Arkara - 65

8.7K 306 8
                                    

yg senin masih ulangan, sama dong kita haha. semangat ya!! cie samaan kea arka-ara, mereka jg lg ulangan😂

sebelumnya, maaf kalau ada typo, terimakasi 🙏

🍟🍯🍟

"Lo pulang sama siapa?" tanya Diva sambil memperhatikan Ara yang masih merapikan alat tulisanya.

"Abang gue mau jemput katanya." jawab Ara lalu seraya memasukkan papan dada miliknya.

"Oh gitu, mau bareng ke depannya?" tawar Diva membuat Ara mengerutkan kening bingung.

"Lo emang gak pulang bareng Saka?"

Diva menggeleng "Enggak, gue bawa motor."

Ara mengangguk paham lalu menyampirkan tasnya "Yaudah bareng aja ke depannya, kalau jalan sendiri ketara banget jomblonya."

"Curhat nih ceritanya?" Diva menaikkan alisnya sebelah tersenyum miring.

"Gue ngelawak barusan tapi garing, buktinya lo gak ketawa." kata Ara sambil berjalan dengan Diva disampingnya, Diva tertawa mendengar ucapan Ara.

Ara hanya melirik Diva yang tertawa sekilas lalu kembali menatap ke depan. Sesampainya di dekat gerbang, yang juga dekat dengan parkiran Ara menghentikan langkahnya begitu pun Diva.

"Gue duluan ya," pamit Diva yang diangguki oleh Ara.

"Iya, lo hati-hati ya, jangan ngebut kalau bawa motor." tegas Ara membuat Diva langsung menyengir lebar.

"Gue kan ngebut kalau emang lagi ngedesak aja."

"Iya terserah, gue ke depan gerbang ya. Bye!" Ara melambaikan tangannya lalu berjalan menuju gerbang sekolah yang menjulang tinggi.

Ara mengecek handphonenya, ternyata David mengiriminya pesan lima belas menit yang lalu.

Tungguin di gerbang, sorry kalau gue lama soalnya macet.

Awas ya gak nunggu disana! Gue patahin batang leher lo, jangan kemana-mana!

Ara terkekeh membaca dua pesan yang David kirim untuknya, sangat posesif namun membuatnya gemas, hehe.

Ara menyandarkan punggungnya pada sebuah tembok yang berada disamping gerbang. Selama menunggu, Ara terus memainkan handphonenya sampai suara deruan motor membuatnya menoleh.

Itu motor Arka. Ara langsung memalingkan tatapannya acuh, Ara kembali fokus dengan benda pipih di genggamannya.

Ara tidak tahu jika dibalik helm full face yang dikenakan, Arka tersenyum miris saat Ara tidak menatapnya padahal ia lewat di hadapan Ara, tapi Ara sama sekali tidak menoleh bahkan melirik saja tidak.

Menyakitkan, mereka bukan lagi sepasang kekasih. Ingin sekali Arka mengantarkan Ara pulang, namun ia hanya ingin menuruti kemauan Ara yaitu jauhin gue.

Arka sudah benar-benar melewati Ara, membuat Ara langsung mendongak menatap punggung Arka yang tertutupi hoodie dengan tatapan datar.

ARKARA [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang