Arkara - 03

21K 856 17
                                    

MAAF KALAU ADA TYPO.
KALAU ADA KRITIK DAN SARAN BISA LANGSUNG KASIH TAU, MAKASIH💚

Ara memasuki halaman rumahnya sambil membawa bucket coklat dari Arka, Ara tak peduli dengan tatapan siswa yang ada dikoridor sekolah tadi.

Walaupun mereka menatap Ara seakan berbicara 'norak banget dih' tapi Ara tidak memperdulikannya.

Ia tetap berjalan dengan senyum yang terus mengembang. Ditambah lagi Arka mengantarnya pulang itu membuat senyum Ara semakin mengembang.

"Araa pulangg!" teriak Ara saat memasuki rumah membuat Rina yang sedang menonton tv menggelengkan kepalanya karna tingkah anaknya yang satu ini.

"Ucap salam dulu sebelum masuk, bukan teriak" tegur Rina dengan suara lembut, Rina adalah Mamah Ara serta David yang walaupun sudah menginjak umur 40'an namun masih terlihat muda seperti remaja.

Ara memasang wajah tanpa dosa "Hehe maaf Mah, abisnya aku hari ini seneng banget!"

"Halah di instagram aja masang statusnya badmood, sekarang malah senyum-senyum kayak orang gila" sahut David yang baru saja keluar dari kamar mandi yang ada didekat ruang keluarga.

Ara melirik David tajam "Gue ga ngomong sama lo!"

David mengangkat bahu acuh "Bodo amat, ga rugi juga bagi gue!"

Ara menghentakkan kakinya kesal "Ih mamah tuh liat si David, ngeselin banget kan!" adu Ara kepada Rina sedangkan David menatapnya datar.

Rina tersenyum tipis "Yang sopan dong sayang, panggil kak David jangan David"

Ara mencebik kesal, bukannya di bela malah ia yang kena batunya.

"Iya iya deh, udah ah aku capek mau ke kamar, dadah Mamah!" Ara melambaikan tangannya ke arah Rina sedangkan Rina hanya mengangguk dan tersenyum.

"Gue enggak?" sahut David dengan wajah datar.

"Lo siapa?" ketus Ara lalu segera menaiki anak tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

David menatap Ara kesal lalu menatap Rina sesaat "Anak mamah yang satu itu bikin aku naik darah!"

Rina terkekeh "Itu juga adik kamu Bang"

"Kalau bukan adik juga udah aku bunuh dari dulu"

"Jangan gitu dong, giliran gaada kan pasti kamu kangen sama dia"

"Males banget kangen sama dia mah, mending kangen sama gebetan hehe"

Rina menaikkan alisnya sebelah "Kamu punya gebetan lagi?"

David mengangguk "Iya, doain ya supaya aku bisa dapetin dia"

"Asal dia emang baik buat kamu"

"Baik kok, kapan-kapan aku bawa kesini deh"

"Terserah kamu Bang"

David tersenyum simpul lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya, namun saat melewati kamar Ara ia melihat pintu kamar Ara tidak tertutup dengan sempurna.

David bisa melihat sebagian isi dari kamar Ara, lalu senyum miringnya muncul saat sebuah ide terlintas di otaknya.

💃💃💃

"Mamah liat coklat yang tadi aku bawa ga?" tanya Ara sambil berjalan mendekati Rina yang sedang menyiapkan makan malam karna kebetulan Bi Nur yang notabenya adalah pembantu di rumah ini sedang pulang kampung.

"Enggak tuh, emangnya kenapa?"

"Coklatnya tiba-tiba gaada dikamar aku, masa iya coklatnya lari" kesal Ara.

ARKARA [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang