Kalau ada typo yang bertebaran, kritik dan saran, alur cerita yang berantakan, penulisan yang acak-acakkan, kasih tau aku ya.
---
"Congrats kalian!" kata Ara tersenyum lebar menatap para pemain basket dari SMA-nya yang berhasil meraih juara satu.
"Ya kita ini gabakal ada yang nandingin." sahut Adnan yang sedang memegang piala dengan nada sombong membuat semua orang disekitarnya terkekeh.
"Sombong banget kau nak." cibir Axel membuat Adnan menatapnya sinis.
"Terserah gue lah" Adnan memutar bola matanya malas, tak sengaja bola matanya terhenti pada sosok wanita yang beberapa hari yang lalu mampu membuatnya tak bisa tidur hanya karena memikirkannya terus. Wanita itu sepertinya sedang bersenda gurau dengan wanita yang Adnan kenali itu adalah Diva.
Adnan segera memberikan piala itu kepada Axel yang berdiri tepat disampingnya, Adnan menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jari jemarinya, lalu ia berjalan menghampiri Zea yang sedang tertawa. Cantik.
Anjir kok cantik banget bikin gue melting aja
Adnan mengatur nafasnya lalu meneol lengan Zea membuat Zea sontak menatapnya binggung "Ada apa ya kak?" tanya Zea sopan.
"Boleh ngobrol sebentar?" kata Adnan membuat Zea semakin binggung.
"Ngobrol apa ya kak?"
Ampun ini bocah polos amat sih
"Eh Adnan, jadi lo lagi nyoba deketin ade kelas nih?" kata Axel menyeringai.
"Pacarin aja sekarang, nanti malah diambil orang duluan." sahut Arka menimpali.
"Huss berisik lo pada!" ketus Adnan membuat semua orang terkekeh namun tidak dengan Zea yang masih menatap Adnan binggung.
Adnan kembali menatap Zea "Udah ikut aja yuk?" Adnan menarik tangan Zea membuat Zea lantas menghempaskan tangan Adnan dari tangannya.
"Kakak gak sopan, main narik orang aja." ucap Zea dengan wajah datar.
Adnan menggaruk tengkuknya, ia merasa salah telah bersikap seperti itu, tapi apakah sesalah itu sampai Zea terlihat marah kepadanya?
"Sorry, maksud gue bukan gitu. Gue cuma mau ngomong empat sama elo."
"Mau ngomong apa emang?"
"Makannya ikut aja."
"Tapi sebentar ya kak?"
"Iya adik kelas yang cantik." kata Adnan membuat Zea menatapnya tajam.
--
3cecan😽
DivaFianka : eh zea mana ni
AralaOktavia : iya ni zea mana keluar doang
Diva Fianka : wahai zea keluarlah sebelum dikeluarkan
ZeanaPutri : iya iya ada apa?
DivaFianka : tadi lo ngobrol apa aja sama kak adnan? secara gitu kita kan kepo
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKARA [PROSES REVISI]
Teen FictionArala. Gadis yang bisa dibilang cerewet dengan rambut sebahu mampu memikat hati seorang Arka. Siapa yang tidak kenal Arka? Lelaki dengan paras tampan itu merupakan seorang Kapten Basket di SMA Brawijaya. Banyak yang menjuluki mereka 'couplegoals' n...