Arkara - 11

11.5K 440 10
                                    

Karna salah paham, mampu membuat kita saling menjauh.

****

"IH NGALAH DONG SAMA CEWEK!" teriak Diva begitu menggema di dalam kelas.

"Udah dari zaman nenek moyang kalau cowok itu ganti bajunya kebagian di kelas, lo aja sana sama cewek yang lain ganti baju di kamar mandi!" sahut Alif tak kalah kencang.

Sekarang memang jadwal olahraga untuk kelas XI IPA'1 dan sekarang kaum adam serta kaum hawa sedang bertengkar karna memperebutkan kelas untuk tempat menganti baju.

Diva menatap Alif tajam "Males turun tangga tau ga sih, gantian dong cowok yang ganti baju di kamar mandi!"

"Kalau cewek ganti baju di kamar mandi nanti malah di intip sama cowok yang lewat di depan kelas!" kata Fero datar.

Diva melirik ke arah Fero yang menatapnya datar "Matanya aja tuh yang pada jelalatan ngintipin cewek!"

"Dih siapa suruh cewek ganti baju di kelas, kan mengundang nafsu kaum adam!" sahut Reno yang sudah membuka seragamnya menyisakan kaos putih polos sehingga tubuh atletisnya terbentuk.

"Udah deh mending kita ngalah aja, emang dasar cowok itu gamau ngalah!" ketus Tia lalu berjalan keluar menuju kamar mandi lalu diikuti yang lainnya.

"Ganti baju di kamar mandi aja Div!" ucap Ara lembut lalu menarik Diva menuju kamar mandi.

Karna banyaknya bilik kamar mandi yang tersedia, membuat Ara dan Diva tidak perlu menunggu lama untuk mengantre berganti baju.

Selesai berganti baju mereka semua berbaris dilapangan dari mulai yang pendek sampai yang tinggi.

Fero sebagai ketua kelas memimpin jalannya pemanasan, setelah itu baru lah pak Tono yang mengambil alih.

"Sekarang kita praktek menggiring bola basket ke finish di ujung sana!" pak Tono menunjuk tiang basket.

"Jika sudah sampai sana, kalian lempar kepada rekan kalian yang ada di start, dapat di mengerti?"

"Siap dapat!" sahut siswa serempak.

"Baik kalau begitu kalian akan bapak bagi kelompoknya, dengarkan dengan seksama!"

"Aca dengan Fero" pak Tono mulai menyebutkan kelompok satu persatu.

"Arala dengan Aziz" Arala yang merasa namanya di sebut langsung melirik Aziz yang tersenyum kepadanya.

"Ga nyangka kita sekelompok hehe" Aziz menampilkan deretan gigi putihnha sedangkan Ara hanya tersenyum tipis.

"Aqila dengan Guntur"

"CIEEEEE!" sorak riuh siswa membuat Aqila tersenyum malu sedangkan Guntur menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Aqila dan Guntur memang berpacaran sejak kenaikan kelas XI, hal itu lah yang membuat siswa sangat sering menggoda mereka jika mereka sedang bersama di dalam kelas.

"Diva dengan Reno"

"WHATTTTT?!" pekik Diva tak menyangka, apa benar yang ia dengar ini?

Bagaimana mungkin Diva bisa sekelompok dengan Reno yang notabenya adalah musuh bebuyutan Diva. Ini sungguh tidak adil.

"Apaan kamu what what what? Nilai bahasa inggris aja masih dibawah tujuh!" kata pak Tono sambil menatap Diva tajam.

Sontak gema tawa menggelegar melihat wajah malu Diva saat mendengar ucapan pak Tono.

"Pak Tono tau darimana coba nilai inggris gue dibawah tujuh?" batin Diva bertanya-tanya.

"Isshh bapak saya tuh gamau sama si perkedel kentang itu!" kesal Diva sambil menunjuk Reno yang terlihat santai.

ARKARA [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang