Atrapado 20

1.4K 59 3
                                    

"Aku pikir, saat aku ingin mengubah status kita menjadi lebih dari teman, semua akan terlihat lebih indah. Tapi ternyata salah, seharusnya aku sadar sebab berada di dekatmu saja sudah membuatku bahagia." -AggasheGA

*****

Happy Reading 😊

Agas mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Ia menyesal karena terlalu percaya diri mengira bahwa Reyna juga memiliki perasaan yang sama dengan dirinya. Seharusnya ia tak terlalu cepat mengambil keputusan untuk bisa memiliki Reyna.

Setelah sepuluh menit di perjalanan, Agas menghentikan motornya. Lalu ia turun menghampiri satpam yang berjaga di rumah itu.

"Permisi pak, ini bener rumah Mika?" tanya Agas.

"Iya bener, adek pasti temennya ya?" tebak satpam yang bekerja di rumah Mika.

Agas hanya mengangguk.

"Ohh, sebentar ya saya panggil non Mika dulu."

Kemudian, satpam itu berlalu meninggalkan Agas. Ia memanggil Mika dan mengatakan bahwa ada temannya di depan pos satpam. Mika sempat terkejut, apalagi ia sedang tidak janjian dengan siapapun hari ini. Ia pun berjalan ke pos satpam dan melihat Agas tengah berdiri membelakanginya.

"Loh, lo ngapain ke sini?" tanya Mika dan melihat wajah Agas sangat kusut, tak berselang lama ia mengajak lelaki itu ke teras rumahnya.

"Gimana tadi? Sukses??" tanya Mika penasaran.

Agas menggeleng.

"Maksudnya?"

"Gue di tolak," ucap Agas dengan nada penuh kekecewaan.

Mulut Mika menganga lebar, "hah? Serius?? Gimana ceritanya lo bisa di tolak, kalian kan sama-sama suka. Lo salah denger kalik," ucap Mika tak percaya.

"Enggak, tadi dia ninggalin gue di perpus," jawab Agas.

"Bentar-bentar, gue ambilin minum dulu biar lo tenang," Mika beranjak untuk mengambil minuman di dalam rumah.

"Gak usah," cegah Agas, "gue mau langsung pulang aja. Oh iya satu lagi, lo gak perlu susah-susah bilang ke gue tentang perasaan Reyna. Cukup sekali aja lo bikin gue malu," ucapnya sebelum pergi.

Reyna, iya gue harus telfon dia sekarang!! batin Mika, dengan cepat ia lari menuju ruang bersantai.

Setelah menemukan ponsel yang sedari tadi tergeletak di atas karpet, tanpa pikir panjang ia langsung menghubungi Reyna.

"Duhh, ini anak ke mana sih? Angkat dong," ucap Mika mulai gelisah.

Berulang kali ia menghubungi Reyna, namun masih saja tak di jawab. Lalu, ia beralih untuk membuka grub chat.

Grub Syalalalala Aduhay

MikailaFj: Rey, lo di mana? Angkat telfon gue. Penting!!

Drrtt drrttt...

Mika segera membuka pesannya.

ZulfaQwin: I'm here beb, pasti kangen gue ya??

MikailaFj: Bukan lo, toa!! Reyna mana sih, ahh emosi nih gue

ZulfaQwin: Calm down tsay, emosi kenapa lo? Di putusin pacar?? Oh iya lo kan gak punya pacar yaa

ReynaGA: Apa??

Tanpa basa-basi, Mika langsung menanyakan hal itu pada Reyna.

MikailaFj: Kenapa lo tolak Agas, hah??

ZulfaQwin: WHAT?? SERIUS, EMANG KAPAN AGAS NEMBAK REYNA?? KOK GUE GAK TAU??

ZulfaQwin: WOII CERITA DONG !!!

Karena tak ada balasan dari Reyna, ia kembali menghubungi nomor Reyna, "ni anak emang minta di pites ginjalnya," ucap Mika asal.

"Halo," sapa Reyna di seberang telepon, nada suaranya terdengar sangat dingin.

"Dari tadi lo sengaja ya gak angkat telfon gue?!" balas Mika.

"Hmm."

Mika sangat geregetan dengan sikap sahabatnya itu.

Lo pikir gampang apa ngebujuk Agas biar mau ngungkapin perasaannya ke lo?? batin Mika.

"Agas nembak lo kan? Kenapa lo tolak, hah!!" tanya Mika sangat kesal.

"Lo tau dari mana?"

"Ya iyalah gue tau. Agas udah beberapa kali cerita tentang lo ke gue, dia sayang sama lo Rey. Tadi dia ke rumah gue trus bilang kalo lo nolak dia. Gue bisa liat wajahnya yang kecewa banget, seharusnya lo gak bisa terus-terusan ngebohongi perasaan lo Rey. Gue tau lo juga sayang sama Agas," ucap Mika panjang lebar.

Hening...

"Rey?? Lo dengerin gue kan?"

"I--iya, udah dong bercandanya."

Kedua mata Mika terbelalak, apakah serumit ini menyatukan hati Agas dan Reyna?

"Bercanda lo bilang?! Jadi semua yang di bilang Agas itu lo anggep candaan doang?? Lo itu sahabat gue, Rey. Gue gak mungkin nyakitin perasaan sahabat gue sendiri, gue pengen liat lo bahagia sama cowok yang lo sayang," balas Mika yang semakin menurunkan nada suaranya.

Di seberang telepon, Reyna tertegun mendengar ucapan Mika. Matanya juga mulai berkaca-kaca. Pernyataan Agas yang tiba-tiba mengungkapkan perasaannya begitu saja membuat Reyna bingung sekaligus tak percaya . Mulutnya seakan tertutup rapat hingga ia tidak bisa mengatakan apa-apa.

"Rey," panggil Mika.

Reyna hanya berdeham di balik telepon.

"Gue boleh tau gak kenapa lo tolak Agas. Pasti alasannya bukan karena lo gak cinta sama dia kan?"

"Sebenernya gue gak tolak dia, tadi gue langsung lari pas dia bilang kayak gitu."

"Hah?? Bego banget sih lo Rey, yang peka dikit napa. Pantes aja Agas ngira lo tolak dia, lo nya main pergi-pergi gitu aja."

"Trus gimana?"

"Lo samperin dia, bilang minta maaf, trus ungkapin isi hati lo yang sebenernya. Masa harus gue ajarin dulu sih!!" geram Mika.

"Oh gitu, makasih ya," jawab Reyna langsung memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak.

Mika melihat kearah layar ponselnya, ia geleng-geleng kepala mengingat sikap Reyna dan Agas yang tak jauh berbeda. "Hadeuh, pala gue lama-lama bisa pecah ngadepin mereka berdua. Mereka yang mau jadian, kenapa jadi gue yang paling ribet yak," gerutu Mika sembari menyalakan televisi.

TBC 😊

-Atrapado-

Chapter 20? Done
Tunggu kisah Atrapado di chapter selanjutnya
Jangan lupa Vote and Comment juga ya :)
Thank you 💕

Atrapado [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang