untuk kedua kalinya aku kasi tau, kalau aku bakal percepat cerita ini ( aku bakal singkat waktu )
sorry kalau ada typo. enjoy.
🌸🌸🌸
Seminggu lagi ulangan kenaikan kelas, maka dari itu Ara sudah mempersiapkan diri dari sekarang.
Malam ini Ara belajar untuk ulangan nanti, karena ia tipe orang yang tidak ingin ribet jika sudah hari H. Jadinya ia belajar mulai dari malam ini sampai nanti ulangan selesai.
Tok. Tok. Tok
"Masuk, gak dikunci." sahut Ara tanpa melepaskan dari tatapan buku catatan miliknya.
"Rajin banget adik gue." kata David membuat Ara memutar bola matanya malas.
"Ada ap-" Ara langsung terdiam ketika David membawakan segelas susu untuknya.
"Baik banget kakak gue." kata Ara mengikuti gaya bicara David. David mendengus lalu menaruh segelas susu didekat Ara.
"Diminum, mumpung baik tuh gue."
Ara mengangguk cepat "Siap, kak."
"Berasa muda gue dipanggil kak." kata David lalu terkekeh pelan.
"Emang masih muda, cuma muka lu aja yang tua." ledek Ara seraya menjulurkan lidahnya kearah David.
David mencubit hidung mancung Ara membuat Ara meringis "Sakit isshh!"
"Untung ingusnya gak keluar." kata David menatap tangannya yang ia pakai untuk mencubit hidung mancung Ara.
"Udah sana pergi, gue lagi belajar!" usir Ara kesal. David berdecak lalu pergi dari kamar tersebut, setelah berdiri diambang pintu David tersenyum jahil.
Glek.
David langsung menutup pintu Ara dan lari ke kamarnya sebelum terkena omelan Ara. David tertawa saat mendengar teriakan Ara.
"KAKAK KENAPA LAMPUNYA DIMATIIN? INI GELAP BANGET WOY!"
🐝🐝🐝
"Udah dijemput tuh sama doi." kata David saat mendengar bunyi bel rumah.
Ara menyengir lalu berpamitan kepada kedua oranh tuanya dan David. Ia segera menemui Arka yang pasti sudah ada didepan pintu.
"Cepet banget." kata Arka saat Ara cepat sekali membukakan pintu untuknya.
"Aku gak mau buat kamu nunggu lama."
"Bisa gombal ya sekarang." goda Arka seraya mengelus pucuk kepala Ara.
Ara terkekeh pelan "Kan diajarin kamu."
Arka menatap Ara yang sedang tersenyum lebar lalu mengangguk meng-iyakan "Kamu gak sarapan?" tanya Ara menaikkan alisnya sebelah.
"Tau darimana?"
Arka langsung melirik jam dipergelangan tangannya lalu menatap Ara "Biasanya jam segini lagi sarapan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKARA [PROSES REVISI]
Novela JuvenilArala. Gadis yang bisa dibilang cerewet dengan rambut sebahu mampu memikat hati seorang Arka. Siapa yang tidak kenal Arka? Lelaki dengan paras tampan itu merupakan seorang Kapten Basket di SMA Brawijaya. Banyak yang menjuluki mereka 'couplegoals' n...