Atrapado 2

3.3K 192 30
                                    

"Dia itu unik, sikapnya yang seolah jutek tapi diam-diam peduli membuatnya berbeda dari cowok lain." -ReynaGA

*****

"Bun, Reyna pergi sebentar ya," pamit Reyna.

"Jangan pulang larut malam, nak," kata Lisa mengingatkan.

Seperti biasa, Reyna menggunakan waktu luangnya untuk pergi ke salah satu toko buku yang ada di Bandung. Sore ini, ia berniat untuk membeli buku novel terbaru dan juga kertas origami.

Toko buku tidak terlalu ramai. Reyna mengelilingi rak di bagian novel, ia sesekali membaca deskripsi cerita yang berada di belakang buku. Tanpa sengaja matanya beralih menatap siluet lelaki yang sedang duduk membelakanginya.

Lah? Kemana cowok tadi? kata Reyna dalam hati. Baru saja ia menaruh novel yang dipegangnya, cowok itu sudah tidak terlihat lagi.

Reyna lanjut berjalan ke arah seorang cewek yang kesulitan mengambil buku novel yang diinginkannya.

"Nih," kata Reyna sembari memberikan novel yang ia ambil untuk cewek yang sepertinya lebih muda dari dirinya.

"Terima kasih, kak."

"Iya sama-sama," balas Reyna.

"Nama kakak siapa? Namaku Anggi" katanya sambil mengulurkan tangan.

"Reyna," jawab Reyna memperkenalkan dirinya.

"Udah selesai cari bukunya, dek?" seorang cowok datang dari arah belakang menghampiri Reyna dan Anggi.

"Belum, bang, masih kurang satu. Hehee" balas Anggi cengengesan.

"Dek, kakak ke kasir duluan ya," kata Reyna yang membuat mereka menoleh

"Loh kamu ...."

Dari sekian banyak orang di dunia, kok gue ketemunya selalu sama ni cowok sih? batin Reyna.

Tanpa diberi tahu, semuanya pasti mengerti siapa cowok yang di maksud Reyna. Yaa! Dia adalah Agas, wajahnya terlihat sangat kelelahan seperti ingin cepat pulang.

"Yahh, padahal Anggi masih pengen ngobrol banyak sama kakak," kata Anggi cemberut tanpa memperdulikan Agas yang sedang memaksanya pulang.

"Lain kali aja ya," balas Reyna.

"Iya deh."

Reyna tersenyum kepada Anggi, lalu beralih menatap Agas sebentar.

"Permisi," kata Reyna pelan.

Agas hanya tersenyum dan memberi celah untuk Reyna berjalan.

"Manis ya, bang?" ujar Anggi.

"Iya," balas Agas cepat.

"Abang suka sama kak Reyna?"

"Apaan sih lo, dek? Buruan cari bukunya, abang capek nungguin lo dari tadi gak kelar-kelar."

"Dih malah sewot, biasa aja kali bang jawabnya, gue kan cuma nanyak," katanya sambil meninggalkan Agas ke rak bagian alat tulis.

Reyna sedari tadi merutuki dirinya sendiri. Setelah dari toko buku, ia berjalan ke taman dengan membawa novel yang dibelinya tadi.

Langit perlahan menghitam, lampu di jalanan mulai menyala dengan indahnya. Reyna menikmati hembusan angin malam, ia masih enggan untuk pulang. Merasa bosan, Reyna mencari penjual es krim di dekat taman.

"Es krim coklatnya satu, mang," kata Reyna.

"Siap, neng," ujar penjual es krim.

Drtttt drttttt

Atrapado [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang