01
happy reading.
“aww..”
“gimana sih lo? Punya mata gak?”Pria jangkung berparas tampan itu menoleh sebentar lalu melenggang pergi
“ck, gak minta maaf lagi” kesal gadis bersurai panjang dikuncir kuda
“Sisil, lo kenapa? Pagi-pagi udah klesotan di pinggir selokan” tanya Feli, sahabat gadis bersurai panjang itu.
Agatha Sisilia Deswantara. Kaya, cantik, putih, ratu biologi. Pria mana yg tidak menggandrungi sosok gadis dengan paket lengkap seperti Sisil? Tidak ada.
“gue abis tiduran”
“yang benar aja dong Sil” Feli melipat tangannya di dada
“jelas-jelas gue habis jatuh, ga nolongin malah nanya mulu." Sisil kembali merapikan bukunya yg berserakan di lantai. Tunggu. Novelnya mana?
"Sialan!! Novel gueee!!" Teriak Sisil yg mendapati novelnya berada di atmosfer selokan yg paling dalam.
Feli membelalakkan matanya. Menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Novel Lo Sisil! Novel Lo! Novel Lo! Jatuh!! Sil, jatuh Sil!!" Cerocos Feli kemudianSisil menghela nafas gusar. Gadis imut keturunan Jepang ini memang selalu boros udara.
“Feeellll....., Siiiiilllll.... astagaaaa gue tadi ditabrak cogan most wanted sekolah kitaa..” yg satu ini Sistine Sanjaya. Cantik, manis, agak ogeb, cerewet, dan kembar
Demi apa gue punya sahabat kayak gini semua. Hmm
Batin SisilTeriakan Sistine membuat semua penghuni kelas XI-IPA 2 itu melihatnya heran. Tak lain dengan Feli, ia sangat kepo.
“siapa? kapan? Dimana? Kok bisa?”beberapa pertanyaan diajukan Feli dengan semangat kekepo an nya.
“kalo nanya satu satu kali Fel..” jawab Sistine sambil ngos ngosan .
“hehe.. maap, jadi gimana? Cepetan jawab” Feli masih merayu Sistine untuk menceritakan semuanya.
“oke, jadi gini.. tadi gue ditabrak Azka, temen nya Fian itu loh, dan tadi juga ada Fian dan kembaran gue.”
“apaaa? Iky, Fian, dan Azka? terus terus..? terus gimana lanjutannya” Feli semakin kepo
“ya gue ditabrak, gue jatuh terus ditolongi Azka. Ya ampun, dia ganteng banget tauu, apalagi mata coklatnya, hmm... bening banget, adem gue lihatnya” Sistine membayangkan kejadian tadi, berharap bisa terulang kembali
“ya ampun Sistine.. Andai gue juga ditabrak sama salah satu most wanted sekolah kitaaa.." Feli menautkan kedua alisnya, matanya menyipit, membayangkan wajah terlalu tampan milik FAI
“lo pada tuh goblok ato gimana sih? Sistine lo harusnya itu minta pertanggung jawaban, dan lo Fel, harusnya lo berdoa supaya tidak bertemu mereka. Ck emang, mereka hari ini sudah menabrak berapa orang cobak?” tutur Sisil sambil menjitak kepala Sistine dan Feli.
“kenapa lo tanya nya gitu Sil?” tanya Sistine sambil mengelus kepalanya yang sakit akibat jitakan Sisil.
“iya lah, jelas-jelas tadi pagi si Fian nabrak gue dan pergi gitu aja. Gak minta maaf lagi.” Jelas Sisil kesal .
“jadi tadi.. Lo ditabrak sama Fian ?” tanya Feli dengan mulutnya yang masih melongo mendengar cerita Sisil.
“Iya” jawab Sisil
“terus gimana lanjutannya?” saatnya menggosip, Sistine selalu nomor utama
“uda-..”
Percakapan mereka terpotong..Atmosfer kelas mendadak hening setelah kedatangan guru killer Fisika
“selamat pagi anak-anak..”“pagi bu,” jawab semua murid kelas itu.
“PR kalian harus dikumpulkan hari ini juga.”
Pr?
Gumam Sisil“iya bu,” jawab murid serempak.
“emang nya ada PR? Kok gue gak tau sih?” Sisil menoel bahu Sistine
“ada lah, ogeb lu, kemarin lo itu gak masuk, jadi ketinggalan deh...” jelas Sistine.
“mampus gue, belom ngerjain PR sama sekali, bahkan gue gak tau PR nya yang mana.. aduuhhh” Sisil semakin khawatir.
“Agatha S. Deswantara? Mana tugas kamu?” tanya bu May dengan mata yg seakan ingin keluar
“emm.. anu bu-” jawab Sisil gugup
“apa Agatha? Kamu gak ngerjain tugas?” tanya bu May dengan mata yg seakan ingin keluar
“i-iya bu, saya ke-”
“kamu, keluar sampe jam pelajaran saya habis!” tuntas Bu May
“baik bu” Sisil bangkit dan berjalan meninggalkan kelas.
Sebenarnya Ia bingung harus kemana, akhirnya ia menyusuri koridor sekolah dan sampailah ia di sebuah tempat yang jarang dikunjungi oleh murid saat jam pelajaran. Kecuali anak yang saat ini posisi nya sama sepertinya.
Ia membuka pintu rooftop dan melangkahkan kakinya ke rooftop. Manik hitam nya menelanjangi seluruh inci rooftop.
Baru kali ini gue ke roooftop, gila sepi banget.
Gumam SisilAda seseorang di sana. Di pojok kiri. Wajahnya tidak terlalu jelas karena tertutup oleh jaketnya
Siapa?
Penasaran. Sisil pun mendekat."Woy.." Sisil menepuk pundak pria itu.
“apa an sih lo?” pria itu membuka jaket yg menutupi wajahnya
“eh maaf-maaf..
elo? Elo Fian kan? yang nabrak gue tadi.. ngaku lo!” ucap Sisil dengan nada agak tinggi karena kesal dengan apa yang dilakukan Vian tadi pagi.“kapan?” jawab Vian datar.
“tadi pagi kali, masak lo lupa sih? Atau lo pura-pura lupa ya, karena lo gak mau ganti rugi?”
"Gue gak kenal Lo!" Fian kembali menutupi wajahnya dengan jaket
"Gak mau tau! Pokoknya Ganti rugi Lo! Novel gue jatuh di selokan, ogeb!" Sisil menarik jaket Fian
Pemilik jaket menghela nafas.
“berapa?” tanya nya datar lagi.“maksud lo?”
“ganti rugi”
“gue gak mau uang”
“terus?”
“gue mau lo ganti’in novel gue. Titik!” ujar Sisil
“hm” ucapnya sambil memejamkan mata.
Astaghfirullah..
***
Oke, ini hasil revisi ya..
Soalnya gue malu ndiri sama diri gue. Ternyata yg awal" tulisan gue ancur banget. Haha. Namanya juga noob.Kalo ada typo dsb maklum in aja, namanya juga manusia :v
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince♥️
Teen Fiction#1 IN COLDPRINCE, 22 FEBRUARI 2019 #5 IN MILENIAL, 2 JUNI 2019 #3 IN LEUKEMIA, 15 JUNI 2019 #1 IN LEUKEMIA, 9 JULI 2019 "Kenapa kamu pergi saat aku benar-benar mencintai mu?" -Agatha S. Deswantara-