"Jika satu bintang akan menghilang setiap kali kau membuat ku tersenyum, maka ku pastikan seluruh langit malam akan tampak terlihat kosong." -ReynaGA
*****
Happy Reading 😊
Hari sudah semakin malam, namun gadis yang bernama Reyna itu masih berada di sekolah. Mungkin bisa dikatakan kalau ini adalah hari sial baginya, karena diantara banyaknya siswa yang ada di kelas, hanya dirinya dan Jeny yang terpilih untuk membantu Pak Yono di ruang guru. Ketika jam istirahat kedua, semua siswa memang tidak diperbolehkan keluar kelas terlebih dulu. Pak Yono memberi tahu kalau dia ingin meminta dua siswa dari kelas Reyna untuk membantunya mengoreksi ulangan harian kemarin.
Hampir semua siswa menolak untuk membantu Pak Yono, apalagi ulangan yang harus mereka koreksi bukan hanya kelasnya saja, tapi semua kelas yang mata pelajarannya diajari oleh Pak Yono. Oleh sebab itu, Galih sebagai ketua kelas memutuskan untuk mengadakan voting. Semua temannya diminta untuk memilih siapa yang akan membantu Pak Yono nantinya. Dan akhirnya, Reyna dan Jeny lah yang mendapat voting terbanyak.
Setelah empat jam lebih mereka berada di ruang guru, akhirnya semua kertas ulangan sudah mereka koreksi. Pak Yono telah pulang lima menit yang lalu karena anaknya yang masih berusia dua tahun katanya tiba-tiba demam. Reyna meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku, lalu ia merapikan kembali lembaran-lembaran kertas ulangan itu di meja Pak Yono.
"Lo pulang naik apa, Rey?" tanya Jeny.
"Angkot," ucap Reyna singkat.
"Gimana kalo lo bareng sama gue aja."
Reyna menggeleng cepat, "gak usah, lagian rumah gue sama lo kan gak searah."
"Serius lo gak papa naik angkot? Lo gak takut nanti di culik sama penjahat."
"Enggak."
"Ya udah deh gue pulang duluan ya, soalnya nyokap gue udah nungguin di depan. Lo pulangnya hati-hati loh, kalo ada penjahat semprot aja matanya pake parfum," ucap Jeny mengingatkan lalu beranjak keluar ruangan.
Reyna tertawa kecil, "iya-iya."
Setelah Reyna memasukkan semua alat tulis ke dalam tas, ia mengambil ponselnya. Agas pasti sangat khawatir karena sedari tadi ia tidak mengabarinya sama sekali. Namun, sedetik kemudian ia mendengus kasar, karena tiba-tiba saja ponselnya mati. Mau tak mau ia harus mengurungkan niatnya untuk mengabari Agas. Tanpa terasa, sudah sebulan lebih berlalu sejak Agas mengajak Reyna ke danau. Mereka mengisi hari-hari mereka dengan bahagia. Walaupun terkadang Reyna suka sebal karena Agas terlalu mementingkan game dari pada dirinya, tapi ia masih bisa memakluminya.
Waktu menunjukkan pukul setengah tujuh, dengan langkah cepat Reyna berjalan melewati lorong. Tanpa sengaja matanya beralih menatap pintu ruang OSIS yang terbuka. Sosok laki-laki dengan berpakaian jas OSIS muncul dari dalam ruangan, lalu tersenyum ramah kepada Reyna. Tapi, bukannya membalas senyuman itu, Reyna malah semakin mempercepat langkahnya. Sepertinya, laki-laki itu akan menghampiri Reyna. Dan benar saja, tak lama kemudian langkahnya mulai sejajar dengan Reyna.
"Kayaknya lo bukan anggota OSIS, kok lo pulang malem, Rey?" ucap lelaki itu mengagetkan Reyna.
Kok dia tau nama gue? batin Reyna mulai bertanya-tanya.
Karena tidak ada jawaban dari Reyna, lelaki itu kembali membuka suara. "Nama lo Reyna kan? Gue liat di name tag yang ada di seragam lo."
Mata Reyna beralih menatap name tag yang berada di seragamnya. Pantas saja lelaki itu tahu. Reyna hanya tersenyum kaku.
"Kenalin gue Bayu, anak kelas sepuluh IPA 1. Lo kayaknya anak kelas IPA juga kan?"
Reyna hanya mengangguk.
"Lo di jemput atau naik angkot?" tanya nya.
Nanya mulu elah!! gerutu Reyna dalam hati.
"Rey?" panggilnya karena Reyna tak kunjung menjawabnya.
"Naik angkot," balas Reyna dingin.
"Oh ya udah kita bareng aja nunggu angkotnya, soalnya gue juga naik angkot."
Gue gak nanya!! batin Reyna kembali menggerutu, ia sangat menyesal karena tadi telah menolak tawaran dari Jeny.
Mau tak mau Reyna mengiyakan saja ucapan lelaki itu. Daripada ia harus menunggu sendirian di halte, lebih baik ada seseorang yang bisa menemaninya di sana. Apalagi tidak ada pilihan lain karena ia tidak bisa menghubungi Agas untuk mengantarnya pulang.
TBC 😊
-Atrapado-
Chapter 25? Done
Tunggu kisah Atrapado di chapter selanjutnya
Jangan lupa Vote and Comment juga ya :)
Thank you 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Atrapado [Completed]
Teen FictionReyna Grisselle Arsenio adalah gadis remaja yang kaku, cuek, memiliki gengsi yang tinggi dan sulit bergaul. Karna kekakuannya, Reyna tidak memiliki banyak teman. Namun disisi lain, ada cowok yang diam-diam mendekati Reyna. Tidak bisa dipungkiri, Rey...