Setelah tiga hari mengikuti kegiatan MOS, hari ini Reyna Grisselle Arsenio resmi menjadi murid di SMA Negeri 3 Bandung. Tepat 15 menit sebelum bel berbunyi Reyna tiba di gerbang sekolah. Ketika ia mengatur nafasnya, kedua sahabatnya datang dari arah yang berlawanan.
"REYNAA YUHUUU," sapa seorang cewek berambut panjang sambil memekik dan berlari menghampiri Reyna. Siapa lagi kalo bukan Zulfa si 'Ratu Toa'.
"Ishh suara lo bisa gak sih dikecilin dikit!" balas Reyna sambil menutup telinganya. Zulfa memang tidak tau malu. Walaupun ia berada di tempat yang ramai, suaranya tetap saja tidak bisa dikontrol.
"Yaelah, Rey, ini kan hari pertama kita jadi murid SMA. Duhh gue jadi gak sabar pengen liat yang seger-seger," ucap Zulfa saking excited nya.
"Idihh gaya lo Fa, es teh di kantin noh segerrrr," Mika tiba tiba nongol sambil menjitak kepala Zulfa.
"Lo mah es teh mulu yang dipikirin, cari pasangan sono biar kaga ceramahin gue mulu kerjaannya."
"Hahaa sadar diri dong, Non. Lo kan juga jomblo."
"Sialan lo!" ucap Zulfa geram.
Disaat kedua sahabatnya ribut mempermasalahkan hal sepele, Reyna malah asik dengan novel yang dibacanya. Semalam ia ketiduran yang membuatnya tidak bisa membaca cerita itu hingga selesai.
"Rey kok lo diem aja sih, belain gue dong."
Reyna diam tidak membalas.
"Udah deh kalo jomblo yah jomblo aja, ya gak, Rey?"
"Hmm," ucap Reyna.
"Astaga Rey, satu bulan gak ketemu sifat lo masih aja cuek. Gimana mau dapet pacar kalo sifat lo kaya gini mulu? Emang lo mau jomblo terus? Please deh Rey kurangin sifat buruk lo itu," balas Zulfa panjang lebar.
Tidak ada respon dari Reyna, hal itu membuat Zulfa ingin sekali mengumpat dalam hati. Mika hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Zulfa yang ingin memakan Reyna hidup-hidup. Suasana seketika hening, mereka sibuk dengan pikirannya masing masing. Pengumuman dari ketua OSIS yang terdengar dari lapangan memecah keheningan diantara mereka.
"Selamat pagi. Diberitahukan untuk semua murid kelas sepuluh dimohon berkumpul di tengah lapangan sekarang juga."
"Yuk Rey buruan, udah dipanggil tuh sama ketos."
Reyna diam.
"Rey, kok lo malah bengong, sih?"
"Hah?" Reyna menoleh.
"Kok lo malah bengong, sih? Ayo buruan ke lapangan," Mika menarik tangan Reyna menuju lapangan.
Zulfa melotot karna ia ditinggal oleh kedua sahabatnya.
"REYNAAA ... MIKAAAA, tungguin gue dong," pekiknya, "lo pada jahat amat sih gue ditinggalin sendiri."
"Lo lama sih Fa, hehee sorry deh."
"Diem," pinta Reyna.
"Iyaaaa," ucap mereka bersamaan.
Tak lama kemudian, Bapak Kepsek datang menyambut siswa siswi di lapangan. Lalu memberi beberapa informasi kepada murid barunya.
"Selamat pagi semuanya. Selamat datang di SMA Negeri 3 Bandung. Saya selaku Kepala Sekolah mengucapkan terima kasih dan selamat belajar di sekolah tercinta ini. Saya berharap kalian bisa menaati semua peraturan yang berlaku. Untuk penempatan kelas, kalian bisa lihat di depan ruang TU setelah apel selesai. Sekian yang dapat saya sampaikan, terima kasih," tutur Kepsek berwibawa.
Rangkaian apel berjalan dengan lancar. Semua murid mulai berhamburan. Ada yang langsung menuju ruang TU, ada yang melesat ke taman, bahkan ada juga yang pergi ke kantin untuk mengisi perut atau sekedar nongkrong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atrapado [Completed]
Teen FictionReyna Grisselle Arsenio adalah gadis remaja yang kaku, cuek, memiliki gengsi yang tinggi dan sulit bergaul. Karna kekakuannya, Reyna tidak memiliki banyak teman. Namun disisi lain, ada cowok yang diam-diam mendekati Reyna. Tidak bisa dipungkiri, Rey...