maaf kalau ada typo, happy reading teman-teman🌸
———
"Kak Ara!"
Ara sontak menoleh saat mendengar panggilan tersebut. Ia tersenyum melihat Maulia, yang beberapa hari yang lalu memberikannya sebotol air saat ia dihukum lari mengelilingi lapangan.
"Ada apa?" tanya Ara saat Maulia sudah deket dengannya.
"Gapapa, aku cuma manggil tadi kebetulan liat kakak. Kakak sendirian aja?" Ara mengangguk pelan.
"Iya, kamu gak pulang?" tanya Ara menaikkan alisnya sebelah.
"Ini mau pulang, tadi aku abis ngambil ini dulu." Maulia menunjukkan sebuah coklat digenggamannya.
"Dari pacar kamu ya?" goda Ara tersenyum lebar.
Maulia mengerucutkan bibirnya sebal "Ish bukan, ini tuh dari Kak Arka."
"Hah?"
Maulia sontak menutup mulutnya dengan telapak tangannya, ia merutuki dirinya yang sangat bodoh dan mulutnya yang sangat ember.
"Dari Arka?" Maulia yang semula diam kini mengangguk pelan.
Ara terdiam sambil menatap coklat yang dipegang oleh Maulia "Kalian pacaran?" Ara menatap Maulia sedangkan Maulia langsung menggeleng cepat.
"Enggak! Ini tuh imbalan dari Kak Arka."
"Imbalan gimana?" tanya Ara yang sungguh tidak mengerti apa maksud Maulia.
"Minum yang aku kasih itu sebenarnya dari Kak Arka. Dia janjiin aku beliin coklat kalau aku mau kasihin minumnya ke kakak." ujar Maulia membuat Ara terdiam menyimak apa yang akan Maulia katakan.
"Pas itu aku liat Kak Arka berdiri jauh sih dari lapangan sambil pegang minum, bahkan kakak aja gak liat kan kalau sebenarnya ada kak Arka?" Ara mengangguk.
"Dia ngeliatin kakak, yaudah kan gak ada hubungannya juga sama aku. Pas aku lewatin Kak Arka, tiba-tiba dia manggil aku dan minta tolong sama aku."
"Dari yang aku liat sih dia masih sayang sama kakak, kalau kakak masih sayang gak sama Kak Arka?"
Ara membelak lebar tak percaya dengan pertanyaan yang keluar dari mulut Maulia.
"Gak! Apaan sih!"
"Serius kak udah gak sayang?" Ara mengangguk cepat membuat Maulia tersenyum geli.
"Kalau diajak balikan beneran gak mau?"
"Iya gak mau! Gak ada sejarahnya balikan sama mantan!"
"Beneran nih gamau?" Ara menoleh ke sumber suara dan terkejut saat menemukan Arka yang menatapnya begitu dekat dengan senyuman.
Namun Ara buru-buru menetralkan raut wajah terkejut, ia menatap Arka tajam, sedangkan Arka terus menatapnya sambil tersenyum.
"Gausah senyum gitu deh, sok ganteng banget lo!" sentak Ara lalu berjalan meninggalkan Arka dan Maulia. Namun langkahnya terhenti saat Arka menahan pergelangan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKARA [PROSES REVISI]
Teen FictionArala. Gadis yang bisa dibilang cerewet dengan rambut sebahu mampu memikat hati seorang Arka. Siapa yang tidak kenal Arka? Lelaki dengan paras tampan itu merupakan seorang Kapten Basket di SMA Brawijaya. Banyak yang menjuluki mereka 'couplegoals' n...