Atrapado 4

2.7K 156 26
                                    

"Cewek itu tugasnya menunggu, gak seharusnya mengejar apalagi memohon. Biarlah menjadi tugas seorang cowok untuk mengejar, memperjuangkan dan memberi kepastian"
-AggasheGA

*****

"Permisi," Agas mengetuk pintu berkali-kali, entah si pemilik rumah tidak mendengar atau memang sengaja tidak membukakan pintu. Malam ini ia ingin mengajak Reyna jalan-jalan. Memang sebelumnya tidak ada janji dengan Reyna, tapi daripada ia sendirian, ia memutuskan untuk ke rumah Reyna dan mengajaknya pergi bersama.

"Iya, maaf cari siapa ya?" Lisa membukakan pintu dan mempersilahkan Agas masuk.

"Reyna nya ada?"

"Ada, nama kamu siapa, nak?" tanya Lisa.

"Saya Agas tante, teman Reyna."

"Oh sebentar ya, sini masuk dulu. Tante akan panggil Reyna."

Detak jantung Agas berdetak tak keruan, bagaimana bisa ia dihadapkan oleh seorang wanita yang sangat berarti dihidup Reyna. Agas duduk di sofa panjang, pandangannya tertuju pada figura di dinding yang menampakkan foto keluarga.

"Hei bro," sapa seorang lelaki menepuk pundak Agas.

Agas tersenyum canggung.

"Lo pacarnya Reyna? Kenalin gue kakaknya," kata Bian yang duduk di samping Agas.

"Belum, gue temannya."

"Belum? berarti lo ada niatan buat jadiin adek gue pacar dong?" tanya Bian yang sepertinya mulai mengintrogasi Agas, "awas aja kalau lo sampe nyakitin hati Reyna. Gue yang bakalan hajar lo habis-habisan. Paham!!" lanjutnya kepada Agas.

"Apaan sih lo, bang? Pergi sana," kata Reyna mengusir Bian. Abangnya selalu begitu, masih saja over protectif kepadanya.

Bian beranjak dari sofa meninggalkan mereka berdua.

"Maafin abang gue ya," ujar Reyna.

"Iya gak papa,"

"Oh iya, kamu ngapain malem-malem ke sini?" katanya mulai mempertanyakan tujuan Agas datang ke rumahnya. Sepertinya Reyna mulai terbiasa dengan panggilan aku-kamu.

"Mau ngajak kamu ke pasar malam."

Semakin hari mereka semakin dekat. Agas juga tidak tahu mengapa ia ingin sekali menjadi bagian dari hidup Reyna. Saat ini, mereka tengah berjalan mengelilingi tempat pasar malam, sesekali Agas juga bercanda hingga membuat Reyna tertawa karena lelucon garing Agas. Hal yang tak pernah Reyna rasakan, lagi-lagi jantung Reyna berdegup dengan kencang. Agas selalu saja berhasil memporak-porandakan hatinya.

Mereka sempat menaiki beberapa wahana. Ketika Agas membujuknya ke rumah hantu, nyali Reyna langsung menciut. Ia dipaksa oleh Agas supaya mau menemaninya ke rumah hantu. Reyna tetap bersikeras untuk tidak menuruti kemauan Agas, ia menarik lengan Agas untuk menjauhi wahana itu.

"Gas, aku gak mau," kata Reyna dengan nada suara ketakutan.

"Ayo dong, Rey, gini aja deh gimana kalo kita bikin perjanjian. Kalau kamu berani masuk rumah hantu, aku akan traktir kamu selama sebulan. Tapi kalau kamu gak mau masuk, berarti kamu harus menuruti apa saja kemauan aku."

Atrapado [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang