"Emangnya salah ya kalo aku punya cara sendiri untuk mencintai kamu?"
-AggasheGA*****
Happy Reading :)
"Apaan sih liat-liat?!" ucap Reyna dingin.
"Dih masih ngambek nih ceritanya?"
"Bodo!!"
Agas mendekatkan tubuhnya di samping Reyna. Setelah kejadian saat pulang sekolah, tidak ada topik pembicaraan diantara mereka. Otak Reyna pun seakan tidak bekerja dengan baik, ia bahkan tidak sadar bahwa hari ini masih hari Jumat. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Ini semua sudah terjadi, Agas telah berada di rumahnya. Reyna jadi menyesal, kenapa otaknya jadi lemot begini?
"Udah dong Rey jangan ngambek mulu, jadi makin jelek tuh muka kamu," ucap Agas mencibir.
"Biarin, pulang sana. Kerja kelompoknya kan masih besok!!"
Sudah tau moodnya buruk, malah diledekin. Perasaan cewek kan sangat sensitif. Sekali dibikin kesel, pasti masalah gak akan cepat kelar. Reyna memalingkan wajahnya ke arah tangga, risih dengan posisinya yang sangat dekat dengan Agas.
"Kok malah diusir? Inget ya, tadi aku loh yang nganterin kamu pulang."
"Itu kan kemauan kamu sendiri. Gak ada yang nyuruh kamu nganterin aku pulang kok!!" ucap Reyna membela, karena kenyataannya memang seperti itu.
Agas menatap Reyna teduh. Berada sedekat ini dengan Reyna membuat hatinya berdebar tak karuan, ia menjauhkan posisi duduknya sedikit dari Reyna. Alasannya sederhana, ia tak ingin Reyna mendengar suara degupan itu.
"Kok masih di sini? Udah sana keluar!!"
"Ya udah ayo," ajak Agas percaya diri.
"Ihhh, dasar ngeselin!!"
"Katanya di suruh keluar, yah ayo keluarnya bareng."
"Ngapain ajak aku segala? Ini kan rumah aku ?!"
Agas terkekeh "Kalo di liat-liat, kamu makin manis saat lagi kesel begini."
"Gak usah gombal, gak mempan tau gak !!!"
"Tapi kok pipinya merah merona gitu?" Agas memicingkan matanya meledek, ia menunjuk jarinya ke pipi Reyna.
Gadis itu reflek langsung memegangi kedua pipinya. Berharap supaya Agas tidak terus-terusan menggodanya.
"Mau jalan gak nih? Nanti aku traktir deh"
Mendengar kata "traktir" membuat senyum Reyna mengembang, ia mengambil hoodie dari dalam tas dan kemudian memakainya. Kapan lagi coba ditraktir sama cowok ganteng seperti Agas?
Ehh, kok gue malah muji dia sih?
Reyna menepuk sisi kepalanya pelan untuk mengumpulkan kesadarannya dari lamunan.
"Kamu kenapa Rey?" ucap Agas bingung.
"O--ohh, ga--gak papa kok," balas Reyna sebelum ia hilang dari hadapan Agas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atrapado [Completed]
Teen FictionReyna Grisselle Arsenio adalah gadis remaja yang kaku, cuek, memiliki gengsi yang tinggi dan sulit bergaul. Karna kekakuannya, Reyna tidak memiliki banyak teman. Namun disisi lain, ada cowok yang diam-diam mendekati Reyna. Tidak bisa dipungkiri, Rey...