kalau ada typo, kritik, dan saran bisa langsung komen. terimakasi💚
****
Mobil sport milik Arka mulai memasuki halaman sekolah, membuat banyak pasang mata yang memperhatikannya.
Pemilik mobil itu sudah tidak asing lagi bagi mereka. Siapa lagi jika bukan Arka, si kapten basket.
Arka memarkiran mobilnya di antara deretan mobil-mobil lainnya, yang entah siapa pemiliknya Arka tidak tau.
Seusai memarkirkan mobil, Arka menyampirkan tasnya di bahu kananya. Sudah menjadi kebiasaan untuk Arka menyampirkan tas hanya pada satu bahu. Hal itu membuat kesan cool terlihat jelas dalam diri Arka.
Arka mulai melangkahkan kakinya di koridor sekolah tepatnya koridor menuju kelas sebelas.
Arka beda banget ya
Tumben mukanya datar gitu biasanya senyum
Lah Arka kok jadi dingin gitu sih
Mau senyum atau enggak juga tetep aja ganteng
Arka kok jadi kayak bad boy gitu sih
Gilaa makin ganteng aja
Pagi pagi liat yang kayak gini kan bikin semangat hidup
Banyak cibiran yang masuk ke dalam indra pendengaran Arka. Arka sendiri memilih diam dan terus berjalan tanpa merespon cibiran itu semua.
Hari ini memang Arka sedikit berbeda. Senyum tidak menghiasi wajahnya seperti biasa, yang terlihat hanyalah wajah datar dan dingin. Serta seragam sekolah yang tidak rapih, dasi yang belum terpasang dengan benar, rambut yang acak-acakan namun tidak mengurangi tingkat kegantengan seorang Arka.
Kaki Arka terus melangkah, keramik demi kemarik ia lewati dengan kesan datar dan dingin. Setibanya di kelas, Arka langsung melempar tas ke arah mejanya, sontak saja Fauzan yang sedang tertidur atas meja itu menjadi terbangun karna suara keras yang ditimbulkan dari tas itu.
"ANJIR BERISIK BEGO!" ucap Fauzan sedikit berteriak dengan suara khas bangun tidur.
Arka hanya menatap Fauzan sekilas lalu menyumpal telinganya dengan earphone yang ia simpan di saku seragamnya. Fauzan melongo melihat tingkah Arka, tidak seperti biasanya, tingkah Arka sangat berbeda.
"Lo kenapa?" tanya Fauzan merasa binggung dengan tingkah Arka.
Arka tidak menjawab. Ia malah duduk di samping Fauzan lalu memejamkan matanya perlahan.
"Orang bego mah gitu sih, ditanya malah gadijawab!" cibir Fauzan lalu kembali melanjutkan aksi tidurnya yang tadi sempat terpotong.
🐬🐬🐬
"Lo beneran gamau ke kantin?" tanya Diva yang langsung dijawab gelengan oleh Ara.
Diva menghela napasnya pelan "Yaudah deh terserah. Gue tinggal sendiri gapapa?"
Ara tersenyum lalu mengangguk "Iya gapapa" Diva pun ikut tersenyum lalu melangkahkan kakinya meninggalkan kelas, tepatnya untuk pergi ke kantin.
Sedangkan Ara, ia enggan ke kantin. Biarkan saja keheningan menyelimuti dirinya di dalam kelas yang hanya ada dirinya ini. Yang lain sudah pasti pergi ke kantin, namun tidak dengan dirinya.
Ara menghela napas lalu tiba-tiba ia merasakan sakit yang menyerang bagian kepalanya. Ara memegangi kepalanya yang terasa sakit dan berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKARA [PROSES REVISI]
Ficção AdolescenteArala. Gadis yang bisa dibilang cerewet dengan rambut sebahu mampu memikat hati seorang Arka. Siapa yang tidak kenal Arka? Lelaki dengan paras tampan itu merupakan seorang Kapten Basket di SMA Brawijaya. Banyak yang menjuluki mereka 'couplegoals' n...