Iky mendekati Fian.
"Ya Allah.. Mi-mi-misan. Mimisan" ucap Iky terbata bata yg mendapati Fian sekarang dalam keadaan darurat.Azka dengan sigap langsung melepaskan dasi yg dipakainya dan menyumpalkan ke hidung Fian. Sementara Fian tidak bisa bernafas, pria dingin itu terlihat sangat lemah.
Para jamaah segera membantu Iky dan Azka membawa Fian keluar dari mushala.
"Terima kasih pak, mas" ucap Iky sambil tersenyum pada orang orang baik yg menolong mereka.
"Iya mas. Kasian itu darahnya gak berhenti berhenti, lebih baik langsung ke rumah sakit biar segera ditangani" timpal salah seorang dari mereka
"Iya pak, ini juga mau kerumah sakit. Sekali lagi, terima kasih pak. Saya permisi. Assalammualaikum.. " pamit Iky lalu membantu Azka memegang Fian.
Disela sela perjalanan mereka menuju mobil Iky. Fian mendadak berhenti. Ia teringat seseorang
"Kenapa? Lo capek?" tanya Azka khawatir
Fian menarik napasnya berat, ia mulai susah napas. Memang begini, jika sudah kambuh maka akan sulit untuk dihentikan
"Sisil" ucap Fian dengan suara yg nyaris tak terdengar
"Kenapa Sisil?" heran Iky. Disaat yg seperti ini, Fian masih memikirkan seseorang? Fian sudah berubah memang semenjak bertemu Sisil
Fian menarik napasnya dengan susah payah.
Huhh..
Hembusan napas berat terdengar dari mulut Fian. Ia mencoba berbicara sebisa mungkin."Dia ta-tadi.. " Fian menghela lagi. Memegangi dadanya, ia susah bernapas
"Jangan dipaksain Yan. Plis. Kesehatan lo menurun! " ucap Azka yg terlihat sangat khawatir
Fian mengambil napas lagi. Mencoba menghilangkan sesak yg dirasakan.
"Sisil bareng gue" ucap Fian kemudian
Iky menatap tajam ke arah Fian
"Sistine juga bareng gue. Terus mereka gimana? ""Biar gue yg urus mereka, lo antar Fian ke rumah sakit yg biasanya. Gue udah nelfon dokter Jack." ucap Azka kemudian pamit pergi
Eh tunggu.. Ada yg kelupaan..
Batin AzkaAzka memutar tubuhnya menghadap Iky lalu
"Kunci mobil lo!" ucap Azka. Iky langsung merogoh saku celana nya, dan melemparkan kunci mobil nya***
Azka menghampiri 3 orang gadis berseragam SMA Galaksi yg sedang duduk di depan mushala sambil bercanda.
"Sil!" panggil Azka pada salah seorang dari mereka
"Iya?" Sisil terlihat bingung menatap pria yg ada didepannya saat ini. Pria itu terlihat kusut, pakaiannya sudah tak serapi tadi, ditambah lagi ia tidak memakai dasi. Padahal setau Sisil, seorang Lucien Azka Kartawijaya adalah orang yg sangat rapi dan disiplin. Lah ini??
"Pulang sama gue." ucap Azka datar
"Lo juga -" lanjut Azka sambil menatap Sistine."Gue?" Sistine menunjuk dirinya sendiri
"Hm" jawab Azka
Mata Sistine langsung berbinar mendengar jawaban Azka. Bagai mempunyai sayap seribu, sekarang Sistine bisa terbang ke awan. Rasanya ia ingin memberitaukan ke Iky sekarang bahwa --
"Tunggu tunggu.. Iky kemana?" lamunan Sistine hilang seketika saat mengingat kembarannya itu tak ikut pulang bersamanya
"Iky ada urusan sama Fian. Mangkanya lo pulang bareng gue." jawab Azka datar
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince♥️
Teen Fiction#1 IN COLDPRINCE, 22 FEBRUARI 2019 #5 IN MILENIAL, 2 JUNI 2019 #3 IN LEUKEMIA, 15 JUNI 2019 #1 IN LEUKEMIA, 9 JULI 2019 "Kenapa kamu pergi saat aku benar-benar mencintai mu?" -Agatha S. Deswantara-