian juga kalian satu sekolah." ucap Rina mengelus punggung anaknya itu.
Ara hanya berdecak lalu menatap Wildan dengan tatapan tajam "Buruan, gak pake lama." ketus Ara berjalan meninggalkan apartement.
Wildan pun segera mengikuti Ara lalu membawa Ara menuju basement, dimana ia memarkirkan mobilnya disana.
"Ini pertama kalinya ya kita berangkat bareng." kata Wildan seraya memasang sealbet, ia menatap Ara yang hanya diam.
"Pake sealbet lo atau mau gue yang makein?"
Ara menatap Wildan tajam lalu memasang sealbet dengan malas, setelah itu Wildan melajukan mobilnya menuju sekolah.
Tadi malam Ara dan keluarganya menginap di hotel milik Eyangnya. Semalam ada sebuah pesta keluarga untuk merayakan ulang tahun Eyangnya, pesta itu diadakan disebuah private room sehingga yang berada disana hanyalah keluarga besar, ah ralat. Dan keluarga Wildan.
Entah apa yang membuat Eyangnya mengundang keluarga Wildan, katanya biar makin dekat saja begitu pun Ara dengan Wildan supaya makin dekat. Tadi malam, Eyangnya lagi-lagi membahas tentang perjodohan dirinya dengan Wildan, karena malas dengan pembahasan tersebut Ara memilih meninggalkan pesta tersebut dan mengunci dirinya disebuah apartement yang memang sudah disiapkan satu persatu untuk Ara dan yang lainnya.
"Nanti pulangnya bareng gue ya."
"Gak mau." ketus Ara membuat Wildan menaikkan alisnya sebelah.
"Kenapa? Lo mau pulang sama Arka? Kan udah putus, gamalu?"
Ara langsung menatap Wildan tajam, ucapan Wildan membuatnya semakin membenci laki-laki disampingnya ini.
"Bener lo mau pulang sama Arka?" tanya Wildan tersenyum miring saat Ara sudah memalingkan tatapannya.
"Gue yakin Arka bakal nolak, kan lo sendiri yang minta dia buat jauhin lo."
"Diem deh, berisik!" gertak Ara dengan tatapan yang memang sangat terlihat bahwa Ara membenci Wildan.
Ara menatap lurus kearah depan dengan pikiran yang berkecamuk, darimana Wildan tau bahwa dirinya meminta Arka untuk menjauh? Apakah ada Wildan yang melihatnya saat memutuskan hubungan dengan Arka? Ah, entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKARA [PROSES REVISI]
Fiksi RemajaArala. Gadis yang bisa dibilang cerewet dengan rambut sebahu mampu memikat hati seorang Arka. Siapa yang tidak kenal Arka? Lelaki dengan paras tampan itu merupakan seorang Kapten Basket di SMA Brawijaya. Banyak yang menjuluki mereka 'couplegoals' n...